Majas Perbandingan |
Majas perbandingan merupakan sebuah ungkapan bahasa lisan ataupun tulisan bergaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda untuk memberikan kesan tertententu serta memperkuat makna pada esensi penyampaiannya. Majas perbandingan dapat dibagi menjadi beberapa macam diantaranya ialah majas personifikasi, metafora, metonomia, simbolik, sinekdoke, dan simile. Penjelasannya ialah sebagai berikut :
A. Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas
asosiasi adalah sebuah ungkapan bahasa lisan dan tertulis dengan gaya bahasa
estetis yang melakukan perbandingan terhadap dua hal yang berbeda akan tetapi
dianggap sama. Pada penerapannya dalam kalimat, majas ini menggunakan konjungsi
/ kata penghubung ibarat, umpama, bak, seperti, laksana, dan lain sebagainya.
Contoh :
1. Kerjamu
setiap hari hanya bermalasan dan bermain, hidupmu ibarat sebuah bahtera yang
berlayar tanpa navigasi.
2.
Sejatinya hidup ini seperti kopi, terdapat sisi manis di dalam pekatnya pahit.
3. Ilmu
tanpa amal seperti memacu kendaraan tanpa dilengkapi dengan rem.
B. Majas
Metafora
Majas
metafora ialah sebuah pengungkapan bergaya bahasa yang membandingkan suatu hal
secara analogis yang jika ditinjau secara mendalam terdapat persamaan diantara
keduanya. Pada umumnya salah satu dari hal yang dibandingkan tidak memiliki
makna yang sesungguhnya.
Contoh :
1. Fathir
adalah siswa terpintar dan berprestasi di kelasnya, tak heran jika dirinya
menjadi anak emas bagi setiap guru yang mengajar di kelasnya.
2. Si
jago merah nampak sangat lahap membakar komplek ruko dan perumahan di
El-dorado jalan untung, Bandar Lampung.
3. Anak itu
sudah seperti buah hatiku sendiri meskipun sejatinya ia adalah anak tiri
dalam keluarga ini.
C. Majas
Personifikasi
Majas
personifikasi adalah ungkapan gaya bahasa yang memberikan sifat kehidupan pada
benda mati seolah memiliki nyawa dan kemampuan sebagaimana yang dapat dilakukan
oleh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Contoh :
1. Kobaran
api menari-nari sembari menghabiskan sedikit demi sedikit kayu bakar ketika
upacara pembacaan dasa darma pramuka tadi malam.
2. Masih
teringat jelas ketika gunung Krakatau memuntahkan isi perutnya dan seketika
meluluhlantahkan segala apa yang ada disekitarnya.
3. Cita
rasa kopi hitam ini sungguh menari-nari di setiap sisi lidahku sehingga membuat
tubuhku segar kembali.
D. Majas
Alegori
Majas
alegori adalah ungkapan gaya bahasa lisan atau tertulis yang menyatakan esensi,
maksud, serta tujuannya dengan melakukan perbandingan dua hal secara tidak
langsung akan tetapi saling berkaitan satu sama lain. Pada majas ini secara
umum mengungkapkan adanya perbandingan secara utuh dan pada umumnya memiliki
bentuk alur yang memuat simbol-simbol tertentu bermuatan moral.
Contoh :
1. Seseorang yang memiliki ketekunan serta keuletan ibarat
sebuah mata air yang berupaya menuju ke hilir sungai dengan berbagai rintangan
yang dilewatinya.
2.
Bersikaplah sebagaimana tumbuhan padi yang semakin berisi maka akan semakin
merunduklah ia.
E.
Majas Simbolik
Majas
simbolik adalah sebuah ungkapan gaya bahasa yang menyatakan makna, maksud,
serta tujuan dengan membandingkannya dengan hewan, benda, simbol, atau
tumbuh-tumbuhan lainnya untuk menjelaskan maksud serta menambah kesan estetis
pada kalimat.
1.
Paman Kusairi masih saja menggeluti profesinya sebagai lintah darat.
2.
Tak ada laki-laki yang takkan tergoda dengan pesona si kembang desa yang
bernama Zubaidah itu.
3.
Mengapa orang itu masih saja berprofesi sebagai lintah darat?
F.
Majas Metonomia
Majas
metonomia ialah sebuah ungkapan gaya bahasa lisan ataupun tulisan yang
menggunakan label, karakter, sifat, atribut dan segala hal yang melekat pada
suatu hal untuk menjelaskan makna esensial dari hal lain yang ingin diutarakan.
Contoh
:
1.
Aini membeli attack color untuk mencuci pakainannya.
2.
Yasmin membawa satu sashet lifebuoy ke kamar mandi.
3.
Rian menyeduh sebanyak empat gelas kapal api untuk dibagikan kepada
teman-temannya.
G.
Majas Sinekdoke
Majas
sinekdoke merupakan sebuah pengungkapan dengan gaya bahasa lisan ataupun
tertulis yang mewakili keseluruhan dari sebagian (pars pro toto) dan sebaliknya
(totem pro parte). Majas ini terdiri atas dua macam diantaranya ialah :
a.
Sinekdoke Pars Pro Toto
Sinekdoke
pars pro toto ialah gaya bahasa yang menyatakan sebagian sebagai perwakilan
dari keseluruhan dari suatu hal.
Contoh
:
1.
Masing-masing siswa diwajibkan membawar iuran lokakarya pada sabtu pekan depan
sebesar Rp10.000,00 per kepala.
2.
Mengapa hingga kini rambut ikalnya belum juga kelihatan?
Baca juga: 40+ Contoh Majas Paradoks Lengkap dengan Penjelasannya
Baca juga: 40+ Contoh Majas Paradoks Lengkap dengan Penjelasannya
b.
Sinekdoke Totem Pro Parte
1.
India dan Pakistan senantiasa berseteru sejak dulu sehingga tak terbilang lagi
jumlah korban sipil yang berjatuhan.
2.
SMAN 9 Bandar Lampung menang telak mengungguli SMAN 3 Bandar Lampung dalam
ajang kompetisi tenis meja se-kota Bandar Lampung.
H.
Majas Simile
Majas
simile merupakan sebuah pengungkapan gaya bahasa yang melakukan perbandingan
antara dua hal yang berbeda secara terang-terangan dengan ditandai adanya
penggunaan konjungsi umpama, ibarat, layaknya, dan lain sebagainya.
Contoh :
1. Jody memiliki kepribadian yang rakus dan tamak,
sikapnya ibarat seekor serigala lapar yang hendak memangsa apapun yang ia
temui.
2. Di zaman ini mencari pekerjaan dengan upah yang
layak seperti mencari seekor belut di dalam kubangan lumpur.
Demikian beberapa Contoh Majas Perbandingan dan Pengertiannya. Semoga dapat memberikan manfaat, salam sukses dari mimin. Terima kasih.
Artikel terkait:
- Pengertian dan Macam-Macam Majas
- 8 Contoh Majas Perbandingan dan Pengertiannya
- 35 Contoh Majas Asosiasi dan Penjelasannya
- 30+ Contoh Majas Alegori dan Pengertiannya
- 33 Contoh Majas Simile dan Penjelasannya
8 Contoh Majas Perbandingan dan Pengertiannya
Reviewed by Unknown
on
April 04, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: