Keanekaragaman
Tingkat Genetik, Spesies, dan Ekosistem – Di alam tempat makhluk hidup tinggal
terdapat berbagai macam keunikan genetik, spesies, dan ekosistem. Hal ini menunjukkan
bahwa alam terdiri dari komponen-komponen penyusun berupa biotik dan abiotik
yang saling melengkapi. Berikut penjelasan keanekaragaman hayati lebih lengkap!
A. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman
hayati disebut juga biodiversitas.
Kata ini merupakan serapan langsung dari kata biodiversity. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya
keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri makhluk
hidup. Keanekaragaman dapat dilihat antara lain dari perbedaan bentuk, ukuran,
warna, jumlah, dan faktor fisiologis.
Makhluk
hidup yang ada di dunia ini beraneka ragam dalam berbagai tingkatan. Makhluk
hidup berbeda-beda pada tingkat genetik, spesies, bahkan pada tingkat yang
lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem.
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik
Gen
adalah materi hereditas di dalam kromosom yang mengendalikan sifat makhluk
hidup. Gen terdapat di setiap inti sel makhluk hidup. Gen pada makhluk hidup
memiliki perangkat dasar yang sama, tetapi memiliki susunan yang berbeda. Hal
ini menyebabkan setiap makhluk hidup memiliki fenotipe maupun genotipe yang
berbeda.
Sifat
fenotipe makhluk hidup merupakan sifat hasil ekspresi gen yang terlihat.
Misalnya, pada tumbuhan warna daun hijau tua, bentuk daun lebar, jenis batang
melebar. Adapun sifat genotipe adalah tipe susunan gen yang dimiliki makhluk
hidup tersebut. Contohnya, dua orang wanita yang memiliki rambut hitam
keriting. Meskipun keduanya memiliki rambut hitam keriting, namun genotipenya
mungkin saja berbeda. Misalnya, satu orang bergenotipe homozigot dan satu orang
lagi bergenotipe heterozigot.
Keanekaragaman
tingkat gen menimbulkan variasi antarindividu dalam satu spesies. Contoh
keanekaragaman tingkat gen yang mudah diamati adalah adanya perbedaan warna
merah dan hitam pada ikan koi, adanya buah manis dan buah asam pada satu pohon
mangga yang sama; dan perbedaan warna kuning, merah, atau putih pada biji
jagung.
2. Keanekaragaman Tingkat Spesies
Suatu
individu dikatakan satu spesies dengan individu lainnya jika dalam kondisi
alami keduanya mampu melakukan perkawinan. Selain itu, dari perkawinannya
tersebut dapat dihasilkan keturunan yang fertil (subur).
Keanekaragaman
tingkat spesies merupakan tingkatan keanekaragaman yang mudah dilihat.
Keanekaragaman tingkat spesies ditunjukkan dengan adanya jenis-jenis tumbuhan,
hewan, serta mikroorganisme yang berbedabeda.
Saat
ini di dunia terdapat lebih dari 325.000 spesies tumbuhan, 1.600.000 spesies
hewan, dan 160.000 spesies mikroorganisme. Jumlah tersebut setiap tahunnya
dapat terus berubah dengan terus dilakukannya penelitian-penelitian terhadap
makhluk hidup dan penemuan spesies-spesies baru. Setiap spesies makhluk hidup
tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan spesies lainnya.
Contoh
keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat
spesies yang ditemukan pada keluarga kucingkucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman
tersebut, adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem
berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem
memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi, dan tipe
hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam.
Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang
menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai
keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor
abiotik yang memengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air,
udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi
faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk
mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat
dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.
Secara
garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem
terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi
atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput (savana),
bioma hutan gugur, dan bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma
diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang
hidup di dalam iklim dominan tersebut. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi
menjadi ekosistem perairan tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem
hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Keanekaragaman Hayati - Keanekaragaman Tingkat Genetik, Spesies, dan Ekosistem
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: