Tekanan Udara Pada Lapisan Atmosfer - Atmosfer ialah salah satu lapisan yang terdapat
pada planet bumi dan atmosfer merupakan lapisan uap yang menyelimuti bumi. Di
bawah ini akan disajikan lebih jelas lagi mengenai tekanan udara yang berada di
lapisan atmosfer bumi.
A. Tekanan Udara
Diketahui
bahwa salah satu sifat zat adalah memiliki massa. Gas yang terdapat di atmosfer
juga memiliki massa. Atmosfer menyelubungi Bumi hingga ratusan kilometer di
atas permukaan Bumi. Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas
mengarah ke permukaan Bumi, sehingga berat molekul suatu gas akan menekan udara
di bawahnya. Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan Bumi lebih rapat.
Udara yang memiliki kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang
besar pula. Gaya yang diberikan pada suatu daerah disebut tekanan.
Tekanan
udara di dekat permukaan Bumi juga lebih besar. Besarnya tekanan udara akan
berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atmosfer. Ketika seseorang
sedang mendaki gunung, atau berada di daerah pegunungan akan merasakan
kesulitan untuk bernapas seperti biasa. Hal tersebut terjadi karena di daerah
yang lebih tinggi, jumlah molekul udara termasuk oksigen semakin sedikit.
B. Suhu di Atmosfer
Matahari
merupakan sumber energi terbesar di galaksi Bima Sakti. Energi Matahari
dipancarkan dengan cara radiasi ke seluruh sistem galaksi Bima Sakti. Sebelum
mencapai permukaan Bumi radiasi energi Matahari akan melewati atmosfer, oleh
atmosfer sebagian energi Matahari akan diserap dalam bentuk kalor atau panas.
Akan tetapi, tidak semua gas penyusun atmosfer mudah menyerap energi Matahari.
Beberapa lapisan atmosfer tertentu memiliki molekul gas yang sulit menyerap
energi Matahari. Dengan demikian, suhu di tiap lapisan atmosfer berbeda seperti
yang digambarkan oleh garis merah pada Gambar 5.14 berikut.
Lapisan
troposfer memiliki suhu antara -52oC hingga 17oC.
Berdasarkan pada gambar tersebut, bagian terendah dari stratosfer memiliki suhu
yang paling hangat. Hal ini terjadi karena permukaan Bumi menyerap energi
radiasi Matahari kemudian menyalurkannya ke udara di atasnya.
Berbeda
dengan lapisan troposfer, suhu di lapisan stratosfer semakin tinggi seiring
dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini disebabkan adanya ozon. Ozon terdapat
di bagian atas stratosfer. Molekul ozon mampu menyerap energi Matahari sehingga
mengakibatkan kenaikan temperatur.
Lapisan
mesosfer memiliki karakteristik seperti stratosfer yakni semakin tinggi maka
temperaturnya semakin rendah. Hal ini dikarenakan mesosfer tersusun atas
molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari.
Lapisan
termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang menerima radiasi energi
Matahari. Lapisan termosfer dan eksosfer memiliki jumlah molekul yang sedikit.
Akan tetapi, molekul pada 2 lapisan ini sangat efektif dalam menyerap energi
Matahari. Akibatnya, semakin tinggi ketinggiannya semakin besar pula
temperaturnya.
C. Lapisan Ozon
Matahari
merupakan penghasil energi terbesar di galaksi Bima Sakti. Energi yang
dihasilkan Matahari dipancarkan dengan cara radiasi. Salah satu bentuk energi
radiasi yang dihasilkan Matahari adalah sinar ultraviolet. Jika terlalu lama
terpapar sinar ultraviolet ini maka dapat merusak kulit dan menyebabkan kanker
kulit. Akan tetapi hanya 50% dari energi radiasi Matahari yang sampai ke
permukaan Bumi. Pada kenyataannya jumlah radiasi ultraviolet yang sampai ke
permukaan Bumi hanya 1%, karena 99% radiasi ultraviolet diserap oleh lapisan
ozon.
Lapisan
ozon terdapat pada stratosfer pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon tersusun atas
oksigen sebagai bahan dasar. Oksigen yang kita hirup memiliki 2 atom oksigen
tiap molekulnya. Satu molekul ozon memiliki 3 atom oksigen yang berikatan. Ozon
berfungsi untuk menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet yang ada dalam
atmosfer. Kandungan ozon dalam stratosfer sangat tinggi sehingga melindungi
Bumi dari radiasi Matahari yang berbahaya. Ozon menyerap sebagian besar radiasi
ultraviolet yang ada dalam atmosfer. Walaupun lapisan ozon tidak terlihat,
kehidupan di Bumi bergantung pada keberadaannya.
Konsentrasi
ozon di atmosfer berubah-ubah setiap waktu. Salah satu faktor yang memengaruhi
konsentrasi ozon adanya gas Gas CFC berasal
dari pendingin lemari es, AC, dan parfum. CFC mampu memecah molekul ozon yang
ada di atmosfer. CFC terdiri atas atom carbon (C), Fluor (F), dan Klorin (Cl).
Ketika
CFC berada di atmosfer, sinar ultraviolet memecah molekul CFC kemudian atom
klorin yang bebas akan mendekati dan memecah molekul ozon. Satu atom oksigen
berikatan dengan klorin sedangkan sisanya membentuk molekul oksigen (O2).
Proses tersebut terus berlangsung ketika terdapat klorin di atmosfer. Senyawa
yang dibentuk oleh reaksi klorin dan atom oksigen tidak dapat menyerap radiasi
Matahari. Akibatnya, akan semakin banyak ultraviolet yang sampai ke permukaan
Bumi.
Pemecahan
molekul ozon oleh CFC mengakibatkan penurunan konsentrasi ozon secara berkala.
Penurunan ozon tersebut terjadi di bagian Kutub Utara (Antartika). Fenomena ini
disebut lubang ozon. Pada setiap tahun, konsentrasi ozon pada akhir bulan
Agustus atau awal September mulai menurun. Pada bulan Oktober, konsentrasi ozon
mencapai titik terendah. Kemudian konsentrasi ozon akan terus naik dan lubang
ozon akan hilang pada bulan Desember.
Artikel terkait:
Penjelasan Tekanan Udara Pada Lapisan Atmosfer
Reviewed by Unknown
on
Februari 24, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: