Klasifikasi Materi dan Perubahannya – Unsur, Senyawa, dan Campuran - Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Di alam semesta ini terdiri atas berbagai macam materi seperti tanah, udara, air, dan api. Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis diantaranya ialah zat padat, cair, dan gas.
Contoh dari materi pada padat adalah beberapa jenis logam (besi, emas, seng, dan lainnya), plastik, kayu, dan masih banyak lagi. Zat cair dapat berupa minuman, minyak goreng, bahan bakar minyak, dan segala hal yang berbentuk wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap, dan uap air.
Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah kamu pahami adalah air.
Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es tersebut dikatakan dalam wujud padat. Tetapi, ketika dipanaskan es tersebut akan berubah kembali menjadi air. Air tersebut dikatakan dalam wujud cair. Ketika dipanaskan pada suhu 100°C, air akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan dalam wujud gas.
Jika kita memperhatikan benda disekeliling, tentu akan mudah menemukan benda-benda seperti sepatu, baju, celana, handuk, sikat gigi, botol, dan lain sebagainya. Benda-benda tersebut tersusun atas materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran.
Dari Gambar 3.6, materi di alam dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat tunggal (murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Sebongkah emas apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Banyak sekali unsur yang ada di alam dapat dijumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Sama dengan contoh emas di atas, potongan besi bila dibagi lagi menjadi bagian yang terkecil akan diperoleh atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga, dan nikel.
Dari penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Para ahi kimia juga menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli kimia sudah menemukan unsur sejak abad ke-9 dan unsur secara bertahap terus berkembang sampai abad ke-20.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi logam. Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.
Contoh Unsur :
Aluminium Aluminium = Al
Aurum Emas = Au
Argentum = Perak Ag
Calcium = Kalsium Ca
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius.
b. Senyawa
senyawa merupakan zat tunggal / murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, seringkali kita menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Anda telah mengetahui, bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, disimbulkan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya.
Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran.
Air = Hidrogen + Oksigen
Garam Dapur = (Natrium klorida) Natrium + Klorin 3
Gula tebu = (Sukrosa) Karbon + Hidrogen + Oksigen
c. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Contoh campuran di alam adalah udara, air sungai,dan batuan merupakan campuran Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
Dalam kehidupan sehari-hari anda sering menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya ketika memasak, membuat teh manis, atau kopi. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Contoh campuran :
- Zat Padat dengan zat padat, misalnya saja kopi dengan gula pasir
- Zat Padat dengan zat gas, misalnya udara dengan debu
- Zat Padat dengan zat cair, misalnya kopi dengan air
- Zat cair dengan zat cair, misalnya air dan minyak
- Zat cair dengan gas, air yang bercampur dengan udara pada saat hujan.
Contoh dari materi pada padat adalah beberapa jenis logam (besi, emas, seng, dan lainnya), plastik, kayu, dan masih banyak lagi. Zat cair dapat berupa minuman, minyak goreng, bahan bakar minyak, dan segala hal yang berbentuk wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap, dan uap air.
Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah kamu pahami adalah air.
Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es tersebut dikatakan dalam wujud padat. Tetapi, ketika dipanaskan es tersebut akan berubah kembali menjadi air. Air tersebut dikatakan dalam wujud cair. Ketika dipanaskan pada suhu 100°C, air akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan dalam wujud gas.
Pengertian Unsur, Senyawa, dan Campuran
Unsur, Senyawa, dan Campuran
a. UnsurJika kita memperhatikan benda disekeliling, tentu akan mudah menemukan benda-benda seperti sepatu, baju, celana, handuk, sikat gigi, botol, dan lain sebagainya. Benda-benda tersebut tersusun atas materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran.
Dari Gambar 3.6, materi di alam dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat tunggal (murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Sebongkah emas apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Banyak sekali unsur yang ada di alam dapat dijumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Sama dengan contoh emas di atas, potongan besi bila dibagi lagi menjadi bagian yang terkecil akan diperoleh atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga, dan nikel.
Dari penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Para ahi kimia juga menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli kimia sudah menemukan unsur sejak abad ke-9 dan unsur secara bertahap terus berkembang sampai abad ke-20.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi logam. Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.
Contoh Unsur :
Aluminium Aluminium = Al
Aurum Emas = Au
Argentum = Perak Ag
Calcium = Kalsium Ca
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius.
b. Senyawa
senyawa merupakan zat tunggal / murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, seringkali kita menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Anda telah mengetahui, bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, disimbulkan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya.
Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran.
Air = Hidrogen + Oksigen
Garam Dapur = (Natrium klorida) Natrium + Klorin 3
Gula tebu = (Sukrosa) Karbon + Hidrogen + Oksigen
c. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Contoh campuran di alam adalah udara, air sungai,dan batuan merupakan campuran Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
Dalam kehidupan sehari-hari anda sering menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya ketika memasak, membuat teh manis, atau kopi. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Contoh campuran :
- Zat Padat dengan zat padat, misalnya saja kopi dengan gula pasir
- Zat Padat dengan zat gas, misalnya udara dengan debu
- Zat Padat dengan zat cair, misalnya kopi dengan air
- Zat cair dengan zat cair, misalnya air dan minyak
- Zat cair dengan gas, air yang bercampur dengan udara pada saat hujan.
Klasifikasi Materi dan Perubahannya – Unsur, Senyawa, dan Campuran
Reviewed by Unknown
on
Februari 12, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: