close
Pengertian Paragraf Padu Lengkap Beserta Penjelasannya - Kelas Edukasi

Pengertian Paragraf Padu Lengkap Beserta Penjelasannya

Contoh paragraf tidak padu, menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu, contoh paragraf yang baik, pengertian paragraf dan contohnya, makalah paragraf yang padu, syarat paragraf, batasan paragraf, dan pikiran utama dalam paragraf sebagai pengendali. 

Apakah pernyataan-pernyataan di atas sama dengan apa yang teman-teman cari? 
Langsung saja yuk sob, kita cek pembahasan lengkapnya berikut ini. Semoga bermanfaat. 

Pengertian Paragraf Padu
Pengertian Paragraf Padu


Paragraf adalah rangkaian kalimat saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf merupakan satuan bahasa lebih besar daripada kalimat. Selain itu, paragraf merupakan bagian dari satuan bahasa lebih besar yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
Paragraf dibedakan berdasarkan aspek-aspek berikut.


1. Letak Gagasan Utamanya


a. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.

b. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian, dari fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.


c. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang di nyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan dan variasi.

2. Menurut Tujuannya


a. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf dengan bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian itu. Dalam paragraf narasi akan ditemukan tiga unsur utama sebagai bahannya. Pertama, adanya tokoh-tokoh; kedua, adanya kejadian; dan ketiga, adanya latar baik tempat, waktu, maupun suasana.

b. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf untuk menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Aspek yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang.

c. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf untuk memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.


d. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf dengan mengemukakan alasan, contoh, bukti-bukti kuat dan meyakinkan. Tujuannya untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan pembuat paragraf.

e. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf bertujuan untuk mempengaruhi, menghimbau, membujuk, atau merayu pembaca sehingga mereka tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.


3. Menurut Pola Pengembangannya


Menurut pola pengembangannya, paragraf dibedakan menjadi paragraf analogi, generalisasi, dan sebab akibat.


a. Paragraf Analogi

Salah satu pola pengembangan paragraf adalah paragraf analogi. Paragraf analogi merupakan paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua atau lebih benda dianggap memiliki kesamaan. Jadi, paragraf tersebut berisi perbandingan dua atau lebih benda. Simpulan paragraf analogi berisi perbandingan. Simpulan tersebut dapat terletak di awal atau akhir paragraf.


b. Paragraf Generalisasi

Pola pengembangan generalisasi merupakan pola pengembangan paragraf yang dikembangkan dengan pola hubungan umum khusus. Simpulan paragraf generalisasi merupakan pernyataan bersifat umum.

c. Paragraf Sebab Akibat

Pola pengembangan sebab akibat merupakan pola pengembangan paragraf yang dikembangkan berdasarkan hubungan sebab akibat. Simpulan paragraf sebab akibat dapat berupa sebab dan akibat.

d. Pola Pengembangan Silogisme

Silogisme merupakan cara berpikir atau cara penarikan simpulan terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan. Premis umum merupakan pernyataan bersifat umum. Premis khusus merupakan pernyataan bersifat khusus. Sementara itu, simpulan merupakan pernyataan yang ditentukan berdasarkan premis umum dan khusus.

Paragraf baik harus memenuhi kriteria berikut.
1. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.
2. Antar kalimat dalam paragraf saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan.

Koherensi perlu penataan urutan sistematis kalimat. Tanpa urutan baik, koherensi tidak akan kita peroleh. Penanda koherensi antara lain pengulangan kata/frasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat.
Penarikan Simpulan Silogisme
Premis umum (PU)   : semua A = B
Premis khusus (PK)  : C = A
Kesimpulan (K)        : C = B

Entimem adalah silogisme diperpendek. Entimem tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus penyebabnya.
Entimem dari silogisme : C = B karena C = A

Penutup, demikianlah artikel tentang Pengertian Paragraf Padu Lengkap Beserta Penjelasannya. Terima kasih atas kunjungan sobat semua. Dan jangan lupa kunjungi artikel mimin lainya ya sob. Silahkan komen di kolom komentar bagi yang mau bertanya atau bisa juga request artikel ke mimin. Semoga bermanfaat.   

Artikel terkait:

Pengertian Paragraf Padu Lengkap Beserta Penjelasannya Pengertian Paragraf Padu Lengkap Beserta Penjelasannya Reviewed by Ahmad Sobri on September 19, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.