Pengertian,
Struktur, dan Replikasi DNA – DNA terdapat pada seluruh makhluk hidup dan
berperan sebagai materi yang dapat menyimpan seluruh informasi di dalam makhluk
hidup. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian, struktur, dan replikasi
DNA secara detail!
A. DNA
DNA
(Deoxyribonucleic acid) merupakan komponen yang paling penting dalam kehidupan
karena sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain.
DNA berkaitan dengan semua aktivitas biologis dan merupakan pusat kajian di
dalam sitologi, genetik, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan
biologis, biokimia, dan evolusi.
1. Struktur DNA
DNA
merupakan polimer besar yang tersusun atas unit-unit nukleotida yang
berulang-ulang. Setiap nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula pentosa, dan
basa nitrogen. Gugus fosfat berfungsi menghubungkan antara molekul gula yang
satu dan molekul gula yang lain. Gula pentosa pada nukleotida merupakan gula
deoksiribosa karena salah satu atom C-nya kehilangan gugus OH. Molekul gula ini
terikat pada basa nitrogen.
Basa
nitrogen tersusun atas purin dan pirimidin. Purin tersusun atas guanin (G) dan
adenin (A), sedangkan pirimidin tersusun atas timin (T) dan sitosin atau Cytosine (C). Basa-basa nitrogen ini
mengadakan persenyawaan kimia dengan gula pentosa membentuk molekul
deoksiribonukleosida (nukleosida). Deoksiribonukleosida akan bergabung dengan
gugus fosfat untuk membentuk deoksiribonukleotida (nukleotida). Gambar 3.9
berikut menunjukkan struktur kimia basa nitrogen.
Monomer
yang terdiri atas fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen disebut nukleotida.
Jadi, molekul DNA dapat mengandung ribuan nukleotida (polinukleotida). Adapun
hubungan monomer antara basa nitrogen dan gula pentosa dinamakan nukleosida. Rangkaian
nukleosida tersebut terdiri atas empat macam yang namanya bergantung pada jenis
basa nitrogennya. Jika basanya adenin, nama nukleosidanya deoksiadenosin. Jika
basanya guanin, namanya deoksiguanosin. Adapun jika basanya timin, namanya timidin,
sedangkan jika basanya sitosin, namanya deoksisitidin.
Orang
yang pertama mengemukakan gagasan tentang struktur tiga dimensional DNA adalah W.T. Atsbury. Ia menyimpulkan bahwa DNA
itu sangat padat. Polinukleotida yang menyusunnya berupa timbunan nukleotida
pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
Wilkins
melanjutkan kristalografi sinar X hasil Atsbury. Wilkins berhasil mempersiapkan
serabut-serabut DNA dan dapat dibuat foto melalui difraksi sinar X oleh Rosalind Franklin.
Berdasarkan
foto yang diambil Rosalind Franklin pada bulan April 1953, Watson dan Crick
mengambil kesimpulan bahwa struktur model DNA terdiri atas dua rantai
polinukleotida yang diikat oleh hidrogen di antara basa nitrogen. Ikatan
hidrogen antara adenin dan timin dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen.
Sementara itu, antara sitosin dan guanin dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen.
2. Replikasi DNA
DNA
dapat berfungsi sebagai heterokatalis, artinya DNA dapat menyintesis molekul
lain, membentuk RNA. DNA juga berfungsi sebagai autokatalitik, artinya DNA
mampu membentuk dirinya sendiri.
Dengan
fungsi otokatalitik, DNA dapat memperbanyak diri melalui suatu proses yang
dinamakan replikasi (Gambar 3.12). Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru
dari rantai DNA yang telah ada. Proses replikasi ini memerlukan
deoksiribonukleosida fosfat dan beberapa enzim (Campbell, et al, 2006: 18).
Pengertian, Struktur, dan Replikasi DNA
Reviewed by Unknown
on
Maret 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: