Pembentukan
Gamet Pada Hewan, Manusia, dan Tumbuhan – Secara umum makhluk hidup memiliki
kemampuan untuk berreproduksi. Dengan demikian setiap makhluk hidup memiliki
sel kelamin yang digunakan sebagai alat reproduksi. Berikut akan dijelaskan
mengenai pembentukan sel kelamin (gamet) pada hewan, manusia, dan tumbuhan.
A. Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Gametogenesis
adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet). Pembentukan gamet ini terjadi
secara meiosis di dalam alat reproduksi. Gamet ini dibentuk pada individu yang
telah dewasa.
1. Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
Pada
individu jantan dewasa, peristiwa pembentukan gamet jantan (spermatozoa)
disebut spermatogenesis. Pada individu betina dewasa, pembentukan gamet betina
(sel telur) disebut oogenesis.
a.
Spermatogenesis
Sel induk sperma atau
spermatogonium bersifat diploid. Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi
menjadi spermatosit primer yang diploid. Spermatosit primer membelah menjadi 2
sel spermatosit sekunder yang haploid. Setiap sel spermatosit sekunder membelah
secara meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid. Jadi, 1 spermatosit primer
akan menjadi 4 spermatid yang haploid.
Setiap spermatid
mengalami perubahan inti dan terjadi pembentukan akrosom. Akrosom ini
mengandung enzim proteinase dan hialuronidase yang berperan untuk menembus
lapisan pelindung sel telur. Dari salah satu sentriolnya dibentuk flagel.
Peristiwa ini dinamakan spermiogenesis. Akhir dari spermatogenesis adalah dihasilkan
4 sel sperma matang.
b.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses
pembentukan sel telur. Pembentukan sel telur dimulai ketika sel germinal
primordial mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi 4 sel oogonia (2n)
(tunggal oogonium).
Pada banyak hewan
betina, pembelahan mitosis ini terjadi pada awal perkembangan individu. Pada
mamalia terjadi sebelum dilahirkan. Setiap satu sel oogonium akan mengalami
pematangan menjadi oosit primer. Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan
meiosis I menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n). Oosit
sekunder dan sel badan polar mengalami pembelahan meiosis II. Oosit sekunder
menjadi 1 ootid (n) dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan membelah
menjadi 2 sel badan polar (n). Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n),
dihasilkan 1 ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan mengalami
pematangan menjadi sel telur (ovum).
Pada manusia (wanita),
pematangan oosit primer terjadi hingga memasuki masa pubertas. Selanjutnya akan
terjadi pematangan akhir, ovulasi, dan pembelahan meiosis I. Sekitar satu sel
telur matang dan dilepaskan melalui ovulasi dalam satu bulan. Pola ovulasi ini
terus berlangsung hingga menopause, berhentinya siklus menstruasi. Jika pada
sel telur yang diovulasikan terjadi fertilisasi, pembelahan meiosis II terjadi
dan sel telur berkembang menjadi embrio.
2. Pembentukan Gamet pada Tumbuhan
Pembentukan
gamet (gametogenesis) pada tumbuhan berlangsung pada jaringan khusus yang
terletak pada alat reproduksi gamet jantan dibentuk pada serbuk sari, sedangkan
gamet betina pada bakal biji (ovul).
a.
Pembentukan
Gamet Jantan
Kepala sari (anther) memiliki empat kantung serbuk sari yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat
sel-sel induk (mikrosporosit) yang diploid. Sel-sel induk tersebut akan
mengalami meiosis membentuk empat mikrospora yang haploid. Kemudian, setiap
mikrospora membelah secara mitosis menjadi dua sel, yakni sel generatif dan sel
tabung. Pembelahan mitosis tersebut tanpa disertai sitokinesis. Sel generatif
akan membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sperma dan terbentuklah
serbuk sari. Perhatikan gambar berikut:
b.
Pembentukan
Gamet Betina
Gamet betina dibentuk
di dalam bakal biji (ovul). Sel-sel terluar dari ovul membentuk lapisan
pelindung (integumen) yang membentuk suatu bukaan (mikrofil).
Di dalam ovul terdapat
sporangium yang mengandung sel-sel induk (megasporosit). Megasporosit tersebut
akan membelah secara meiosis membentuk empat megaspora yang haploid. Dari empat
megaspora tersebut, tiga di antaranya akan mengalami degenerasi dan mati. Satu
megaspora yang tersisa mengalami pembelahan secara mitosis sebanyak tiga kali,
tetapi tanpa diikuti pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Sel megaspora
tersebut menjadi besar karena memiliki delapan inti yang haploid.
Dari delapan inti tersebut, tiga
buah menuju mikrofil sehingga tersisa dua inti di tengah yang disebut inti
kutub. Dua dari tiga inti yang berada dekat mikropil disebut sinergid dan satu
inti lainnya disebut sel telur. Adapun inti kutub akan melebur menjadi inti
kandung lembaga sekunder perhatikan gambar berikut :
Pembentukan Gamet Pada Hewan, Manusia, dan Tumbuhan
Reviewed by Unknown
on
Maret 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: