Sejarah Amerika |
Bentuk-bentuk
Perang Dingin Amerika Serikat dan Uni Soviet Dalam Berbagai Bidang - Akhir dari
perang dunia II menjadikan Amerika Serikat dan Uni Soviet tampil sebagai negara
adidaya di dunia. Kedua negara tersebut secara dominan memainkan peranan dalam
berbagai bidang di seluruh dunia tak terkecuali pada bidang militer, politik,
militer, dan ekonomi. Munculnya dua negara adidaya yang masing-masing mewakili
kepentingan Blok Timur dan Blok Barat memunculkan suasana yang tidak
representatif. Perseteruan diantara dua kekuatan dunia tersebut serta merta
menimbulkan perang dingin atau yang disebut dengan (the cold war). Kondisi
dunia pasca berakhirnya Perang Dunia II semakin mencekam pasca Blok Barat yang
digawangi oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Soviet saling
berebut pengaruh dunia.
Bentuk–bentuk
Perang Dingin Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet
meliputi bidang politik, ekonomi, dan militer. Penjelasannya ialah sebagai
berikut :
1) Bidang Politik
Pihak
AS berusaha menjadikan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara sedang
berkembang menjadi negara demokrasi dengan tujuan agar hak-hak asasi manusia
dapat terjamin. Untuk negara yang kalah perang yaitu Jerman dan Jepang
dikembangkan paham demokrasi dan sistem perekonomian kapitalisme. Sedangkan
pihak US mengembangkan paham sosialisme-komunisme dengan pembangunan ekonomi
rencana lima tahun dengan cara diktator, tertutup. Dengan sistem ini US dikenal
sebagai ‘negara tirai besi’, sedangkan negara di bawah pengaruhnya di Asia
yaitu Cina mendapat julukan ‘negara tirai bambu’.
2) Bidang Ekonomi
AS
dan US saling memperebutkan pengaruhnya dengan menjadi pahlawan ekonomi yaitu
menjadi negara kreditur dengan memberikan bantuan, pinjaman kepada
negara-negara berkembang, seperti Mashall Plan (Eropean Recovery Program) yakni
bantuan ekonomi dan militer kepada negara-negara di kawasan Eropa Barat. Selain
itu Presiden Henry S Truman memberikan bantuan teknis dan ekonomi khusus kepada
Turki dan Yunani, yang dikenal dengan Truman Doctrin.
3. Bidang Militer
Perebutan
pengaruh antara AS dengan US dalam bidang militer dalam bentuk pakta pertahanan
militer. Berlangsungnya Perang Dingin menyebabkan Amerika Serikat dan Uni
Soviet saling curiga satu dengan yang lain. Untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya perang terbuka, kedua negara adidaya beserta para sekutunya saling memperkuat
pertahanan dan militernya. Amerika Serikat beserta para sekutunya berusaha
membentuk ikatan militer guna menghadapi serangan Uni Soviet. Pada masa Perang
Dunia II berkembang opini dunia bahwa pasukan Uni Soviet lebih unggul jumlah
personel dan persenjataannya.
Hal
itu dibuktikan dengan keberhasilan pasukan Uni Soviet dalam menghentikan
gerakan pasukan Jerman di wilayah Eropa Timur. Hal itu berlaku sebaliknya,
Amerika Serikat tersendat-sendat menghentikan laju pasukan Jerman di Eropa
Barat meskipun dibantu Inggris. Di kawasan Atlantik Utara, Amerika Serikat
bersama sekutunya Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Norwegia, dan
Kanada, setuju untuk membentuk persekutuan militer bersama. Persekutuan militer
itu disebut North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang berdiri tahun 1949.
Keanggotaan NATO diperluas lagi dengan masuknya Italia dan Islandia, Yunani,
dan Turki (1952) serta Jerman Barat (1955).
Di
dalam NATO terdapat ketentuan bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota
dianggap sebagai serangan terhadap keseluruhan sehingga semua negara anggota
wajib saling memberi bantuan. Amerika Serikat juga berusaha menggelar kekuatan
militernya di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. Untuk keperluan itu,
Amerika Serikat bersama Turki, Irak, Iran, dan Pakistan membentuk kerja sama
militer. Nama kerja sama militer itu adalah Middle East Treaty Organization
yang disingkat METO atau dikenal dengan CENTO (Central Treaty Organization)
yang berdiri tahun 1959 yang semula bernama Pakta Bagdad (1955). Untuk menahan
laju perluasan komunis di Asia Tenggara, Amerika Serikat membentuk kerja sama
militer yang disebut South East Asia Treaty Organization atau SEATO. Pada tahun
1954, kerja sama militer itu terdiri atas negara Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
Australia, Thailand, Filipina, dan Selandia Baru. Sementara itu, laju komunis
di Pasifik Selatan coba dihambat Amerika Serikat dengan membentuk kerja sama
militer pula.
Kerja
sama pertahanan di Pasifik Selatan disebut ANZUS (Australia, New Zeland, and
United States) dengan anggota AS, Australia dan New Zeland yang didirikan atas
dasar Tripatite Security Treaty pada tanggal 1 September 1951. Sedangkan Uni
Soviet berusaha mengimbangi kekuatan militer Blok Barat dengan membentuk kerja
sama militer pula. Pada 14 Mei 1955 Uni Soviet bersama Mongolia, Polandia,
Cekoslowakia, Bulgaria, Rumania, dan Jerman Timur membentuk Pact of Mutual
Assistance and Unifield Command atau dikenal dengan sebutan Pakta Warsawa.
Bentuk-bentuk Perang Dingin Amerika Serikat dan Uni Soviet Dalam Berbagai Bidang
Reviewed by Unknown
on
April 04, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: