close
Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing - Kelas Edukasi

Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing

Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing - Termometer adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mendeteksi suhu suatu obyek benda berkenaan dengan intensitas derajat panas ataupun dinginnya obyek tersebut. Cara kerja termometer secara ilmiah adalah dengan memanfaatkan karakteristik atau sifat suatu zat terhadap perubahan suhu yang terjadi pada zat tersebut. Cara kerja semacam ini disebut sebagai pemanfaatan cara kerja yang bersifat termometrik. 
Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing

Termometer pertama kali diciptakan oleh Galieo Galilei pada tahun 1595. Pada saat itu termometer masih dikenal dengan sebutan termoskop. Termoskop memiliki bentuk fisik menyerupai labu kosong yang dilengkapi dengan pipa berukuran panjang dengan ujung pipa yang terbuka. Cara kerjanya adalah terlebih dahulu dipanaskan sampai suhu udara naik sehingga membuat labu mengembang. Selanjutnya pada bagian ujung pipa yang terbuka dicelupkan ke dalam sejenis cairan berwarna. Ketika udara yang berada di dalam tabu menyusut, zat cair akan memasuki lubang pipa namun tidak sampai pada bagian labu. Demikianlah cara kerja dari termoskop yang ditemukan oleh Galieo Galilei. 

Pada suhu berbeda, tinggi kolom cairan yang berada di dalam pipa juga menyesuaikan terhadap perbedaan suhu yang terjadi. Ketinggian pada kolom tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai penentu suhu. Prinsip cara kerja dari termometer hasil buatan Galileo ini didasarkan pada adanya perubahan volume gas yang berada di dalam labu. Termometer yang digunakan saat ini secara umum menggunakan cairan jenis alkohol atau raksa. Selain itu prinsip yang digunakan adalah adanya pemuaian pada zat cair yang memungkinkan terjadinya peningkatan suhu yang berbeda.


A. Jenis-Jenis Termometer 

Termometer berdasarkan jenis zat cair yang digunakannya terdiri atas beberapa jenis, diantaranya ialah :


a. Macam-macam Termometer Berdasarkan Jenis Zat Cair yang digunakan

1. Termometer Raksa

Termometer jenis ini menggunakan zat cair jenis raksa sesuai dengan namanya. Air raksa berfungsi sebagai pengidentifikasi serta penunjuk suhu sebuah obyek. Air raksa memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai alat pengukur suhu, diantaranya ialah :

Kelebihan Air Raksa

- Sensitif dan amat peka terhadap perubahan suhu.
- Dapat difungsikan sebagai pengukur suhu tinggi ataupun rendah.
- Warnanya peraknya sangat mudah untuk diidentifikasikan.
- Tidak akan merembes pada dinding kaca.
- Memiliki sifat mengembang dan memuai dengan teratur.

Kekurangan Air Raksa

- Sulit untuk diperoleh
- Harganya relatif lebih mahal
- Air raksa memiliki keterbatasan dalam mengukur suhu yang amat rendah
- Sangat beresiko jika tabung pecah atau bocor, mengingat air raksa termasuk ke dalam jenis zat beracun.

2. Termometer Alkohol

Termometer alkohol adalah termometer yang pada bagian pipanya berisikan cairan alkohol. Termometer alkohol cukup banyak berguna untuk mengukur suhu meskipun pada penggunaannya tidak tidak sepopuler termometer air raksa. Kelebihan dan kekuragan alkohol sebagai cairan pengisi tabung termometer diantaranya adalah :

Kelebihan Alkohol

- Memiliki titik beku yang cukup rendah
- Mudah diperoleh dan harganya relative lebih murah dibandingan dengan air raksa
- Memiliki sifat mudah untuk memuai

Kekurangan Alkohol

- Alkohol dapat merembes dan membasahi dinding luar kaca termometer.
- Tidak dapat dipergunakan untuk mengukur suhu yang cukup tinggi.
- Tidak memiliki warna khas sehingga perlu untuk diberikan warna khusus agar mudah terindentifikasi.


b. Macam-macam Termometer Berdasarkan Fungsinya

a. Termometer Klinis

Termometer klinis secara fungsional digunakan untuk mendiagnosa adanya penyakit tertentu dalam tubuh manusia. Termometer jenis ini diisi dengan cairan jenis raksa dan alkohol. Termometer klinis mempunyai bentuk fisik dengan lekukannya yang cukup sempit. Pada bagian atas wadahnya berfungsi untuk menjaga suhu yang diidentifikasikan setelah dilakukan pengukuran tidak mengalami perubahan setelah termometer usai digunakan pada tubuh pasien. Termometer ini memiliki skala berkisar antara 35 derajat celcius – 42 derajat celcius.

b. Termometer Laboratorium

Termometer laboratorium adalah jenis termometer yang di dalamnya berisikan cairan raksa. Tak jarang pula ditemukan termometer laboratorium yang berisikan cairan alkohol di dalamnya. Apabila cairan raksa atau alkohol menerima reaksi panas maka cairan akan memuai dan selanjutnya berpengaruh pada skala termometer yang akan naik. Pada bagian dinding termometer di desain setipis mungkin agar termometer sensitif terhadap adanya perubahan suhu.

c. Termometer Ruangan

Termometer ruangan secara fungsional berfungsi sebagai pendeteksi suhu di dalam ruangan. Secara keseluruhan termometer jenis ini memiliki banyak persamaan dengan termometer lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada skalanya yang berkisar antara -5- derajat celcius hingga  50 derajat celcius.

d. Termometer Digital

Secara keseluruhan termometer jenis ini memiliki banyak persamaan dengan termometer lainnya. Hanya saja perbedaan antara termometer digital dengan termometer lainnya terletak pada penggunaan logam di dalamnya yang berfungsi sebagai penerima rangsangan suhu yang selanjutnya dicitrakan dalam bentuk angka digital melalui proses pemuaian.

e. Termokopel

Termokopel adalah jenis termometer yang memanfaatkan bimetal sebagai bahan utamanya. Ketika merespon suhu dari luar, bimetal akan menuju ke arah koefisien yang lebih kecil. Pemuaian yang terjadi bimetal selanjutnya akan dihubungkan melalui jarum, kemudian jarum akan menuju kea rah angka tertentu yang menunjukkan besaran suhu benda yang telah diukur. 
Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing Jenis-Jenis Termometer & Fungsinya Masing-Masing Reviewed by Unknown on Agustus 29, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.