Pengertian dan Macam-Macam Majas |
Majas adalah suatu
pengungkapan bahasa lisan ataupun tertulis dengan menggunakan gaya bahasa yang
menarik.Di dalam pengungkapan gaya bahasa tersebut terkandung kiasan atau
perumpamaan yang memiliki fungi untuk memperindah serta menambahkan kesan
estetisme pada penyampaiannya. Majas terdiri atas berbagai macam jenisnya.
Pembagian atau klasifikasi majas berdasarkan jenisnya ialah sebagai berikut:
A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan ialah ungkapan
gaya bahasa yang disampaiakan dengan tujuan membandingkan satu hal dengan
lainnya. Pengungkapan gaya bahasa dengan menggunakan perbandingan ini masih
dapat dibagi kembali ke dalam beberapa jenis, diantaranya ialah majas metafora,
personifikasi, simbolik, alegori, metonomia, simile, dan sinekdoke.
Penjelasannya ialah sebagai berikut :
1. Majas Metafora
Majas metafora ialah suatu
pengungkapan gaya bahasa (lisan atau tertulis) yang di dalamnya terdapat
perbandingan antara dua hal secara analogis. Suatu hal yang berperan sebagai
pembanding ialah sesuatu yang mempunyai makna konotasi (bukan makna
sebenarnya).
Contoh :
Satria telah mengambil peran
sebagai tulang punggung keluarga setelah ayahandanya meninggal dunia
minggu lalu. (tulang punggung bermaknakan seseorang yang mengemban tanggung
jawab menafkahi dan mencukupi segala kebutuhan hidup keluarga.)
2. Majas Personifikasi
Majas personifikasi ialah majas
yang mengungkapkan maskud dan tujuannya dengan perumpamaan benda mati yang
memiliki sifat-sifat kehidupan.
Contoh :
Kemerduan suara adzan itu memanggil
jutaan ummat untuk menuju ke masjid. (suara adzan disifati dengan kemampuan
seseorang untuk memanggil)
3. Majas Asosiasi (Perumpamaan)
Majas
asosiasi ialah majas yang pada pengungkapannya terdapat perbandingan terhadap
dua hal yang sesungguhnya amat berbeda. Dengan demikian, majas ini melakukan
perbandingan terhadap dua hal namun diangga serupa / sama. Pada kalimatnya,
majas ini secara umum menggunakan kata penghubung seperti laksana, ibarat,
umpama, bagai, dan bagaikan.
Contoh
:
Sungguh perkara yang teramat sulit
pada hari ini yakni mencari seorang pemimpin jujur yang sama halnya dengan
mencari jarum pada tumpukan jerami.
Baca juga: 35 Contoh Majas Asosiasi dan Penjelasannya
Baca juga: 35 Contoh Majas Asosiasi dan Penjelasannya
4. Majas Simbolik
Majas simbolik ialah majas yang
pada pengungkapannya menyatakan sesuatu dengan menggunakan nama benda, lambang,
hewan, dan segala hal yang mampu menggambarkan sesuatu hal yang dimaksud.
Contoh :
Buaya
darat berkumis tebal itu kini kembali melancarkan aksinya dalam mencari wanita.
(buaya darat adalah lelaki yang suka mempermainkan perasaan wanita)
5. Majas Alegori
Majas Alegori ialah majas yang
menerangkan sesuatu hal secara tak langsung akan tetapi masih saling
berhubungan satu sama lain. Majas ini serupa dengan majas metafora, hanya saja
perbandingan dilakukan secara utuh dan menyeluruh.
Contoh :
6. Majas Simile
Majas simile ialah ungkapan gaya
bahasa yang membandingkan secara jelas dan terang benderang mengenai dua hal
yang berbeda. Ungkapan gaya bahasa ini menggunakan kata penghubung ibarat,
layaknya, dan umpama pada penggunaannya dalam kalimat.
Contoh :
Mencintaimu
ibarat menggenggam mawar berduri.
7. Majas Metonomia
Majas
metonomia ialah sebuah ungkapan gaya bahasa yang menggunakan ciri atau label
khusus yang terdapat pada sebuah benda untuk menjelaskan identitasnya.
Contoh
:
Kakek
dan nenek seringkali menggunakan balpirik atau avikson ketika punggung mereka
terasa sangat pegal.
8. Majas Sinekdok
Majas sinekdok
ialah majas yang menyatakan keseluruhan dengan menyebutkan sebagian dari
keseluruhan (pars pro toto) atau menyatakan sebagian yang sesungguhnya
dimaksudkan untuk keseluruhan (totem pro parte). Penjelasan mengenai kedua
sinekdoke tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sinekdok Pars Pro Toto
Majas
sinekdok pars pro toto ialah suatu ungkapan gaya bahasa yang di dalam
kalimatnya menyatakan sebagian hal untuk maksud keseluruhan dari sesuatu
tersebut.
Contoh
:
Hingga
detik ini si rambut pirang itu tak lagi menampakkan dirinya.
b. Sinekdok Totem Pro Parte
Majas sinekdok totem pro parte
ialah ungkapan gayabahasa yang menyatakan keseluruhan untuk maksud sebagian
dari sesuatu hal.
Contoh
:
Kelurahan
Campang Jati memperoleh piagam penghargaan kota terbersih dari walikota
Semarang.
B. Majas Pertentangan
Majas pertentangan ialah majas yang
di dalamnya berisikan ungkapan terhadap suatu hal dengan menggunakan berbagai
istilah yang berlawanan. Majas pertentangan cakupannya terdiri atas majas
litotes, majas antitesis, majas hiperbola, dan majas paradoks. Penjelasan
mengenai majas-majas tersebut ialah sebagai berikut :
1. Majas Litotes
Majas litotes ialah sebuah
pengungkapan gaya bahasa yang menyatakan maksud dan tujuannya dengan merendah,
meskipun pada kenyataannya tidaklah demikian.
Contoh :
Silahkan nikmati berbagai hidangan
pedesaan yang ala kadarnya ini.
2. Majas Antitesis
Majas antitesis ialah majas yang
pada cara menyatakannya terkandung pasangan kata yang berlawanan maknaya.
Contoh
:
Tak
peduli kaya ataupun miskin, dihadapan hukum semua berhak mendapatkan perlakuakn
yang sama.
3. Majas Paradoks
Majas paradoks ialah ungkapan gaya
bahasa yang pada proses penyampaiannya bertentangan diantara fakta dan
peryataannya.
Contoh :
Rusa itu mati kelaparan diantara
rerimbunan dedaunan dan semak belukar.
4. Majas Hiperbola
Majas hiperbola ialah ungkapan gaya
bahasa yang menyatakan sesuatu dengan upaya melebih-lebihkan sesuatu hal
tersebut dari kenyataan sebenarnya.
Contoh :
Kaki-kakiku sampai bertunas,
menunggu kau di sini.
C. Majas Penegasan
Majas
penegasan ialah majas yang dipergunakan dalam rangka mempertegas pernyataan
suatu hal dengan tujuan menambah pemaknaan serta kesan di dalamnya. Kelompok
majas ini terdiri atas majas pleonasme, majas repetisi, majas retorik, majas
klimaks, majas pararelisme, majas antiklimaks dan majas tautologi. Penjelasan
masing-masing majas tersebut ialah sebagai berikut :
1. Majas Pleonasme
Majas pleonasme ialah ungkapan gaya
bahasa yang menggunakan kata-kata tambahan dalam rangka menegaskan pemaknaan
pada kata sebelumnya.
Contoh :
Pesawat
kertas milik Ardi terbang ke atas
menuju beranda lantai dua.
2. Majas Repetisi
Majas repetisi ialah ungkapan gaya
bahasa yang menegaskan makna dengan melakukan pengulangan kata.
Contoh :
Tak ada seorangpun yang kupikirkan
selain dirimu, dirimu, dan dirimu.
3. Majas Tautologi
Majas tautologi ialah majas yang di
dalam contoh kalimatnya terdapat pengulangan bentuk kata yang sama dengan
tujuan untuk menegaskan makna.
Contoh :
Betapa
pilu hati ini, betapa perih hati ini, dan betapa sakitnya jiwa ini ketika kau
pergi mencampakkan diriku.
4. Majas Retorik
Majas
retorik ialah ungkapan gaya bahasa yang menggunakan kalimat tanya tanpa
membutuhkan jawaban tertentu dalam penyampaiannya. Ungkapan ini pada umumnya
digunakan sebagai upaya penegasan dan sindiran.
Contoh
:
Apa
hidungmu yang besar itu tidak dapat mencium aroma masakan yang lezat ini?
5. Majas Pararelisme
Majas pararelisme ialah suatu
ungkapan gaya bahasa yang melakukan pengulangan pada bentuk kata tertentu. Pada
umumnya majas ini digunakan di dalam puisi.
Contoh
:
Dirimulah
bagian dari napas hidupku
Dirimulah
bagian dari nyawa dalam jiwaku
Dirimulah
yang menjadikan alasan jantungku tetap berdegup
Dirimulah
satu-satunya alasanku untuk hidup
6. Majas Klimaks
Majas
klimaks ialah ungkapan gaya bahasa yang menyatakan beberapa bagian secara
berurutan yang makin lama semakin menuju ke tingkatan yang semakin besar /
tinggi.
Contoh
:
Program
holiday with qur’an di Pondok Pesantran AL-Firdaus dicanangkan untuk sasaran
jenjang SD, SMP, dan SMA.
7. Majas Antiklimaks
Majas
antiklimaks ialah ungkapan gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal secara urut
mulai dari tingkatan terbesar / tertinggi menuju ke tingkatan yang rendah.
Contoh
:
Penyakit
diabetes dan kecing manis dapat menjangkiti siapa saja baik orang tua, dewasa,
remaja, dan anak-anak.
8. Majas Sindiran
Majas sindiran
merupakan suatu ungkapan gaya bahasa yang di dalamnya termuat unsur sindiran
yang ditujukan terhadap seseorang atau obyek lainnya. Majas sindiran terdiri
atas beberapa macam diantaranya ialah majas sinisme, majas sarkasme, dan majas ironi. Penjesalan selengkapnya ialah
sebagai berikut :
9. Majas Ironi
Majas ironi
ialah sebuah ungkapan gaya bahasa yang di dalamnya menyatakan hal-hal yang
berlawanan dari kenyataan. Dalam penyampaiannya, majas ini menyatakan sindiran
dengan peryataan yang bersifat positif namun sesungguhnya pada kenyataannya
memuat maksud negatif yakni sindiran.
Contoh :
Kau memang anak
yang pandai, nilai raportmu saja tak ada yang bertuliskan tinta hitam.
10. Majas Sarkasme
Majas sarkasme ialah majas yang di
dalamnya terkandung sindiran dengan menggunakan bentuk kata / bahasa kurang
etis dan cenderung kasar.
Contoh :
Pekerjaan anak SD saja kau tak
mampu mengerjakannya, bagaimana jika dirimu dibebankan dengan tanggung jawab
orang dewasa?
11. Majas Sinisme
Majas
sinisme ialah suatu ungkapan gaya bahasa yang di dalamnya berisikan sindiran
secara tak langsung (implisit).
Contoh
:
Makan
singkong rebus ditemani dengan kopi hitam lebih nikmat kurasa, dibandingkan
dengan menikmati masakan mewah namun hasil dari harta haram.
Itulah macam-macam majas lengkap dengan penjelasan beserta contoh-contohnya, mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi referensi para pembaca semua. Tidak lupa mimin ingatkan kunjungi juga artikel lainnya, di tunggu kunjungannya ya, terima kasih.
Pengertian dan Macam-Macam Majas
Reviewed by Unknown
on
April 04, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: