Hubungan
antara Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein – Pada tahap metabolisme
yang terjadi pada makhluk hidup selalu menggunakan komponen-komponen substrat
tertentu. Dari komponen zat tersebut memiliki keterkaitan antara satu terhadap
lainnya sehingga dapat diasumsikan saling berhubungan. Berikut penjelasan
tentang hubungan komponen zat tersebut dalam katabolisme.
A. Hubungan antara Katabolisme
Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Glukosa
merupakan bahan baku utama dalam respirasi sel. Akan tetapi, molekul glukosa
umumnya tidak dapat diperoleh dari makanan secara langsung. Biasanya pada
makanan terdapat lemak, protein, dan karbohidrat berupa disakarida dan
polisakarida. Semua molekul tersebut dapat diperoleh jika seseorang mengonsumsi
makanan, misalnya kacang atau jagung.
Pada
gambar di bawah ini dijelaskan bagaimana sel menggunakan ketiga molekul utama
pada makanan untuk menghasilkan ATP. Sel dapat mengubah karbohidrat melalui
proses glikolisis. Enzim di dalam sistem percernaan dapat menghidrolisis zat
tepung (pati) menjadi glukosa. Glukosa tersebut akan dicerna melalui proses
glikolisis dan daur asam sitrat.
Protein
dapat digunakan sebagai energi, tetapi harus dicerna terlebih dahulu menjadi
asam amino. Enzim akan mengubah asam amino menjadi asam piruvat, asetil-KoA,
atau masuk ke dalam daur asam sitrat bergantung pada jenis asam aminonya.
Pembentukan NH3 dari jalur protein disebabkan oleh proses deaminasi asam amino.
Gugus amino dibuang dalam bentuk senyawa nitrogen, seperti NH3 dan urea. Setiap
satu gram protein menghasilkan 4 kkal energi.
Lemak
merupakan sumber energi utama karena mengandung banyak atom hidrogen. Sel akan
menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Kemudian, gliserol diubah
menjadi gliseraldehid–3–fosfat (G3P) dalam proses glikolisis. Adapun asam amino
akan dipecah menjadi dua bagian karbon yang akan masuk ke daur asam sitrat
sebagai asetil–KoA. Lemak menghasilkan energi ATP dua kali lebih banyak
daripada karbohidrat pada jumlah berat yang sama. Oleh karena itu, makhluk
hidup terutama hewan menyimpan makanan cadangan dalam bentuk lemak tubuh
(Campbell, et al, 2006: 102). Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal
energi.
Beberapa
senyawa yang dibentuk pada proses respirasi sel dapat digunakan untuk membentuk
senyawa lain, seperti asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol memiliki
keterkaitan dengan sistem respirasi karena dapat digunakan sebagai sumber
energi. Begitu pula protein yang diserap tubuh, dapat juga digunakan untuk daur
Krebs.
1. Pembentukan gliserol
Gliserol
dapat dibentuk dari senyawa antara fosfogliseraldehid pada glikolisis.
2. Pembentukan asam lemak
Asam
lemak disintesis dari senyawa antara asetil-KoA, yakni hasil dari reaksi
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat.
3. Pembentukan protein
Protein
dalam tubuh diperlukan sebagai pembangun sel (memperbaiki sel-sel yang rusak).
Protein bagi tubuh dapat dipenuhi oleh sintesis dalam tubuh atau diambil dari
sumber makanan. Protein yang terbentuk dari asam amino non-esensial dapat
dibentuk oleh tubuh melalui sintesis protein, sedangkan protein yang terbentuk
dari asam amino esensial tidak dapat dibentuk tubuh dan harus didapat dari
makanan.
Hubungan antara Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: