Listrik
Statis – Secara umum listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu listrik statis
dan dinamis. Listrik statis merupakan jenis listrik yang muatannya bersifat
diam. Berikut akan dijelaskan mengenai listrik statis yang lebih rinci.
A. Muatan Listrik
Atom
sebagai unsur penyusun zat pada dasarnya tersusun dari partikel-partikel yang
sangat kecil, disebut partikel subatom. Terdapat tiga jenis partikel subatom
yang penting dan perlu kita kenali, yaitu proton, neutron, dan elektron.
Subpartikel atom yang memiliki sifat sama, yaitu proton dan elektron, kemudian
disebut sebagai muatan listrik. Muatan listrik ibarat udara yang tidak bisa
dilihat, tetapi bisa dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai muatan listrik
hanya bisa dilakukan berdasarkan efek reaksi yang diberikannya. Alat yang
digunakan untuk mengetahui adanya muatan listrik disebut elektroskop.
Besar
muatan listrik proton dan elektron adalah sama, tetapi jenisnya berbeda. Muatan
listrik ini pertama kali ditemukan oleh Benjamin Franklin. Ia kemudian
memberikan tanda (+) atau (-) pada muatan listrik yang tak mengandung arti
fisis. Jenis muatan listrik proton adalah positif (+), neutron adalah netral,
dan elektron adalah (-).
Sifat-sifat
yang dimiliki muatan listrik yaitu, muatan listrik yang sejenis (negatif dengan
negatif atau positif dengan positif) jika didekatkan akan saling tolakmenolak.
Kemudian, muatan listrik yang tidak sejenis (negatif dengan positif) jika
didekatkan akan saling tarik-menarik.
Elektroskop
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya muatan listrik pada suatu
benda. Salah satu jenis elektroskop yang sering digunakan adalah elektroskop
daun. Bagian penting elektroskop daun adalah sebuah tangkai logam dari bagian
logam kuningan dengan ujung bawah berbentuk pipih. Pada ujung ini ditempatkan
dua helai logam sangat tipis yang terbuat dari bahan aluminium atau emas, biasa
disebut dengan bagian daun. Ujung atas berbentuk cakram atau bola yang
berfungsi sebagai penghantar muatan dan kotak kaca.
B. Pemuatan Listrik
Terdapat
tiga cara untuk proses pemuatan listrik, yaitu menggosok, induksi, dan arus
listrik.
a. Menggosok
Cara
ini dapat dilakukan dengan menggosokkan dua benda dalam satu arah. Cara ini
disebut juga metode gesekan. Jenis muatan yang diperoleh dengan metode gesekan,
di antaranya:
1.
Benda berbahan plastik akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain wol.
2.
Benda berbahan ebonit akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain wol.
3.
Benda berbahan kaca akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain sutra.
b. Induksi
Metode
ini dilakukan untuk memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar dengan cara
mendekatkan benda lain yang bermuatan listrik pada penghantar tersebut. Dengan
cara induksi, muatan listrik yang dihasilkan akan berbeda jenis dengan muatan
listrik pada benda yang digunakan untuk menginduksi. Contohnya adalah pemisahan
muatan listrik pada elektroskop yang didekati oleh mistar plastik yang telah
digosokkan pada kain wol. Pada induksi ini, muatan listrik yang dihasilkan
elektroskop adalah muatan positif karena muatan listrik dari mistar plastik
sebagai penghantar adalah muatan negatif.
c. Konduksi
Metode
ini hanya dapat dilakukan pada benda yang terbuat dari bahan-bahan tertentu.
Dalam metode ini, untuk menghasilkan muatan listrik, kedua benda harus
mengalami kontak langsung agar sejumlah elekton mengalir dari satu benda ke
benda yang lainnya. Bahan yang dapat mengalirkan sejumlah elektron secara bebas
pada bahan lain disebut konduktor. Berdasarkan kekuatannya, bahan konduktor
terbagi dua, yaitu konduktor baik dan konduktor kurang baik. Bahan yang
termasuk konduktor baik adalah logam, khususnya aluminium, tembaga, dan perak.
Sedangkan, bahan yang termasuk konduktor kurang baik adalah air, badan manusia,
dan tanah. Sementara itu, bahan yang tidak dapat mengalirkan elektron pada
bahan lain disebut isolator. Bahan yang termasuk isolator di antaranya karet,
plastik-plastik seperti PVC, politen, dan perspek.
C. Hukum Coloumb
Hukum
Coloumb adalah aturan yang mengemukakan tentang hubungan antara gaya listrik
dan besar masingmasing muatan listrik. Nama Coloumb diambil dari nama fisikawan
yang pertama kali mengamati gaya tarik-menarik atau tolak-menolak benda
bermuatan listrik, yaitu Charles
Augustin de Coloumb (1736-1804). Dalam pengamatannya, ia melakukan
percobaan menggunakan alat yang bernama neraca puntir. Berdasarkan percobaan
ini, Coloumb mengemukakan suatu aturan atau hukum yang berbunyi:
“Gaya
listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan sebanding dengan
besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
pisah antara kedua muatan listrik.”
Secara
matematis, Hukum Coloumb dapat ditulis dalam persamaan:
Pada
umumnya, nilai permitivitas (ε) medium selain udara atau ruang hampa atau zat
lainnya, lebih besar daripada permitivitas ruang hampa (ε0), dinotasikan ε >
ε0. Perbandingan antara ε dan ε0 disebut konstanta dielektrik suatu zat dan
diberi lambang k.
Penjelasan Tentang Listrik Statis
Reviewed by Unknown
on
Februari 28, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: