close
Contoh Pidato Agama Islam Tentang 5 Rukun Islam Lengkap Beserta Dalil - Kelas Edukasi

Contoh Pidato Agama Islam Tentang 5 Rukun Islam Lengkap Beserta Dalil

Hai sobat-sobat ketemu lagi dengan saya mimin kelaseduka.com. pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi artikel kumpulan hadits tentang rukun islam, pastinya dalil rukun islam dari Al-Qur’an dan Sunnah ya..

Kalau untuk urutan rukun islam pasti kita sudah tahu semuakan? Bagi yang belum hafal atau belum tahu rukun islam 5 perkara, harus kita pelajari, karena itu kewajiban bagi kita sebagai umat islam. Nah, sekarang sobat-sobat semua sudah pada tahu belum urutan rukun islam menurut Al-Qur’an? Salah satu contohnya rukun islam ke 3 puasa atau zakat? Serta apa pengertian rukun islam? 

Berikut ini Contoh Pidato Agama Islam Tentang 5 Rukun Islam Lengkap Beserta Dalil singkat dan mudah dipahami.

Pidato Tentang 5 Rukun Islam
Pidato Tentang 5 Rukun Islam

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati, kepada seluruh hadirin yang datang pada acara ini.

Saya mengajak para hadirin semua pada hari ini, mari kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah. Dan bersyukur atas rahmat dan nikmat yang telah mengizinkan kita untuk dapat hadir dalam acara ini.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, yang dimana akan kita nantikan pertolongan beliau di hari kiamat kelak.

Para hadirin yang terhormat,

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Pengatur semua makhluk dengan nikmat-Nya, Dialah satu-satunya Dzat yang layak diibadahi. Hanya karena Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Saya memuji-Mu ya Allah, dan saya bersyukur kepada-Mu. Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya; dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Allah mengutus beliau sebagai rahmat bagi semesta alam. 

Ya Allah limpahkan shalawat dan kesejahteraan kepada hamba dan utusan-Mu, Muhammad, juga kepada keluarga, dan para sahabat beliau pemilik ilmu dan petunjuk.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱرۡكَعُواْ وَٱسۡجُدُواْۤ وَٱعۡبُدُواْ رَبَّكُمۡ وَٱفۡعَلُواْ ٱلۡخَيۡرَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ۩ ٧٧

Allah berfirman; Hai orang-orang yang beriman, ruku´lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (Al-Hajj [22]: 77)

Allah menyuruh hamba-Nya yang beriman agar beribadah kepada-Nya semata. Yaitu agar mereka rukuk dan sujud kepada-Nya. Allah perintahkan mereka untuk berbuat kebajikan agar mereka memperoleh petunjuk. Wahai hamba Allah, mengerjakan kebajikan artinya amar makruf, melarang yang mungkar, beribadah dan mentauhidkan Allah. Berbuat baik, menjaga manusia kepada kebaikan dan kebahagian.


Wahai hamba Allah, kesemuanya itu Allah perintahkan kepada kita, dan Allah ridhai, Allah ganjari dan Allah beri pahala bagi siapa saja yang mengamalkannya. Wahai hamba Allah, Islam dibangun di atas lima pilar, yang seseorang tidak dianggap muslim kecuali mengikrarkan kelima pilar itu dan menunaikannya secara total, disertai keimanan yang tulus dan ikhlas. Berikut ini hadits yang menjelaskan tentang 5 rukun Islam:
Hadits Pertama,

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8].

Hadits Kedua,

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ فَقَالَ رَجُلٌ الْحَجُّ وَصِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ لَا صِيَامُ رَمَضَانَ وَالْحَجُّ هَكَذَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak),: mentauhidkan (mengesakan) Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan hajji”. Seorang laki-laki mengatakan: “Haji dan puasa Ramadhan,” maka Ibnu Umar berkata: “Tidak, puasa Ramadhan dan haji, demikian ini aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”. [HR. Muslim, no. (16)-19]

Wahai kaum muslimin, kelima kaidah di atas yaitu persaksian bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah, Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke baitullah bagi siapa saja yang mampu.

1.  2 Kalimah Syahadat

Syahadat lailahaillallah maknanya tiada sesembahan yang yang hak selain Allah. Syahadat itu mengharuskan seluruh peribadatan hanya ditujukan kepada Allah semata. Sehingga tak ada doa, tak ada ketundukan dan kepatuhan selain kepada Allah. Tidak ada permintaan pertolongan selain kepada Allah.

 أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Tak ada rasa takut dan harap selain dari Allah. Tidak boleh dan tidak dibenarkan mengalihkan sesuatu dari peribadatan tersebut kepada siapa pun selain Allah. Jika tidak dilakukan maka syahadat tersebut tidak ada manfaatnya. Dan syahadat Muhammad Rasulullah.


وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Maknanya ialah; taat kepada beliau dalam semua perintah beliau, serta meninggalkan larangan beliau ketika beliau melarang, serta berhukum dengan syariat beliau, menerima hukum beliau, dan ridha terhadap beliau.

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 

“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa [4]: 65)


2.  Menegakkan Sholat

Shalat lima waktu dalam sehari semalam adalah kewajiban Allah dan rukun islam yang sedemikian ditekankan setelah dua kalimah syahadat. Melaksanakannya dengan ikhlas adalah syarat keabsahannya, dan shalat tersebut diterima jika dilakukan secara sempurna, dengan iman dan khusyuk, dan ia mampu mencegah segala perbuatan keji dan mungkar jika dilaksanakan pada waktunya dan di rumah Allah. Jika shalat tersebut tidak mencegah perbuatan keji, maka tidak diterima, karena Allah berfirman;

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ ٤٥

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-Ankabut [29]: 45)


Foto: Orang Melakssanakan Solat
Foto: Orang Melakssanakan Solat

3.  Menunaikan Zakat

Berikut ini adalah dalil yang menunjukkan mewajibkan kita untuk berzakat (QS. At-Taubah : 103):

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Zakat mal adalah rukun agama. Jika dilakukan secara suka rela, maka ia akan mensucikan dan membersihkan jiwa, juga membersihkan harta dan bahkan menumbuhkannya. Mengerjakan zakat akan menjauhkan seseorang muslim dari kejelekan kikir. Zakat adalah hak orang-orang muslim yang fakir dan miskin.

Barangsiapa yang memberikan syafa´at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa´at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (An-Nisa [4]: 85).

4.  Puasa Ramadhan

Maka bertakwalah kalian wahai hamba Allah dalam masalah yang demikian, dan ikhlaskanlah niat dan amal karena-Nya. Puasa pada bulan Ramadhan adalah kewajiban Allah atas kalian. Amal seorang hamba adalah bagi mereka sendiri yang akan menerimanya dari hamba-Nya yang mukmin dan mengganjarinya. Dan di sisi Allah terdapat pahala yang baik. Dengan puasa berarti seseorang meninggalkan makanan dan minumnya, serta menahan dirinya dari nafsu dalam rangka mendekatkan diri dan melaksanakan perintah-Nya, mengharap rahmat-Nya, ampunan dan kebaikan-Nya.
Allah berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ 
مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

Dalam kesemuanya itu, Rasulullah saw bersabda;

إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفَثْ وَلَا يَجْهَلْ

“Puasa adalah perisai, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah bicara yang kotor dan jangan pula berlaku bodoh.” (HR. Bukhari No. 1795)

Wahai hamba Allah, lakukanlah kebajikan, kerjakanlah ama shalih, songsonglah pemberian Allah, sebab Allah mempunyai sekian banyak pemberian di sepanjang hari kalian. Mintalah ampunan, hidayah, dan petunjuk-Nya. Yaitu agar menjaga keislaman kalian, memenangkannya di atas keseluruhan agama, serta memberi keteguhan kepada pemeluk dan pembelanya. Ya Allah jadikanlah diri kami di antara orang yang memperoleh ampunan dan terbebaskan dari neraka.

5.  Melaksanakan Haji

Di antara dalil yang dijadikan dasar kewajiban haji oleh para ulama adalah surah Ali Imran ayat 97 berikut;

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ
 فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

Demikianlah uraian pidato dan penjelasan yang bisa saya sampaikan. Semoga uraian di atas dapat menambah wawasan dan pemahaman  pribadi saya khususnya serta para pendengar sekalian pada umumnya.
Saya akhiri wabillahittaufiq wal hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Nah, bagaimana sobat-sobat sekalian baguskan contoh teks pidatonya? Kalau bagus silakan share, dan komen ya supaya sobat-sobat yang lain bisa mengambil manfaat dari artikel ini...terima kasih
Contoh Pidato Agama Islam Tentang 5 Rukun Islam Lengkap Beserta Dalil Contoh Pidato Agama Islam Tentang 5 Rukun Islam Lengkap Beserta Dalil Reviewed by Ahmad Sobri on Desember 03, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.