Aktivitas
Manusia dan Pencemaran – Pada umumnya sebagian tingkah laku manusia yang buruk
terhadap alam terkadang dapat menimbulkan kerusakan. Hal ini yang menyebabkan
lingkungan menjadi tercemar, gersang, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan
mengenai aktivitas manusia dan dampaknya.
A. Aktivitas Manusia dan Pencemaran
Manusia
menggunakan banyak sumber daya tersebut dan mengolahnya menjadi berbagai
barang. Dalam usaha ini, manusia telah memengaruhi lingkungan. Pengaruh
aktivitas manusia menyebabkan perubahan keseimbangan alam dan terjadinya
pencemaran. Disadari maupun tidak, perubahan akibat aktivitas manusia ini
membawa pengaruh terhadap manusia sendiri.
1. Perubahan Lingkungan karena Aktivitas Manusia
Manusia
membutuhkan sumber daya alam untuk melangsungkan hidupnya. Namun, cara memperoleh
sumber daya alam dapat menimbulkan perubahan terhadap alam. Aktivitas yang
dapat menimbulkan perubahan terhadap alam antara lain penebangan hutan,
perburuan liar, penebangan yang berlebihan, dan pembukaan lahan untuk
pemukiman.
Penebangan
pohon di hutan secara besar-besaran tanpa direncanakan secara baik dapat
mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan. Hutan menjadi rusak dan tidak bisa
menjalankan fungsinya. Dampak lainnya adalah terganggunya keanekaragaman yang
terdapat di dalamnya. Perburuan liar yang tidak terkendali dapat menyebabkan
suatu hewan punah. Contoh penyebab perubahan lingkungan lainnya adalah
pembukaan lahan untuk pemukiman. Dalam pelaksanaannya, perusakan yang dilakukan
membawa dampak buruk, seperti hutan yang gundul dan perusakan lahan resapan air
di daerah perbukitan. Hal tersebut, dapat mengakibatkan banjir, erosi, dan
rusaknya sumber mata air.
2. Pencemaran Lingkungan
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup, pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak berfungsi dengan peruntukkannya. Zat atau bahan yang
menyebabkan polusi disebut polutan.
a.
Pencemaran
Udara
Udara yang dihirup
manusia harus udara bersih. Jika seseorang menghirup karbon monoksida dapat
menyebabkan kematian. Sebab, gas tersebut di dalam tubuh bersifat mengikat
darah, sehingga darah dalam tubuh dapat teracuni oleh gas karbon monoksida (CO)
ini.
Peningkatan CO2
dapat menyebabkan pemanasan bumi melalui efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca terjadi karena gas CO2
yang lebih ringan dari udara, melayang di udara, berkumpul, dan membentuk suatu
lapisan. Cahaya matahari menembus atmosfer dan memantul pada permukaan bumi
untuk kembali ke luar angkasa. Proses ini menimbulkan energi panas di atmosfer
bumi. Panas tersebut dapat dikeluarkan melalui atmosfer. Namun, adanya lapisan
CO2 menyebabkan energi panas memantul kembali ke bumi, begitu juga
dengan cahaya. Hal ini menyebabkan panas bumi meningkat dan disebut dengan
pemanasan global (global warming). Akibat lebih jauh dari pemanasan ini antara
lain naiknya permukaan laut karena melelehnya gunung-gunung es di kutub bumi,
hilangnya pulau-pulau kecil, dan perubahan iklim dunia. Untuk menanggulanginya
dapat dilakukan dengan pengurangan penggunaan barang-barang yang menghasilkan
karbon dioksida yang tinggi, seperti penggunaan kendaraan bermotor.
Pembakaran lain seperti
pembakaran batu bara, dapat menyebabkan hujan asam (acid rain). Batu bara, dengan kandungan sulfurnya yang tinggi,
menyebabkan kandungan SO2 di udara meningkat. Jika bergabung dengan
uap air, akan menghasilkan uap H2SO4 yang turun ke bumi
dalam bentuk hujan asam. Hujan asam dapat membunuh tanaman, merusak nutrisi
tanah, dan mengganggu fiksasi nitrogen oleh bakteri. Hujan asam yang jatuh ke
danau dan sungai dapat membunuh ikan. Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan
pada bangunan, batu, dan bahan logam.
b.
Pencemaran
Air
Air memiliki berbagai
kriteria berdasarkan kegunaannya. Air yang tidak layak diminum mungkin lebih
baik jika digunakan untuk keperluan mencuci. Demikian juga air yang tidak
digunakan untuk berenang mungkin lebih baik jika digunakan untuk kolam ikan
maupun irigasi sawah.
Secara garis besar,
pencemaran air dapat disebabkan oleh mikroorganisme dalam air, limbah organik,
dan limbah anorganik. Pencemaran oleh mikroorganisme, umumnya dapat menyebabkan
penyakit pada manusia maupun hewan.
Limbah organik, seperti
limbah rumah tangga, minyak, plastik, dan larutan pembersih, merupakan penyebab
kematian pada ikan maupun organisme lainnya. Limbah organik akan mengalami
degradasi dan dekomposisi oleh bakteri aerob yang menggunakan oksigen dalam
air. Dengan demikian, oksigen terlarut (dissolve
oxygen) dalam air lama-kelamaan akan berkurang. Dalam kondisi tersebut,
banyak ikan-ikan yang mati karena kekurangan oksigen dan hanya beberapa
organisme yang mampu hidup.
Limbah anorganik,
seperti timbal (Pb), cadmium (Cd), amoniak, dan fosfat dalam kadar yang tinggi
dapat menyebabkan kematian organisme air. Dalam kadar yang rendah, limbah
organik seperti timbal, tidak akan menyebabkan kematian secara langsung pada
organisme air. Namun, akan terjadi akumulasi pada organisme. Akumulasi ini akan
semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Peristiwa
terakumulasinya suatu zat kimia dalam tubuh organisme ini disebut bioaccumulation atau bioconcentration (William, 2002: 364).
Adapun meningkatnya kandungan zat kimia pada konsumen puncak melalui peristiwa
rantai makanan dinamakan biological
magnification atau biomagnification.
Selain itu, pencemaran
limbah anorganik dapat menyebabkan terjadinya ledakan populasi alga (blooming algae). Fosfat dan nitrit yang
berfungsi sebagai pupuk pada tanaman, dapat terbawa oleh aliran air hujan ke
air sungai, danau, hingga ke laut. Melimpahnya nutrisi ini menyebabkan populasi
alga dan beberapa produsen lainnya membesar dan tidak terkendali. Melimpahnya
nutrisi di dalam air ini disebut eutrofikasi (euthrophication).
Eutrofikasi berasal dari
bahasa latin eutrophos yang artinya
pakan yang baik. Pengaruh negatif eutrofikasi ini adalah populasi alga yang
rapat di atas permukaan air menghalangi sinar matahari sehingga terjadi
kematian produsen di bawah air. Bakteri pembusuk akan menguraikan organisme
yang mati dan banyak menggunakan oksigen terlarut. Akibatnya, kadar oksigen
berkurang dan diikuti berkurangnya organisme perairan tersebut.
c.
Pencemaran
Tanah
Pencemaran tanah ini
dapat disebabkan oleh bahan-bahan, seperti limbah plastik, botol kaca, kaleng,
zat kimia, dan logam-logam berat. Akibat dari pencemaran ini dapat mengganggu
organisme tanah, bakteri yang berguna bagi fiksasi nitrogen sehingga mengubah
komposisi tanah. Pencemaran tanah ini pun memengaruhi kandungan air tanah
secara langsung. Biasanya beberapa jenis bakteri dan bahan partikel lainnya
yang mencemari permukaan tanah dapat tersaring sehingga air tanah menjadi cukup
bersih. Akan tetapi, jika pencemarannya sangat berat dan melebihi kapasitas
filtrasi tanah, polutan tersebut akan mencemari air tanah dan sulit untuk
diperbaiki.
Bioaccumulation
juga dapat terjadi pada organisme tanah.Organisme tanah, seperti cacing dapat
menyerap polutan logam berat dalam kadar yang cukup besar. Melalui rantai
makanan, hal ini dapat menyebabkan biomagnification
dan dapat berujung pada manusia.
Penjelasan Tentang Aktivitas Manusia dan Pencemaran
Reviewed by Unknown
on
Maret 10, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: