Kerja
Ilmiah Dalam Kajian Bidang Biologi – Pada hakikatnya seorang manusia selalu
ingin mencari suatu kebenaran yang berdasarkan fakta di lapangan. Oleh sebab
itu saat ini banyak para ilmuan yang dapat mengkaji atau menemukan suatu
peristiwa berdasarkan konsep dan menghasilkan karya terbaru. Berikut akan
dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam kerja ilmiah.
1.
Merencanakan
Penelitian
Penelitian adalah suatu
usaha yang cermat dan teratur untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu
masalah. Penelitian dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta penelitian
dapat dilakukan di daratan, lautan, bahkan di luar angkasa sekalipun. Untuk melakukan
suatu penelitian ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu, antara
lain mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan penelitian, dan menetapkan
jenis penelitian.
a.
Mengidentifikasi
Masalah
Langkah pertama untuk
melakukan suatu penelitian adalah menyadari dan mengidentifikasi masalah yang
dihadapi. Masalah dapat timbul secara sengaja atau tidak disengaja. Secara
sengaja, maksudnya masalah yang timbul merupakan hal yang sengaja dicari untuk
dipecahkan. Misalnya, seorang petani yang ingin mengetahui dosis pupuk yang
tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman sayurannya. Kadang-kadang,
masalah pun timbul secara tidak sengaja. Misalnya, seorang peternak domba
melihat tanaman yang tumbuh dekat kandang domba tumbuh lebih baik daripada tanaman
sejenis yang tumbuh di pekarangan rumahnya.
b.
Merumuskan
Tujuan
Untuk melakukan sebuah
penelitian dari masalah yang dihadapi perlu dirumuskan tujuannya. Hal ini
sangat penting dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan
mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, masalah yang dihadapi perlu
dipersempit dengan merumuskan tujuan penelitiannya. Terdapat dua hal yang harus
diperhatikan ketika merumuskan tujuan penelitian, yaitu apa yang akan dilakukan
dan pertanyaan apa yang ingin dijawab.
c.
Menetapkan
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
digunakan harus sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan. Terdapat banyak
jenis penelitian yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Contoh dari jenis penelitian yang sering digunakan ini di antaranya deskriptif dan
eksperimental.
1) Deskriptif
Penelitian deskriptif
bertujuan memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diselidiki. Dengan penelitian ini, dapat
diperoleh informasi atau data yang mendetail. Misalnya, penelitian untuk mengetahui
populasi badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
2) Eksperimental
Penelitian ini
bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan tertentu kepada suatu objek penelitian
dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol dijadikan
sebagai pembanding. Dalam bidang Biologi, banyak dilakukan penelitian jenis
ini. Misalnya, penelitian untuk melihat pengaruh pemberian pupuk atau hormon
tertentu pada pertumbuhan jenis tanaman tertentu.
2. Melakukan Penelitian
Seorang
ilmuwan memiliki metode tertentu untuk menjawab permasalahannya. Metode ilmiah
digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Selain
itu, ilmuwan menggunakan metode ini untuk mengetahui dan membuktikan jawaban
dari suatu permasalahan. Secara sederhana, metode ilmiah dapat dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut.
a.
Merumuskan
masalah
Masalah yang ditemukan
harus dirumuskan secara konkret atau tergambarkan dengan jelas.
b.
Menentukan
Hipotesis
Hipotesis merupakan
dugaan atau jawaban sementara dari suatu permasalahan. Ketika membuat
hipotesis, Anda sedang memperkirakan jawaban sementara dari pertanyaan yang
telah Anda buat ketika Anda melakukan observasi dan menggunakan informasi yang
telah Anda miliki. Dari hipotesis ini timbul prediksi. Prediksi adalah hasil
yang diharapkan diperoleh dari hipotesis.
c.
Menguji
Hipotesis
Untuk menguji suatu
hipotesis umumnya dilakukan percobaan (eksperimen). Akan tetapi, ada juga
hipotesis yang diuji dengan pengamatan saja atau studi kepustakaan. Studi
kepustakaan dilakukan dengan membandingkan berbagai sumber pustaka. Dalam
melakukan sebuah eksperimen, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
eksperimen tersebut. Faktor tersebut antara lain variabel; populasi dan sampel;
serta rancangan penelitian.
Tahapan dalam eksperimen,
yaitu merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, melakukan observasi dalam
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menguji
kembali kesimpulan.
1)
Merencanakan
eksperimen
Rancangan eksperimen
meliputi penyediaan alat dan bahan, penentuan tempat dan waktu, serta cara
kerja eksperimen. Alat dan bahan yang diperlukan perlu didaftar agar tidak ada
yang terlewat.
2)
Melakukan
eksperimen
Dalam melakukan
eksperimen harus menentukan kelompok percobaan, yaitu kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol. Fungsi kontrol adalah sebagai pembanding dalam percobaan yang
sedang di uji. Dalam membuat kontrol keadaan perangkat uji dan perangkat
kontrol sama, kecuali hal yang ingin dibandingkan.
3)
Melakukan
observasi dalam eksperimen
Observasi (pengamatan)
dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi tidak harus menggunakan
indra penglihatan (mata) saja, tetapi juga alat indra yang lainnya. Semakin
banyak indra yang terlibat dalam observasi, data yang diperoleh akan semakin
lengkap. Observasi pun dapat menggunakan berbagai alat bantu, seperti
mikroskop, meteran, timbangan, termometer, dan pH meter. Alat yang digunakan
disesuaikan dengan data yang akan diukur. Pengamatan dengan menggunakan alat
ukur akan menghasilkan data kuantitatif. Adapun pengamatan yang hanya
menggunakan alat indra akan menghasilkan data kualitatif.
d.
Mengumpulkan
data
Hasil observasi adalah
data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Data yang diperoleh dapat disajikan
dengan berbagai bentuk, seperti tabel atau grafik. Data yang diperoleh itu
kemudian dapat dijadikan bahan analisis.
e.
Menarik
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan
kalimat yang meringkas suatu hasil percobaan yang telah dilakukan. Ketika Anda
menarik kesimpulan, Anda harus memutuskan apakah data yang Anda peroleh
mendukung hipotesis yang dibuat atau tidak. Anda mungkin perlu mengulang
beberapa kali percobaan untuk dapat menarik sebuah kesimpulan.
f.
Menguji
Kembali Kesimpulan
Proses ilmiah merupakan
suatu proses yang berulang. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang
menarik, dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali objek yang sedang
dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang
menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan hipotesis tersebut
atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam
menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang
metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi
subjek penelitian itu.
3. Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Dalam mengomunikasikan hasil penelitian
Anda harus memiliki keyakinan bahwa apa yang telah dilakukan itu telah
dikerjakan dengan baik. Dengan demikian, dapat mempertahankan argumentasi Anda.
Akan tetapi, jika memang hasil penelitian perlu dikoreksi, Anda harus dapat
menerimanya agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik. Pada dasarnya,
karya ilmiah memiliki sistematika tertentu yang terdiri atas pendahuluan,
kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan
saran.
a.
Pendahuluan
Pendahuluan berisi
latar belakang penelitian, yaitu alasan mengapa memilih tema tersebut dan juga
manfaat dari penelitian. Pendahuluan juga berisi tujuan penulisan untuk
menerangkan kepada sesama penyelidik mengenai maksud dari pembuatan penelitian.
Di dalam pendahuluan ini dituliskan pula hipotesis dan pembatasan masalah yang
hendak diselidiki.
b.
Kajian
Teori
Bab ini berisi
penjelasan dan teori yang berhubungan dengan penelitian. Berbagai variabel yang
ada hubungannya dengan penelitian, dijelaskan dalam bab kajian teori.
c.
Metodologi
Penelitian
Dalam metodologi
penelitian dijelaskan alat dan bahan yang digunakan, lokasi, teknik penelitian,
serta cara menganalisis data. Dalam menuliskan metodologi penelitian ini harus
menuliskannya sedetail mungkin. Dengan demikian, orang lain dapat membaca dan
mengerti apa yang di tulis.
d.
Hasil
dan Pembahasan
Pada bab ini, data yang
diperoleh kemudian dianalisis. Data berupa tabel, grafik, dan diagram
ditampilkan pada bagian ini. Bab ini juga berisi penjelasan mengenai hipotesis,
analisis hipotesis, dan hasil penelitian.
e.
Kesimpulan
dan Saran
Setelah data percobaan
dianalisis, diperoleh suatu hasil yang merupakan kesimpulan. Jadi, kesimpulan
adalah jawaban dari hasil pengujian hipotesis. Dalam bagian ini juga diberikan
saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Misalnya, saran untuk penelitian
lanjutan atau rekomendasi dari hasil penelitian lainnya.
4. Bersikap Ilmiah
Dalam
melakukan kerja ilmiah, Anda harus memiliki sikap ilmiah atau sikap yang sesuai
dengan kaidah ilmu pengetahuan. Sikap ini penting agar Anda dapat menjadi
penyelidik yang baik dan menghasilkan karya yang baik. Berikut ini beberapa
sikap ilmiah yang perlu dimiliki.
a.
Membedakan
Fakta dan Opini
Fakta adalah kenyataan,
sedangkan opini adalah pendapat. Fakta dapat dikenali oleh alat indra dan dapat
diukur secara kualitatif. Pernyataan dalam bidang IPA haruslah berupa
pernyataan eksak, yaitu tepat dan spesifik. Adapun opini merupakan tanggapan
atau tafsiran seseorang.
b.
Berpikir
Kritis
Berpikir kritis berarti
mengombinasikan apa yang telah diketahui dengan fakta baru yang diberikan. Berpikir
kritis ini sangat penting karena tidak semua informasi yang kita terima itu
benar.
c.
Berani
dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan
Ketika menganalisis
suatu penjelasan, mungkin ada hal-hal yang tidak dimengerti atau hal-hal yang
dirasa janggal. Untuk itu, Anda perlu mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut.
d.
Memiliki
Rasa Ingin Tahu
Dasar dari perkembangan
Ilmu Pengetahuan Alam adalah rasa ingin tahu terhadap alam semesta. Ahli sains
selalu ingin tahu apa, bagaimana, mengapa, atau dimana terhadap segala sesuatu.
Dari sikap ingin tahu, akan timbul permasalahan yang mungkin membawa penelitian
yang berguna bagi masyarakat. Dengan memiliki rasa ingin tahu, kita akan
berusaha menemukan jawaban dari berbagai permasalahan yang muncul di muka bumi
ini.
e.
Tekun
dan Peduli Lingkungan
Dalam melakukan penelitian,
ketekunan merupakan salah satu prasyarat dalam keberhasilan penelitian. Tidak
sedikit penelitian yang gagal, namun akhirnya berhasil. Tidak sedikit juga
penyelidik yang berhasil setelah mempelajari kegagalan dirinya sendiri maupun
orang lain. Sikap peduli lingkungan juga harus tertanam dalam jiwa saintis
karena suatu penelitian akan sia-sia jika ternyata proses maupun hasilnya
merusak lingkungan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal,
diberi kemampuan untuk memanfaatkan dan memelihara lingkungan. Oleh karenanya,
sikap peduli terhadap lingkungan harus tetap dilakukan di manapun berada.
Penjelasan Kerja Ilmiah Dalam Kajian Bidang Biologi
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: