Seleksi
Alam dan Perkembangbiakan Pada Tumbuhan – Pada dasarnya makhluk hidup akan
selalu beradaptasi terhadap lingkungannya. Apabila makhluk hidup tidak mampu
melakukan adaptasi maka akan punah. Selain itu juga makhluk hidup memiliki
kemampuan untuk berkembang biak dalam mempertahankan keturunannya.
A. Seleksi Alam
Bencana
alam atau perubahan iklim yang drastis menyebabkan alam berubah. Agar dapat
terus hidup, makhluk hidup harus bisa beradaptasi dengan perubahan alam
tersebut. Makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi akan punah. Oleh karena
itu, secara tidak langsung alam menyeleksi organisme yang hidup di dalamnya.
Apabila
terjadi suatu bencana pada ekosistem, organisme ekosistem tersebut memiliki dua
pilihan, yaitu bertahan hidup atau bermigrasi. Bila bertahan hidup, organisme
tersebut harus dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ada juga
organisme yang lebih memilih untuk bermigrasi ke lingkungan yang lebih cocok.
Di lingkungan yang baru ini, hanya organisme yang dapat beradaptasi yang dapat
hidup dan melestarikan keturunannya. Keturunan yang baru di tempat yang baru,
lama kelamaan akan mengalami perubahan dan pada akhirnya akan terbentuk spesies
yang baru.
1. Terbentuknya Spesies Baru
Organisme
yang mampu bertahan hidup di tempat yang baru akan berkembang biak dan
menghasilkan keturunan yang baru. Keturunan yang baru ini langsung bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang baru tanpa mengenal kebiasaan leluhurnya.
Hal ini menyebabkan perubahanperubahan yang mengarah ke evolusi dan menyebabkan
terbentuknya spesies baru.
Perubahan
yang bisa menyebabkan terbentuknya spesies baru bisa dilihat pada burung Finch
di pulau Galapagos yang diteliti oleh Charles Darwin. Nenek moyang burung Finch
ini diduga berasal dari Ekuador yang memakan biji-bijian. Tetapi, burung Finch
di pulau Galapagos memiliki paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda
tergantung pada jenis makanannya.
Burung
Finch pemakan biji-bijian memiliki paruh berbentuk tebal dan kuat. Burung Finch
penghisap madu memiliki bentuk paruh lurus dan panjang. Sedangkan, burung Finch
pemakan serangga memiliki bentuk paruh yang seperti burung pemakan serangga.
Perbedaan
paruh burung Finch ini membuat Darwin menduga bahwa penyebabnya adalah
terbatasnya biji-bijian di lingkungan yang baru. Akibatnya, keturunan yang baru
beradaptasi dengan mengubah menu makanannya. Lama kelamaan hal ini menyebabkan
perubahan bentuk paruh pada burung Finch. Perubahan ini menyebabkan generasi
yang baru memiliki bentuk paruh yang sangat berbeda dengan leluhurnya dan
mengarah ke bentuk spesies yang baru.
2. Kepunahan Organisme
Organisme
yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan.
Punahnya organisme ini bisa terjadi karena alam dan ulah manusia. Contoh
musnahnya organisme karena alam adalah punahnya Dinosaurus yang disebabkan oleh
perubahan iklim yang sangat drastis di muka bumi saat itu. Para ahli menduga,
saat itu ada meteor raksasa yang jatuh ke bumi yang membuat bumi dipenuhi gas,
debu, dan pecahan batu. Hal ini menyebabkan bumi menjadi sangat panas sehingga
tumbuhan menjadi kering. Akibatnya, Dinosaurus herbivora tidak memperoleh
makanan, dan akhirnya mati. Hal ini menyebabkan Dinosaurus karnivora juga mati
sehingga semua Dinosaurus musnah.
Musnahnya
organisme juga dapat disebabkan oleh ulah manusia yang melakukan perburuan
liar, penebangan pohon, dan pembakaran hutan. Hal ini menyebabkan organisme
kehilangan tempat tinggal dan akhirnya punah.
B. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Perkembangbiakan
pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu perkembangbiakan generatif atau
seksual dan vegetatif atau aseksual. Perkembangbiakan generatif adalah
perkembangbiakan secara kawin, terjadinya individu baru didahului dengan
peleburan sel kelamin jantan dan betina. Sedangkan, vegetatif adalah
perkembangbiakan secara tak kawin.
1. Cara Reproduksi pada Tumbuhan
Berikut
ini adalah cara-cara reproduksi pada beberapa tumbuhan, baik secara vegetatif
maupun generatif.
a.
Reproduksi
Vegetatif
Reproduksi vegetatif
atau aseksual adalah perkembangbiakan secara tidak kawin, individu baru berasal
dari bagian-bagian tubuh induknya. Reproduksi vegetatif dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
1)
Vegetatif alami
Jenis-jenis
perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a)
Membelah
diri atau pembelahan biner
Perkembangbiakan dengan
membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak.
Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk.
Contohnya adalah pembelahan biner pada ganggang biru.
b)
Spora
Individu baru terbentuk
dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi
individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut,
dan paku-pakuan.
c)
Stolon
atau geragih
Stolon adalah cabang
yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah. Contohnya, stroberi, rumput teki,
dan daun kaki kuda.
d)
Umbi
Umbi adalah bagian
tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi
tiga macam, yaitu :
(1) Umbi
akar
Umbi akar adalah akar
yang tumbuh membesar dan beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon
tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: ubi.
(2) Umbi
batang
Umbi batang adalah
batang yang tumbuh membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
(3) Umbi
lapis
Merupakan modifikasi
dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak
lapisan terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan
modifikasi dari batang. Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
e)
Rimpang
atau akar tinggal
Akar tinggal disebut
juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh: kunyit,
jahe, kencur, dan temu lawak.
f)
Tunas
Tunas adalah tumbuhan
yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru
tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan
tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g)
Tunas
adventif
Tunas adventif adalah
tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek,
cemara, dan sukun.
2) Vegetatif buatan
Vegetatif buatan
terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
a) Mencangkok, hanya
bisa dilakukan pada tumbuhan yang berkambium (dikotil). Contoh: jeruk, mangga,
belimbing, dan jati.
b) Menyambung atau
mengenten, dengan tujuan menyambung dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya,
biasanya dilakukan pada pucuk tanaman. Contoh: singkong karet dengan singkong
biasa.
c) Menempel atau
okulasi, yaitu menggabungkan dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya dengan
menggunakan lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh: jeruk bali dengan jeruk
limau.
d) Stek, yaitu cara
memperbanyak tanaman dengan menggunakan potongan-potongan dari bagian tubuh
tanaman, baik akar, batang, atau daun. Contoh: tebu, tanaman bunga, dan
singkong.
e) Merunduk, yaitu
membengkokkan cabang atau ranting tanaman ke bawah. Contoh: alamanda dan apel.
b.
Reproduksi
Generatif
Tumbuhan melakukan
reproduksi generatif dengan cara sebagai berikut:
1) Konjugasi, yaitu
reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh:
Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
2) Isogami, yaitu
peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh: Clamydomonas
(ganggang biru).
3) Anisogami, yaitu
peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil
(mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang
berbentuk lembaran).
4) Penyerbukan yang
diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau
tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan
alat kelamin betinanya berupa putik.
c.
Metagenesis
Penjelasan tentang
metagenesis adalah sebagai berikut :
1) Terjadinya
reproduksi bergantian antara vegetatif dan generatif
2) Terjadi pada tumbuhan
lumut dan paku-pakuan
3) Setiap generasi
mengalami pergiliran keturunan, yaitu dari generasi gametofit (generasi
penghasil gamet) ke generasi sporofit (generasi penghasil spora).
2. Penyerbukan
Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Berdasarkan penyebab
sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dibedakan menjadi:
1)
Anemogami (penyerbukan yang dibantu oleh angin), contohnya rumput, jagung,
padi.
2)
Zoidiogami (penyebabnya hewan), dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Entomogami (serangga), contoh: bunga
matahari.
b)
Kiropterogami (kelelawar), contoh: jambu biji.
c) Ornitogami (burung), contoh: padi.
d)
Malakogami (siput), contoh: tumbuhan buah.
3) Hidrogami (air), contoh: tumbuhan air.
4)
Antropogami (manusia), contoh: vanili.
Berdasarkan
asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi:
1)
Autogami (penyerbukan sendiri). Serbuk sari berasal dari bunga yang sama.
Autogami yang terjadi sebelum bunga mekar disebut kleistogami.
2)
Geitonogami (penyerbukan tetangga). Serbuk sari berasal dari bunga lain, tetapi
masih satu pohon.
3)
Alogami. Serbuk sari berasal dari pohon lain, tapi masih satu varietas.
4)
Bastar. Serbuk sari dari pohon lain yang berbeda varietas.
3. Pembuahan
Pembuahan
adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
menjadi zigot sebagai calon individu baru.
a.
Pembuahan
pada Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan Gymnospermae
disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya tidak tertutup, contohnya
melinjo dan pakis haji. Serbuk sari terdiri atas dua sel, yaitu sel vegetatif
(besar) dan sel generatif (kecil). Serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berada pada tetes penyerbukan, diisap masuk ke ruang serbuk sari melalui
mikrofil. Serbuk sari ini akan tumbuh membentuk buluh serbuk sari, kemudian
bergerak menuju ruang arkegonium yang berisi sel telur.
Sel generatif akan
membelah menjadi dua, yaitu membentuk sel dinding (sel dislokator) dan sel
spermatogen. Selanjutnya, sel spermatogen membelah membentuk dua spermatozoid
yang mempunyai bulu getar. Jika buluh serbuk sari sudah sampai ke arkegonium,
sel vegetatif akan lenyap, sel spermatozoid akan membuahi sel telur dan
membentuk zigot. Proses pembuahan ini hanya terjadi satu kali sehingga disebut
pembuahan tunggal.
b.
Pembuahan
pada Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Apabila serbuk sari
jatuh di kepala putik, serbuk sari melekat. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh
serbuk sari yang di dalamnya terdapat satu inti vegetatif dan dua inti
generatif. Buluh serbuk sari menuju ruang bakal biji dengan inti vegetatif
sebagai petunjuk jalan. Sesampainya serbuk sari di dalam bakal biji, inti
vegetatif mati. Inti generatif 1 membuahi ovum dan menghasilkan zigot, inti
generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder yang berfungsi menghasilkan
cadangan makanan (endosperm) bagi calon individu baru. Pembuahan ini disebut
pembuahan ganda karena terjadi dua pembuahan.
4. Pemencaran Organisme
Area atau daerah
distribusi organisme satu dengan yang lain tidak sama karena kehidupan
organisme sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Tumbuhan dapat hidup
secara optimum apabila syarat yang diperlukan untuk tumbuh dan lingkungannya
dapat dipenuhi.
a.
Pemencaran
Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Dalam
Pemencaran ini
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemencaran alat reproduksi vegetatif dan
pemencaran alat reproduksi generatif.
1)
Pemencaran
alat reproduksi vegetatif
Terjadi pada tumbuhan
yang tidak menghasilkan biji. Contoh: pemencaran dengan stolon, rhizoma, umbi
batang, dan tunas.
2)
Pemencaran
alat reproduksi generatif (pemencaran secara mekanik)
Pemencaran dapat
terjadi melalui cara-cara berikut ini :
a)
Mekanisme
ledakan
Terjadi pada buah
polongan, misalnya: petai cina. Jika kulit buah kering karena sinar matahari,
maka akan mengerut dan pecah mendadak (meledak).
b)
Gerak
higroskopis
Terjadi pada buah dalam
keadaan basah dan karena perbedaan kadar air, kulit buah akan pecah. Misalnya:
nangka.
c)
Mekanisme
pedupaan (dengan penggoyangan), misalnya jagung
Terjadi karena adanya
penggoyangan, misalnya oleh tiupan angin. Contoh: jagung.
b.
Pemencaran
Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
Pemencaran ini
dibedakan menjadi anemokori, hidrokori, zookori, dan antropokori.
1)
Anemokomori
Anemokori adalah
pemencaran dengan bantuan angin. Biasanya terjadi pada struktur biji yang dapat
terbang, misalnya ringan dan kecil (biji anggrek), bersayap (biji mahoni), dan
berjambul (biji aster, gerbera, dan kapas).
2)
Hidrokori
Hidrokori adalah
pemencaran tumbuhan dengan bantuan air. Terjadi pada biji yang berat jenisnya
kurang dari satu dan mempunyai perlindungan yang baik (kulit biji ada 3 lapis),
misalnya pada kelapa.
3)
Zookori
Zookori adalah
pemencaran tumbuhan dengan bantuan hewan. Zookori dibedakan menjadi:
a) E ntomokori (dengan
bantuan serangga, misalnya tumbuhan bunga).
b) Ornitokori (dengan
bantuan burung, misalnya tumbuhan biji-bijian).
c) Kiropterokori
(dengan bantuan kelelawar, misalnya tumbuhan buah-buahan).
d) Mamokori (dengan
bantuan mamalia, misalnya kopi oleh musang).
4)
Antropokori (dengan bantuan manusia)
Antropokori dapat terjadi secara
sengaja (eksozoit). Misalnya, terjadi pada tumbuhan yang mendatangkan
keuntungan (kopi, cengkeh, padi, dan lain-lain). Secara tidak sengaja
(endozoit), misalnya biji rumput jarum yang menempel pada pakaian atau bahan
lain yang dibawa oleh manusia.
Penjelasan Lengkap Seleksi Alam dan Perkembangbiakan Pada Tumbuhan
Reviewed by Unknown
on
Februari 27, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: