Pengertian
Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah - Sejarah dimulai dari cerita-cerita rakyat
atau legenda yang mampu mengungkapkan peristiwa pada masa lampau, walaupun
penuh dengan berbagai mitos yang harus diteliti lebih lanjut agar dapat
digunakan sebagai sumber sejarah. Masyarakat terdahulu memberikan informasi
bersejarah secara turun-temurun dan mereka menganggap benar apa yang telah
mereka terima dari nenek moyangnya yang terpancar dari peninggalan-peninggalan
di sekitar tempat tinggalnya.
Oleh
karenanya, untuk mengungkapkan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa sumber
yang memadai, artinya sumber yang mendukung sehingga mampu mendekati kebenaran
suatu peristiwa sejarah.
Sumber
sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. Menurut Moh. Ali, yang
dimaksud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud
serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang.
Sementara Muh. Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda
kebudayaan untuk membuktikan sejarah. Dalam menentukan usia peninggalan sejarah
dapat dilakukan dengan tiga beberapa cara sebagaimana berikut :
1. Tipologi
Tipologi
merupakan cara penentuan usia peninggalan budaya yang didasarkan pada bentuk
tipe dari peninggalan tersebut. Makin sederhana bentuk peninggalan, makin tua
usia benda. Namun dengan cara ini seringkali timbul masalah, sebab benda yang
sederhana belum tentu dibuat lebih dahulu dari benda yang lebih halus dan
sempurna buatannya. Contohnya, benda dari tanah liat pada saat ini dipakai
bersama-sama dengan benda dari logam dan plastik.
2. Stratigrafi
Stratigrafi
adalah cara penentuan umur suatu benda peninggalan yang didasarkan pada lapisan
tanah di mana benda tersebut berasal / ditemukan. Semakin ke bawah, lapisan
tanah tempat penemuan benda peninggalan budaya semakin tua usianya, sehingga
dapat disimpulkan bahwa lapisan paling atas adalah paling muda.
3. Kimiawi
Kimiawi
adalah suatu cara penentuan umur benda peninggalan berdasarkan unsur kimia yang
dikandung oleh benda itu, misalnya, unsur C-14 (Carbon 14) atau unsur Argon.
Berkenaan
dengan sumber sejarah, setidaknya terdiri atas tiga macam sumber, diantaranya
ialah :
a) Sumber Tertulis
Sumber
tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan
tertulis, catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Contohnya diantaranya
ialah prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad, surat kabar, tambo (catatan
tahunan dari Cina), dan rekaman. Sumber tertulis dibedakan menjadi dua, yaitu
sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku perpustakaan).
b) Sumber Lisan
Sumber
lisan adalah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari
peristiwa yang terjadi di masa lampau. Misalnya, seorang anggota Legiun Veteran
Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut Serangan Umum menceritakan peristiwa
yang dialami kepada orang lain, apa yang dialami dan dilihat serta yang
dilakukannya merupakan penuturan lisan (sumber lisan) yang dapat dipakai untuk
bahan penelitian sejarah. Dapat juga berupa penuturan masyarakat di sekitar
kota Yogyakarta saat 1 Maret 1949 yang ikut menyaksikan Serangan Umum tersebut,
penuturannya juga dapat dikategorikan sebagai sumber lisan. Jika sumber lisan
berupa cerita rakyat (folklore), maka perlu dicermati kebenarannya sebab penuh
dengan berbagai mitos.
c) Sumber benda
Sumber
benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda- benda
kebudayaan, misalnya alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah,
perhiasan, manik-manik, candi, dan patung. Sumber-sumber sejarah tersebut belum
tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh karenanya,
sumber sejarah tersebut perlu diteliti dengan cermat oleh para ahli. Untuk
mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai ilmu bantu,
seperti :
*
epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno atau prasasti;
*
arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno;
*
ikonografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang patung;
*
nomismatik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mata uang;
*
ceramologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keramik;
*
geologi, yaitu ilmu yang mempelajari
lapisan bumi;
* antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta perkembangan
makhluk manusia dan kebudayaannya;
* paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang sudah
membatu;
*
paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk manusia yang paling
sederhana hingga sekarang;
*
sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat keadaan dan pertumbuhan
masyarakat;
*
filologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa, kebudayaan, pranata dan
sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis.
A. Bukti dan Fakta Sejarah
Sejarah
suatu masyarakat dan bangsa di masa lampau dapat diketahui melalui penemuan
bukti atau fakta (kata fakta berasal dari bahasa Latin, factusataufacerel, yang
artinyaselesaiataumengerjakan). Fakta menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di
masa lampau. Bukti peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah.
Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih. Fakta sejarah ada yang berbentuk
benda konkret seperti misalnya candi, patung, perkakas yang sering disebut
artefak.
Fakta
yang berdimensi sosial disebut sociofact, yaitu berupa jaringan interaksi
antarmanusia, sedangkan fakta yang bersifat abstrak berupa keyakinan dan
kepercayaan disebut mentifact. Bukti dan fakta sejarah dapat diketahui melalui
sumber primer dan sumber sekunder yang cakupannya meliputi :
a. Artefak
Artefak
adalah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan
manusia, contohnya, candi, patung, dan perkakas. Peralatan- peralatan yang
dihasilkannya dapat menggambarkan tingkat kehidupan masyarakat pada saat itu
(sudah memiliki akal dan budaya yang cukup tinggi), bahkan dapat juga
meggambarkan suasana alam, pikiran, status sosial, dan kepercayaan para
penciptanya dari suatu masyarakat, hal inilah yang perlu dicermati oleh para
sejarawan.
b. Fakta
sosial
Fakta
sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu
menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan,
misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian
kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat,
kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan hubungan sosial yang
harmonis serta komunikasi sosial yang terjaga baik. Fakta sosial sebagai bukti
sosial yang muncul di lingkungan masyarakat mampu memunculkan suatu peristiwa
atau kejadian.
Masyarakat
pembuat logam memunculkan ciri sosial yang maju, berintegritas, dan mengenal
teknik. Di balik itu mereka memiliki tradisi animisme atau dinamisme melalui
benda hasil garapannya, bahkan jika kita teliti dengan saksama masyarakat
tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.
c. Fakta mental
Fakta
mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin,
kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental
bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan
baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara. Peristiwa yang terjadi
pada masa lampau dapat memengaruhi mental kehidupan pada masa kini bahkan ke
masa depan.
Fakta
mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin manusia,
sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan munculnya
suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang
yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori
kampanye anti bom atom). Fakta mental merupakan fakta yang sifatnya abstrak
atau kondisi yang meng- gambarkan alam pikiran, kepercayaan atau sikap,
misalnya kepercayaan keyakinan dan kepercayaan benda yang melambangkan nenek
moyang dan benda upacara, contohnya nekara perunggu di Pejeng (Bali), untuk
dipuja. Namun ada artefak yang juga menunjukkan fakta sosial dan ciri fakta
mental, contoh kapak perunggu atau bejana perunggu adalah artefak yang
merupakan fakta konkret, tetapi jika dilihat dari hiasannya dapat berfungsi
sebagai fakta sosial, dan jika menempatkan kapak perunggu dan bejana perunggu
sebagai sistem kepercayaan maka disebut fakta mental.
Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah
Reviewed by Unknown
on
Maret 22, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: