Metabolisme
Karbohidrat – Secara umum pada proses metabolisme yang tejadi di dalam tubuh
makhluk hidup memerlukan energi. Oleh sebab itu sebelum tejadinya metabolisme
secara keseluruhan dalam tahap awalnya terjadi pembentukan energi. Berikut
penjelasan metabolisme karbohidrat lebih lengkap!
1.
Katabolisme
Karbohidrat
Katabolisme merupakan
reaksi penguraian atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana untuk menghasilkan energi. Proses katabolisme yang terjadi pada
makhluk hidup dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.
a. Respirasi Aerob
Respirasi
bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk
hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara
langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan di
dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel yang
berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah mitokondria.
Respirasi
termasuk ke dalam kelompok katabolisme karena di dalamnya terjadi penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, diikuti dengan pelepasan
energi. Energi yang kita gunakan dapat berasal dari hasil metabolisme tumbuhan.
Oleh karena itu, tumbuhan merupakan organisme autotrof, yang berarti dapat memproduksi
makanan sendiri. Adapun konsumen, seperti hewan dan manusia, yang tidak dapat
menyediakan makanan sendiri disebut organisme heterotrof. Proses respirasi erat
kaitannya dengan pembakaran bahan bakar berupa makanan menjadi energi. Kondisi
optimal akan tercapai dalam kondisi aerob (ada oksigen).
Pembentukan
energi siap pakai akan melalui beberapa tahap reaksi dalam sistem respirasi sel
pada mitokondria. Menurut Campbell, et al, (2006: 93) reaksi-reaksi tersebut,
yaitu:
1)
glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat
2)
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat menjadi
asetil Co-A
3)
daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron
dan terjadi pelepasan sumber energi
4)
transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses
respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air
1)
Glikolisis
Tahap ini merupakan awal terjadinya
respirasi sel. Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi.
Agar dapat bereaksi, glukosa diberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini
mengakibatkan glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat
yang dibantu oleh enzim heksokinase. Secara singkat, glukosa-6-fosfat dipecah
menjadi 2 buah molekul gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) dengan bantuan satu ATP
dan enzim fosfoheksokinase. Proses selanjutnya merupakan proses eksergonik.
Hasilnya adalah 4 molekul ATP dan hasil akhir berupa 2 molekul asam piruvat
(C3). Secara lengkap, proses glikolisis yang terjadi sebagai berikut (Gambar
2.10).
Walaupun empat molekul
ATP dibentuk pada tahap glikolisis, namun hasil reaksi keseluruhan adalah dua
molekul ATP. Ada dua molekul ATP yang harus diberikan pada fase awal
glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen.
2)
Dekarboksilasi
Oksidatif
Setiap asam piruvat
yang dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A). Asam
piruvat ini akan mengalami dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan hilang
sebagai CO2 dan akan berdifusi keluar sel. Dua gugus karbon yang
tersisa kemudian akan mengalami oksidasi sehingga gugus hidrogen dikeluarkan
dan ditangkap oleh akseptor elektron NAD+. Gugus yang terbentuk,
kemudian ditambahkan koenzim-A sehingga menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari
proses dekarboksilasi oksidatif ini akan menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul
NADH. Pembentukan asetil-KoA memerlukan kehadiran vitamin B1.
3)
Daur
Asam Sitrat
Proses selanjutnya adalah daur
asetil-KoA menjadi beberapa bentuk sehingga dihasilkan banyak akseptor
elektron. Selain disebut sebagai daur asam sitrat, proses ini disebut juga daur
Krebs. Hans A. Krebs adalah orang
yang pertama kali mengamati dan menjelaskan fenomena ini pada tahun 1930.
Setiap tahapan dalam
daur asam sitrat dikatalis oleh enzim yang khusus. Berikut adalah beberapa
tahapan yang terjadi dalam daur asam sitrat.
a) Asetil-KoA akan
menyumbangkan gugus asetil pada oksaloasetat sehingga terbentuk asam sitrat.
Koenzim A akan dikeluarkan dan digantikan dengan penambahan molekul air.
b) Perubahan formasi
asam sitrat menjadi asam isositrat akan disertai pelepasan air.
c) Asam isositrat akan
melepaskan satu gugus atom C dengan bantuan enzim asam isositrat dehidrogenase,
membentuk asam B-ketoglutarat. NAD+ akan mendapatkan donor elektron dari
hidrogen untuk membentuk NADH. Asam B-ketoglutarat selanjutnya diubah menjadi
suksinil KoA.
d) Asam suksinat
tiokinase membantu pelepasan gugus KoA dan ADP mendapatkan donor fosfat menjadi
ATP. Akhirnya, suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat.
e) Asam suksinat dengan
bantuan suksinat dehidrogenase akan berubah menjadi asam fumarat disertai
pelepasan satu gugus elektron. Pada tahap ini, elektron akan ditangkap oleh
akseptor FAD menjadi FADH2.
f) Asam Fumarat akan
diubah menjadi asam malat dengan bantuan enzim fumarase.
g) Asam malat akan
membentuk asam oksaloasetat dengan bantuan enzim asam malat dehidrogenase. NAD+
akan menerima sumbangan elektron dari tahap ini dan membentuk NADH.
h) Dengan terbentuknya
asam oksaloasetat, siklus akan dapat dimulai lagi dengan sumbangan dua gugus
karbon dari asetil KoA.
4)
Transfer
Elektron
Reaksi ini berlangsung
di dalam membran mitokondria. Reaksi ini berfungsi membentuk energi selama
oksidasi yang dibantu oleh enzim pereduksi. Transfer elektron merupakan proses
kompleks yang melibatkan NADH (Nicotinamide
Adenine Dinucleotide), FAD (Flavin
Adenine Dinucleotide), dan molekul-molekul lainnya. Dalam pembentukan ATP
ini, ada akseptor elektron yang akan memfasilitasi pertukaran elektron dari
satu sistem ke sistem lainnya.
b. Respirasi Anaerob
Respirasi
anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan
glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi
menghasilkan energi yang relatif kecil dari glukosa. Glikolisis berlangsung dengan
baik pada kondisi tanpa oksigen. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi,
yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
Fermentasi
alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali dengan proses glikolisis. Pada
glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam piruvat. Pada
reaksi aerob, hidrogen dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada
transfer elektron. Pada reaksi anaerob, ada akseptor hidrogen permanen berupa
asetildehida atau asam piruvat.
1)
Fermentasi
Alkohol
Pada fermentasi alkohol, asam
piruvat diubah menjadi etanol atau etil alkohol melalui dua langkah reaksi.
Langkah pertama adalah pembebasan CO2 dari asam piruvat yang
kemudian diubah menjadi asetaldehida. Langkah kedua adalah reaksi reduksi
asetaldehida oleh NADH menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan untuk
glikolisis.
Sel ragi dan bakteri
melakukan respirasi secara anaerob. Hasil fermentasi berupa CO2 dalam industri
roti dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti sehingga pada roti terdapat
pori-pori.
2)
Fermentasi
Asam Laktat
Fermentasi asam laktat
adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Fermentasi asam laktat
dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut
dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Pada fermentasi asam laktat,
asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat.
Fermentasi asam laktat dapat berlangsung ketika pembentukan keju dan yoghurt.
Pada sel otot manusia yang bersifat
fakultatif anaerob, terbentuk ATP dari fermentasi asam laktat jika kondisi
kandungan oksigen sangat sedikit. Pada pembentukan ATP yang berlangsung secara
aerob, oksigennya berasal dari darah. Sel mengadakan perubahan dari respirasi
aerob menjadi fermentasi. Hasil fermentasi berupa asam laktat akan terakumulasi
dalam otot sehingga otot menjadi kejang. Asam laktat dari darah akan diangkut
ke dalam hati yang kemudian diubah kembali menjadi asam piruvat secara aerob.
Fermentasi pada sel otot terjadi jika kandungan O2 rendah dan
kondisi dapat pulih kembali setelah berhenti melakukan olahraga.
Penjelasan Tentang Metabolisme Karbohidrat
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: