Klasifikasi
dan Peranan Jamur bagi Manusia – Fungi memiliki karakteristik yang berbeda-beda
sehingga dikelompokkan sesuai dengan sifatnya masing-masing. Disamping itu juga
jamur mempunyai peran tetentu di dalam kehidupan manusia. Berikut
penjelasannya!
A. Klasifikasi Jamur
Saat
ini telah dikenal lebih dari 60.000 jenis jamur. Jamur diklasifikasikan
berdasarkan cara reproduksinya menjadi tiga divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
a. Zygomycota
Zygomycota
memiliki anggota sekitar 600 spesies. Genus Zygomycetes yang terkenal adalah Rhizopus oryzae. Jamur ini biasa
dipergunakan untuk membuat tempe dan merupakan jamur hitam yang biasa tumbuh
pada roti. Contoh spesies lain dari divisi ini, antara lain Mucor sp. dan Pilobolus sp.
Siklus
hidup dari jamur Rhizopus stolonifer
yang tumbuh pada roti, memperlihatkan siklus seksual dan aseksual Zygomycota.
Hifa haploid dari Zygomycota tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki cara
perkawinan yang berbeda.
Pada
tipe perkawinan seksual, terjadi penggabungan dua nukleus memproduksi zigospora
yang diploid. Struktur yang memiliki ketahanan terhadap lingkungan ekstrim ini
menyebar melalui udara dan tetap berada dalam keadaan istirahat (dorman) sampai
menemukan tempat yang memungkinkan untuk tumbuh. Zigospora kemudian melakukan
meiosis dan membentuk sporangium yang berisi spora haploid. Spora haploid
membentuk hifa baru. Hifa ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk spora haploid atau melakukan perkawinan dengan membentuk zigospora.
b. Ascomycota
Ascomycota
terdiri atas sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut juga sac fungi. Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari
bagian reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung (sac). Beberapa Ascomycota hidup di dasar hutan yang berhumus tebal
dan membentuk struktur reproduktif berbentuk mangkuk yang indah.
Siklus
hidup Ascomycota terjadi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan membentuk konidia yang merupakan hasil pembelahan ujung hifa.
Ujung hifa membentuk konidiospora yang akan menghasilkan konidia. Konidia mampu
membelah secara mitosis membentuk tunas baru.
Perkembangbiakan
secara seksual terjadi dengan peleburan inti askogonium. Peleburan ini
menghasilkan hifa diploid (2n) dan ujung hifa akan membentuk tubuh buah
(askokarp).
Divisi
ini terdiri atas banyak jamur berwarna-warni yang tumbuh pada makanan, merusak
buah, tanaman ladang, dan tumbuhan lain. Beberapa Ascomycota menyekresikan
enzim selulase dan protease yang dapat merusak kain katun dan kain wool,
terutama di tempat yang hangat dan lembap. Keadaan lingkungan tersebut dapat
membuat jamur tumbuh dengan baik.
Akan
tetapi, Ascomycota juga membawa keuntungan bagi tumbuhan melalui hubungan
mutualisme dengan akar tanaman. Jamur
Neurospora, di Jawa Barat dikenal sebagai jamur oncom untuk membuat oncom. Aspergillus wentii digunakan untuk
mengubah amilum dan selulosa menjadi glukosa dalam pembuatan kecap dan tauco.
Claviceps purpurea,
salah satu jamur anggota divisi Ascomycota, dapat menyerang tumbuhan dan
memproduksi struktur yang disebut ergot.
Struktur ini melepaskan mineral beracun yang salah satu bahan aktifnya adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Jika
zat halusinogen ini termakan oleh manusia, dapat menyebabkan orang tersebut
tertawa terbahak-bahak, mengalami halusinasi, dan akhirnya mengalami kematian. Saccharomyces sp. (ragi) yang mengubah
glukosa menjadi alkohol, serta Penicillium
notatum termasuk anggota divisi ini.
c. Basidiomycota
Divisi
Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah dikenal
karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian jamur
divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa
anggota dari genus Amanita mengandung
racun yang sangat mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota juga dapat
membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang.
Contoh Basidiomycota lainnya, yaitu Auricularia
polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang), dan Ganoderma.
Basidiomycota
umumnya melakukan reproduksi secara seksual dalam siklus hidupnya.
Basidiomycota melakukan konjugasi dalam kondisi yang menguntungkan dan
membentuk miselium. Di bagian bawahnya terdapat bentuk seperti insang yang
memproduksi sel diploid yang disebut basidia. Basidia membentuk basidiospora
melalui meiosis dan melepaskan miliaran basidiospora ke udara atau ke air.
B. Peranan Jamur bagi Manusia
Jamur
memiliki peranan yang cukup penting bagi manusia. Jamur kancing merupakan
sumber protein bagi manusia. Ada pula fungsi jamur lain yang tidak terlihat,
tetapi tak kalah pentingnya, yaitu sebagai pengurai. Peran ini sangat penting
bagi ekosistem. Aktivitas ekstraselulernya membuat jamur berperan dalam
menguraikan senyawa organik menjadi anorganik seperti karbon, nitrogen, fosfor,
dan mineral lain yang dapat dipergunakan organisme lain.
Pada
manusia, beberapa jamur dapat menyebabkan penyakit seperti jamur kaki, histoplasmosis (penyakit pada
paru-paru), dan infeksi organ kelamin wanita. Jamur juga menyebabkan penyakit
pada tanaman ladang. Jamur parasit dapat menyerang hama serangga atau
Arthropoda lainnya sehingga dapat digunakan sebagai pengendali hama. Petani
yang ingin mengurangi kebergantungan mereka terhadap pestisida yang beracun,
berbahaya, dan mahal dapat mengganti metode menggunakan pengendali biologi yang
berasal dari jamur.
Jamur
dapat menghasilkan antibiotik. Jamur juga berperan dalam memberikan nutrisi
bagi manusia. Selain jamur yang dapat langsung dimakan, seperti jamur merang,
jamur kuping, dan jamur shitake,
jamur juga dapat digunakan untuk membuat roti, mengubah jus anggur menjadi
minuman anggur, membuat tape, membuat keju, dan pembuatan tempe.
Kingdom Fungi – Klasifikasi dan Peranan Jamur bagi Manusia
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: