close
45 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal - Kelas Edukasi

45 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal

Bentuk pantun dapat ditemukan dalam berbagai macam bahasa dan budaya di dunia. Pantun banyak didapati dalam ragam cerita dongeng anak hingga dalam rangkaian lagu-lagu rakyat. Bunyi dan intonasi nada yang berulang-ulang membantu anak untuk mengasah kemampuan mereka untuk berbahasa secara fasih. Pantun pada dasarnya merupakan rangkaian kata singkat yang bergantung pada melodi suara guna membawakan rangkaian kalimat atau frase yang berima dan memiliki pengulangan bunyi dan kata-kata yang menarik dan mudah diikuti.

Berikut ini beberapa Contoh Pantun Cinta yang Romantis, mudah-mudahan dapat dijadikan referensi, semoga bermanfaat!


Pantun Cinta Romantis
Pantun Cinta Romantis 


Dari jauh kapallah datang,
berlabuh dekat pulau pandan.
Dari jauh kakanda datang,
rasa semangat pulang ke badan.

Guruh petus penuba limbat,
pandan tersendar di seberang.
Tujuh ratus carikan obat,
badan bertemu maka senang.

Dendang satu dendang dua,
pecah periuk perendangan.
Entahkan makan, entah tiada,
asalkan duduk berpandangan.

Dari hulu hilir berakit,
pencalang mudik batang Kapuas.
Tiap bulu menaruh sakit,
sayang akan adik tidaklah puas.

Dari Semarang ke Gajahmati,
pohon beringin ditanamkan.
Tuan seorang tempat hati,
yang lain jadi diharamkan.

Tinggi-tinggi si matahari,
Anak kerbau mati terlambat.
Sekian lama kami mencari,
Sekarang kini baru didapat.

Anak lintah banyak bersua,
Lintah melilit batang padi.
Peluk cium kita berdua,
Tandanya cinta dalam hati.

Gajah menung di hutan jawa,
beradu dua patah gadingnya.
Emas perak timbangan nyawa,
tuan seorang sukar bandingnya.

Buah salak direndang malam,
makanan orang zaman dahulu.
Orang banyak terpandang haram,
tuan seorang sunat perlu.

Mendaki bukit Pekandangan,
setimbun pandan tiga kali.
Mata beradu pandangan,
kita bertemu baru sekali.

Berkokok ayam dalam parak,
hinggap di ranting kayu mati.
O, Adik, sampaikan kehendak,
sangat tercinta dalam hati.

Biar kering air lautan,
biar terbalik segala bumi.
Konon yang lain saya haramkan,
dari hidup sampaikan mati.

Kalau tuan menjadi tua,
kayu bungkuk mari dijalang.
Kalau kehendak kita berdua,
karam biduk sama berenang.

Burung nuri burung tempawan,
terbangnya di Gunung Padang.
Hidup mati di tangan tuan,
tidak kami perbanyak tenggang.

Pulau Sabi pasirnya lumat,
bercampur dengan karang lokan.
Sepantun nabi kasih ke umat,
begitu kasih kepada tuan.

Balam di atas kayu kundur,
mati ditembak Raja Judah.
Berperang mayat dalam kubur,
kasih di dunia tidak sudah.

Jelantik burung di awan,
selasih di atas peti.
Sudah cantik bersama padan,
kasih tersangkut dalam hati.

Buah pauh delima batu,
anak sembilan di tapak tangan.
Sungguh jauh negeri satu,
hilang di mata di hati jangan.

Nyiur gading puncak maligai,
ketupat berisi inti.
Hancur gading tulang berkirai,
sebelum dapat tidak berhenti.

Tinggi bukit Gunung Siantan,
tempat budak melambung telur,
Abang pergi dendam tak makan,
adik yang tinggal dendam tak tidur.

Ikan bemban dari Jawa,
anak gadis membanting kain.
Seperti badan dengan nyawa,
niat tidak pada yang lain.

Anak gadis membanting kain,
kain pelekat dalam hati.
Niat tidak pada yang lain,
tuan terikat dalam hati.

Kain pelekat dalam peti,
burung kedidi menyusur pantai.
Tuan terikat dalam hati,
jikalau mati bertindih bangkai.

Burung kedidi menyusur pantai,
pahlawan muda menikam lembu.
Jikalau mati bertindih bangkai,
dalam akhirat kita bertemu.

Pahlawan muda menikam lembu,
ditikam dengan keris sepukal.
Dalam akhirat kita bertemu,
di situ negeri tempat yang kekal.

Gunung Bantan tampaknya lekuk,
tampak nan dari pasir Terkulai.
Permata intan jangan merajuk,
mari dipangku mari dibelai.

Jika roboh kota Melaka,
papan di Jawa saya berikan.
Jika sungguh bagai dikata,
badan dan nyawa saya berikan.

Pinang senawar di Tanjung Pandan,
selasih berbunga tidak.
Selama nyawa dikandung badan,
kasih akan adik berubah tidak.

Jika tuan pergi ke Jambi,
lipatlah kajang kemas-kemas.
Jika tuan kasihkan kami,
carikan kijang bertanduk emas.

Kota tempat Seri Rama,
sekarang sudah jadi puaka.
Dalam hati bercinta lama,
niatku tidak berdua tiga.

Indahnya taman Banjar Sari,
berturap jambangan bunga selimpat.
Berapa zaman kakanda mencari,
baru sekarang tuan kudapat.

Kepinding dari petani,
puan berisi berangan padi.
Tidak berbanding atas bumi,
tuanlah jadi jambangan hati.


Dari timur tanam lengkuas,
tetak lontar alaskan padi.
Seumur dunia dendam tak puas,
bertemu sebentar bagaikan mimpi.

Tetak lontar alaskan padi,
peti dibawa dari Palembang.
Bertemu sebentar bagaikan mimpi,
itu membawa hatiku bimbang.

Peti dibawa dari Palembang,
buah lada dibelah-belah.
Itu membawa hatiku bimbang,
rasanya dada bagaikan belah.

Buah lada dibelah-belah,
ular berlingkar atas peti.
Rasanya dada bagaikan belah,
rasa terbakar dalam hati.

Ular berlingkar atas peti,
laksana tegak memindahkan.
Rasa terbakar dalam hati,
bagaimana hendak memudahkan.

Bemban diparang ‘rang di ladang,
bunga rampai di dalam puan.
Dendam dibawa kumbang terbang,
adakah sampai kepadamu tuan.

Bunga rampai di dalam puan,
buluh perindu atas gunung,
Adakah sampai kepadamu tuan,
rindunya abang tidak tertanggung.

Buluh perindu atas gunung,
habis luruh batang padiku.
Rindunya abang tidak tertanggung,
hanyut luluh rasa hatiku.

Jika tiada karena bulan,
masakan bintang timur tinggi.
Jika tidak karena tuan,
masakan kami datang kemari.

Beras putih dimakan merpati,
bilik kecil ampaian kain.
Tuan seorang pelita hati,
tidak berpaling pada yang lain.

Bilik kecil ampaian kain,
berkayuh ke Pulau Lurang.
Tidak berpaling pada yang lain,
ujud kepada tuan seorang.

Merunggai di dalam buluh,
serahi berisi air mawar.
Sampai mesra di dalam tubuh,
tuan seorang jadi penawar.

Jelatik burung jeladan,
Tekukur terbang tinggi.
Sudah cantik samalah padan,
Jika diukur sama tinggi.

Mudah-mudahan bermanfaat dan menghibur, jangan lupa kunjungi artikel lainnya di kelaseduka.com ya. Terima kasih.

Related posts:


45 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal 45 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal Reviewed by Ahmad Sobri on November 19, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.