Majas Metafora dan Lain-Lain |
Pantun dan puisi disusun
dari berbagai larik. Larik-larik dalam puisi terkadang mengandung kata kias,
berlambang, berima dan majas digunakan untuk memperindah puisi. Majas atau gaya bahasa
adalah cara pengarang atau seseorang mempergunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran terpendam di dalam jiwanya.
Pada dasarnya majas dibagi
empat, berikut ini penjelasan lengkapnya, selamat membaca.
1. Majas Perbandingan
a. Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas
melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda
mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.
Contoh:
Baru lima kilometer
berjalan, sepeda motornya sudah kehausan.
b. Majas Metafora
Metafora adalah majas
perbandingan melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas
dasar sifat saman atau hampir sama.
Contoh:
Raja siang telah pergi ke peraduannya.
c. Majas Hiperbola
Hiperbola
adalah majas untuk melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan
sesungguhnya dengan kata-kata lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan
arti.
Contoh:
Ayah membanting tulang demi menghidupi keluarga.
Pembahasan lengkapnya silahkan cek link-nya di sini.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan di bagi menjadi 4 bagian. Yaitu, majas ironi, majas sinisme, majas sarkasme, dan majas paradoks. Berikut ini penjelasan rincinya:
a. Majas Ironi
Ironi adalah majas
sindiran untuk melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang
sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh:
Pandai sekali kamu, nilai
rapormu merah semua.
Seilahkan cek contoh-contoh Majas Ironi beserta penjelasannya lengkap di link berikut ini.
b. Majas Sinisme
Sinisme adalah majas
sindiran menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi, tetapi kasar.
Contoh:
Itukah yang dinamakan
belajar?
c. Majas Sarkasme
Sarkasme adalah majas
sindiran terkasar atau langsung menusuk perasaan.
Contoh:
Hatimu memang terbuat dari batu!
d. Majas Paradoks
Paradoks
adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan,
padahal maksud sesungguhnya bukan karena objeknya berlainan.
Contoh:
Hatinya
sunyi tinggal di perumahan ramai.
Untuk lebih detail pemabahsan tentang Majas Paradoks silahkan cek di sini.
3. Majas Perulangan
Majas perulangan di bagi menjadi 2 bagian. Yaitu, majas pleonasme, dan majas repetisi. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
a. Majas Pleonasme
Pleonasme
adalah majas menggunakan sepatah kata sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi
karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata diterangkan.
Contoh:
Salju
putih sudah mulai turun ke
bawah.
b. Majas Repetisi
Repetisi
adalah majas penegasan melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa
kata berkali-kali, biasanya digunakan dalam pidato.
Contoh:
Kita sayangi mereka
sebagai orang tua, kita sayangi mereka sebagai pelindung, kita sayangi mereka
sebagai pahlawan kita.
4. Majas Pertautan
Majas pertautan di bagi menjadi 2 bagian. Yaitu, majas metonimia, dan majas eufemisme. Berikut penjelasan lengkapnya:
a. Majas Metonimia
Metonimia adalah majas
menggunakan nama diri atau nama sesuatu yang ditautkan dengan orang, barang,
atau sesuatu sebagai penggantinya.
Contoh:
Berbondong-bondong warga
Jakarta menuju puncak.
Pembahasan lengkap tentang Majas Metonimia cek di sini.
b. Majas Eufemisme
Eufemisme
adalah majas berupa ungkapan lebih halus untuk mengganti ungkapan lebih kasar.
Contoh:
Siswa
kurang kemampuannya mendapat perhatian khusus.
Demikianlah, artikel membahas tentang 11 Contoh, Majas Metafora dan Lain-Lain Lengkap dengan Pembagiannya. mudah-mudahan bermanfaat bagi para sobat pembaca dan jangan lupa kunjungi artikel mimin lainnya. terima kasih, semoga sukses.
Artikel terkait:
11 Contoh Majas Metafora dan Lain-Lain Lengkap dengan Pembagiannya
Reviewed by Ahmad Sobri
on
September 29, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: