Cerpen merupakan salah satu karya sastra
berupa cerita pendek yang memiliki alur tersendiri dalam unsur ceritanya
sehingga dapat memberikan kesan yang menarik bagi setiap pembacanya. Selain
itu, cerpen juga memuat beberapa kata kiasan atau gaya bahasa yang menarik
hingga memiliki arti tersirat dalam setiap alur ceritanya. Dengan adanya majas
yang membangun cerita tersebut dapat menjadikan cerpen memiliki nilai estetika
tersendiri.
Berikut ini merupakan contoh-contoh majas yang terdapat dalam cerpen singkat :
Artikel terkait:
1. 4 Contoh Puisi Cinta Pendek Mudah dihafal
2. 35 Contoh Pantun Jenaka Lucu Sangat Menghibur
3. 16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal
4. 11 Contoh Majas Metafora dan Lain-Lain Lengkap dengan Pembagiannya
5. Pengertian dan Macam-Macam Majas
6. 10+ Puisi Cinta Pendek Menyentuh Hati Penuh Makna
7. Paragraf Induktif Analogi, Ciri, & 4 Contohnya
8. Definisi Paragraf Klasifikasi & 4 Contohnya
9. Paragraf Opini - Pengertian & 4 Contohnya
10. Paragraf Fakta – Pengertian, Ciri, dan Contoh
11. Contoh Soal Majas dan Kunci Jawabannya
12. Pengertian dan Contoh Majas Metonimia
13. Pengertian dan Contoh Majas Sinestesia
Berikut ini merupakan contoh-contoh majas yang terdapat dalam cerpen singkat :
Secarik Kisah Perjuangan
Pagi
itu nampak cerah sekali awan di langit dan dipermanis lagi dengan suara kicauan
burung di tangkai pohon (majas personifikasi). Tersingkapkan bilik jendela
kamar dan terhirup udara segar dari asrinya dedauan yang hijau (majas
personifikasi). Bertempat tinggal di suatu desa jauh dari keramaian membuat
tekat Ani atau si bunga desa (majas metafora) begitu julukannya semangat dalam
menata masa depannya. Tidak memiliki modal besar atau berasal dari keluarga
kolong merat (majas metafora) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari orang tua
Ani masih susah dalam mengaisnya. Tidak seperti orang-orang lainnya yang
memiliki kijang (majas metonimia) beroda empat dapat ditunggangi kesana-kemari
untuk menikmati kekayaan yang dimiliki.
“Nak,
orang tuamu beginilah kondisinya.. Maafkan ibu yang belum bisa memberikan
pelayanan terbaik untukmu”, Curahan hati ibu sambil menyentuh lembut pundak
Ani.
Dengan
bola mata yang berbinar-binar Ani mendengarkan pembicaraan ibunya (majas
alegori). Seorang wanita yang telah merawatnya hingga tumbuh besar tanpa
mengharapkan balasan. Sejak awal setelah ia lulus sekolah, Ani memiliki tekad
yang kuat untuk dapat membahagiakan kedua orangtua yang kini telah keriput
tulang pipinya (majas alegori). Perjalanan dalam skenario perjuangan (majas
personifikasi) tidaklah mudah, badai dan gelombang ujian (majas personifikasi)
selalu akan menerpa.
Dari
bilik geribik bambu (majas personifikasi) itu nampak seorang laki-laki yang
telah menua duduk di depan teras sambil menikmati secangkir kopi (majas
tautologi) sembari menunggu kabut-kabut pagi itu pergi (majas personifikasi).
Di depan teras itu telah ia siapkan cangkul sebagai senjatanya untuk memantik
kerasnya tanah yang gersang (majas alegori). Kemudian, dengan langkah
perlahannya Ani mencoba mendekati dan ayah melemparkan senyum ketulusannya itu
(majas alegori).
“Ayah..
Aku haru terhadap segala perjuanganmu yang telah dikorbankan demi menjemput
segala pesiar kebahagian untuk anak-anakmu” (majas alegori), ucap Ani dengan
nada yang sedikit sendu.
“Nak..
Inilah tugas dan kewajiban ayahmu sebagai kepala keluarga (majas antaklasis),
tugasmu adalah belajarlah untuk menjemput segala asa dan cita-citamu (majas
alegori) agar kelak kau menjadi insan yang berguna dalam setiap kepakan
sayapmu” (majas personifikasi)
Tak
lama kemudian sang surya (majas personifikasi) sudah mulai terbit dari
peraduannya. Menyongsong semua anak manusia untuk keluar dari istana bertebaran
dipermukaan bumi mencari sesuap nasi (majas alegori). Begitu kokoh tulang
pundak ayah memikul cangkul dan mulai menapaki kaki menuju sawah yang jarak
tempuhnya lumayan jauh (majas alegori). Terlihat dari bibir teras rumah (majas
metonimia) Ani memandangnya tak jemu hingga terucap, “Ayah semoga aku kelak
mampu membalas segala peluh keringatmu untukku” (majas tautologi)
Segala
rintangan tidak menyurutkan semangat Ani untuk mencoba terus menikmati bangku
sekolah tinggi (majas personifikasi). Hanya modal tekad dan keyakinan yang
mengiringi setiap langkah kaki untuk menyusuri perihnya lembah perjuangan
(majas personifikasi) kepelosok negeri. Dengan segala ketekunan ia mampu
mendapatkan kesempatan untuk mengemban ilmu diperguruan tinggi ternama (majas
tautologi). Bukan hal yang mudah untuk meraih semua itu, segala hinaan dan
cacian yang ia terima dari para tetangga bersinyalir pergi dengan sendirinya
bersama senyuman (majas tautologi). Nampak merona saat itu wajah Ani yang
tiba-tiba seperti mimpi dapat belajar diperguruan tinggi tersebut (majas
alegori).
Hari
demi hari ia lewati bersama perjuangan yang tak sedikit tajam hingga mampu
menyayat hati (majas alegori). Pendirian seorang bunga desa (majas metafora)
yang kokoh mampu bertopang dalam keyakinan untuk menembus cita-cita (majas
metafora). Terpisah dengan kedua orangtuanya ialah tidak menjadi penghalang
bagi Ani, justru dengan itu semua ia semakin semangat untuk memberikan
kebahagiaan orang yang disayanginya (majas tautologi). Teriknya sang mentari
(majas personifikasi) seolah menjadi saksi bisu dalam perjalanan perjuangan
yang menguras tenaga ini dan ia tetap tersenyum manis dengan wajah ayunya
(majas tautologi). Tak jarang terkadang ia berada di dalam keadaan jurang
kejenuhan (majas personifikasi), namun lagi dan lagi semangat yang berkobar di
dalam jiwanya terus memanas (majas alegori). Menjemput cita-cita dengan langkah
yang sederhana tanpa transportasi Innova (majas metonimia) seperti kebanyakan
mahasiswa pada umumnya.
Seiring
berjalannya waktu masa studinya kian akan berakhir. Semua berjalan dengan mudah
karena berkat doa dan kasih sayang yang tulus dari kedua orangtunya di kampung
(majas tautologi). Tak terbayangkan yang dahulunya hanya sebagai anak desa
(majas metafora) yang tinggal jauh dari keramaian saat ini telah berhasil
menyelesaikan studinya dengan mendapatkan gelar sarjana dan nilai yang
memuaskan. Berbinar kebahagiaan yang tidak tau lagi harus dengan cara apa ia
mengungkapkannya. Dari podium yang berkarpet merah itu Ani memakai toga
kebanggaan dan berlari kecil menghampiri dan memeluk kedua orangtuanya.
“Ayah..
Ibu kini aku telah berhasil memakai toga ini. Terimakasih atas semua dukungan
serta doa yang telah ayah ibu berikan dan mulai saat ini izinkan aku untuk
membahagiakan ayah ibu selamanya”
Bagaimana baguskan cerpennya? Jangan lupa di share dan kunjungi artikel-artikel lain, karena masih banyak yang belum kamu cek di blog ini. Selamat membaca.
Artikel terkait:
1. 4 Contoh Puisi Cinta Pendek Mudah dihafal
2. 35 Contoh Pantun Jenaka Lucu Sangat Menghibur
3. 16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal
4. 11 Contoh Majas Metafora dan Lain-Lain Lengkap dengan Pembagiannya
5. Pengertian dan Macam-Macam Majas
6. 10+ Puisi Cinta Pendek Menyentuh Hati Penuh Makna
7. Paragraf Induktif Analogi, Ciri, & 4 Contohnya
8. Definisi Paragraf Klasifikasi & 4 Contohnya
9. Paragraf Opini - Pengertian & 4 Contohnya
10. Paragraf Fakta – Pengertian, Ciri, dan Contoh
11. Contoh Soal Majas dan Kunci Jawabannya
12. Pengertian dan Contoh Majas Metonimia
13. Pengertian dan Contoh Majas Sinestesia
Contoh-Contoh Majas dalam Cerpen Singkat
Reviewed by Unknown
on
April 04, 2018
Rating:

Tidak ada komentar: