Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran Air - Pencemaran
air merupakan suatu keadaan dimana kondisi air mengalami perubahan dari sifat
normalnya yakni dapat berubah warna, bau, dan rasanya. Oleh sebab itu dari gangguan
pencemaran air tersebut dapat menimbulkan permasalahan yang didampakkan
terhadap lingkungan sekitar dan kenyamanan makhluk hidup.
Adapun penjelasan terkait dampak yang dapat ditimbulkan dari
pencemaran air adalah sebagai berikut.
Foto: Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran Air |
Dampak Pencemaran Air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak
yang tidak menguntungkan bagi lingkungan seperti hal-hal berikut.
a. Penurunan Kualitas Lingkungan
Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya, pembuangan
limbah organik dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan
tanaman air sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air. Hal ini
menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air sehingga
mengganggu keseimbangan ekosistem didalamnya.
b. Gangguan Kesehatan
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
berbagai penyakit. Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut
mengandung virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa
digunakan sebagai sarang nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit
tertentu.
c. Pemekatan Hayati
Apabila suatu perairan tercemar oleh bahan beracun, bahan beracun
itu dapat meresap ke dalam tubuh alga atau mikroorganisme lainnya. Selanjutnya,
hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga tersebut dan kemudian
zooplankton akan dimakan oleh ikan-ikan kecil dan ikan besar akan memakan ikan
yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut ditangkap oleh manusia dan
dimakan, maka bahan beracun tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Zooplankton yang makan alga tidak hanya satu tetapi banyak sel alga. Dengan
demikian zooplankton tersebut sudah mengandung bahan beracun yang banyak. Demikian
juga halnya dengan ikan kecil yang memakan zooplankton dan ikan besar akan
memakan ikan kecil tidak hanya satu. Makin banyak memakan ikan-ikan kecil, maka
makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh ikan besar.
d. Mengganggu Pemandangan
Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu
kesehatan dan ekosistem tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang
tercemar tidak menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu pandangan mata.
Hal ini tentu mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.
e. Mempercepat Proses Kerusakan Benda
Ada sebagian air limbah mengandung zat yang dapat diubah oleh
bakteri anaerob menjadi gas
yang dapat merusak seperti H2S.
Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan pada besi. Agar terhindar dari
hal-hal di atas sebaiknya sebelum dibuang, air limbah harus diolah terlebih
dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu Air Limbah.
Berbagai permasalahan yang ditimbulkan dari pencemaran air ini
dapat menghambat segala aktivitas atau kesehatan makhluk hidup. Oleh sebab itu
memerlukan tindakan atau perlakukan khusus untuk menindak permasalahan tersebut
agar mampu teratasi. Dengan lingkungan yang sehat dan bersih dapat terciptanya
kehidupan yang aman dan nyaman.
Cara Penanggulangan Pencemaran Air
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan
tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan (yakni bahan organik yang dapat
terurai oleh aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan
sebagai berikut (Sulistyorini, 2009).
a. Pembuatan Kolam Stabilisasi
Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk
menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam
stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif
(pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi
(pemusnahan mikroorganisme patogen). Kolam stabilisasi ini dapat digunakan oleh
semua kalangan karena mudah memilikinya dan murah harganya.
b. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan
ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primari treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan). Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang
bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter
(saringan) dan bak sedimentasi. Secondary
treatment merupakan
pengolahan kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid,
dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan
kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara khususnya nitrat dan fosfat
serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.
c. Pengelolaan Excreta
Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga.
banyak mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan
baik dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaan dapat dilakukan
dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau yang ada di sekitar
tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan atau dilakukan secara kolektif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah ke sumur atau resapan
air, jamban yang dibuat harus sehat. Syaratnya tidak mengotori permukaan tanah,
permukaan air dan air tanah di sekitarnya, tidak menimbulkan bau, sederhana,
jauh dari jangkauan serangga (lalat, nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima
oleh pemakainya. Pengelolaan excreta dalam septictank dapat diolah secara
anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah
tangga. Selain itu, pengelolaan dengan tepat akan menjauhkan kita dari
penyakit bawaan air.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya,
dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh
Kistinnah (2009) bahwa cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak
menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recycle, reuse, reduce, dan repair.
1) Recycle (Pendaurulangan)
Proses recycle misalnya untuk sampah yang dapat
terurai dijadikan kompos. Kompos ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah
sehingga dapat diperoleh hasil yang baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah
dan kompos digunakan untuk pupuk.
2) Reuse (Penggunaan Ulang)
Proses reuse dilakukan untuk sampah yang tidak
dapat terurai dan dapat dimanfaatkan ulang. Misalnya botol bekas sirop dapat
digunakan lagi untuk menyimpan air minum.
3) Reduce
Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya jika
akan berbelanja ke pasar atau supermarket sebaiknya dari rumah membawa tas.
Janganlah meminta tas plastik dari toko atau supermarket kalau akhirnya hanya
dibuang saja.
4) Repair
Repair artinya melakukan
pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak sembarangan, terutama tidak
membuang sampah di perairan.
Sebagai penutup. Itulah Penjelasan Mengenai Dampak dan Cara Penanggulangan
Pencemaran Air. Semoga artikel di atas bermanfaat, di tunggu kunjungan di
artikel berikutnya, terima kasih, salam sukses.
Related posts:
Penjelasan Lengkap Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran Air
Reviewed by Unknown
on
Februari 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: