Bencana Gempa Bumi dan Gunung Berapi - Pergerakan
lempeng tektonik yang berada pada lapisan bumi ini dapat menyebabkan berbagai
fenomena. Hal ini dikarenakan ketika lempeng bergerak akan terjadi interaksi
antar lempeng dan pelepasan energi. Pergerakan lempeng tektonik dapat
menimbulkan bencana berupa gempa bumi dan gunung berapi.
A. Gempa Bumi
Pergerakan
lempeng memberikan efek getaran yang sama seperti mematahkan ranting. Ketika
terdapat gaya yang cukup besar yang berasal dari pergerakan lempeng, maka
bebatuan di lempeng akan menegang. Akibatnya, lempeng tersebut berubah bentuk.
Bahkan lempeng dapat patah atau kembali ke bentuk semula jika gaya tersebut
hilang.
Batuan
pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam
jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras/menegang maka energi
potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah maka energi
tersebut dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang
merambat melalui material Bumi lainnya. Getaran ini disebut gempa Bumi. Semakin
besar energi yang dilepaskan maka getarannya akan semakin terasa.
Ketika
lempeng patah menjadi 2 bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak
menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan fault (patahan/sesar). Sesar yang terjadi dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis bergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempeng.
Ketika
sebuah lempeng ditarik berlawanan oleh sebuah gaya maka akan terbentuk sesar
normal seperti pada Gambar 5.30a. Pada sesar normal struktur batuan lempeng
yang ada di atas sesar akan bergeser turun dibandingkan struktur batuan lempeng
yang ada di bawah sesar.
Sebuah
gaya yang mendorong lempeng saling mendekat akan menekan lempeng tersebut dari
arah yang berlawanan. Gaya dorong ini menyebabkan struktur batuan lempeng di
bagian atas sesar bergerak naik. Fenomena ini disebut reverse fault (sesar terbalik) seperti pada Gambar 5.30b.
Sebuah
gaya geser yang bekerja pada lempeng akan membentuk strike-slip fault (sesar geser). Gaya geser mengakibatkan lempeng
di kedua sisi sesar geser bergerak berlawanan pada permukaan Bumi. Fenomena
tersebut diilustrasikan pada Gambar 5.30c.
Pergerakan
lempeng di sepanjang sesar melepaskan sebuah energi. Energi ini merupakan
energi potensial saat lempeng terkena gaya. Kemudian, energi potensial tersebut
merambat dalam bentuk gelombang seismik. Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang
menjadi pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan Bumi yang berada di atas
hiposentrum disebut episentrum.
Saat
terjadi pergerakan lempeng, gelombang seismik
muncul di hiposentrum. Kemudian gelombang tersebut merambat dari
hiposentrum ke segala arah. Gelombang seismik merambat ke bagian dalam Bumi
serta ke permukaan Bumi. Gelombang yang merambat di permukaan Bumi menyebabkan
kerusakan saat terjadi gempa.
Gelombang
seismik yang merambat di bagian dalam Bumi dibedakan menjadi gelombang primer dan
sekunder. Gelombang primer bergerak melalui material batuan. Partikel batuan
akan bergetar searah dengan arah rambat gelombang seismik. Dengan kata lain gelombang
primer merupakan gelombang longitudinal. Gelombang sekunder merambat melalui
batuan dengan menggetarkan partikel batuan tegak lurus dengan arah rambat
gelombang seismik. Gelombang sekunder merupakan gelombang transversal.
Gelombang lainnya merambat di permukaan Bumi dengan menggetarkan batuan dan
tanah sejajar permukaan Bumi. Gerakan tersebut dapat menghancurkan bangunan
yang ada di atasnya.
Gelombang
seismik di permukaan Bumi merambat pelan dan memiliki kekuatan penghancur yang
besar. Perambatan gelombang di permukaan Bumi begitu kompleks. Beberapa
gelombang merambat di permukaan Bumi dengan cara menggerakkan batuan dan tanah
seperti ombak.
Ilmu
yang mempelajari tentang gempa Bumi adalah seismologi. Ilmuwan yang mengkaji
gempa Bumi disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan untuk mencatat data
gelombang seismik adalah seismograf.
B. Gunung Berapi
Sama
halnya dengan air mendidih, batuan cair atau magma juga bergerak ke permukaan
karena memiliki massa jenis yang lebih kecil dari batuan yang ada di
sekitarnya. Naiknya magma ke permukaan menyebabkan erupsi. Erupsi terjadi pada
gunung berapi. Magma yang keluar dan mengalir di permukaan Bumi saat terjadi
erupsi disebut lava. Gunung berapi memiliki lubang yang berbentuk melingkar di
daerah puncaknya yang disebut kawah. Saat erupsi terjadi, magma dan material
lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi.
Ketika
erupsi gunung berapi (gunung meletus) terjadi lava dan beberapa material
dimuntahkan hingga ribuan meter kubik (m3) ke udara. Partikel-partikel dari
material dan lava yang mendingin akan terlontar ke atas, kemudian berjatuhan
dari langit. Fenomena ini yang disebut
hujan debu vulkanik.
Beberapa
gunung berapi terbentuk karena tabrakan dua lempeng. Proses tersebut akan
menghasilkan serangkaian gunung berapi. Jika terdapat dua lempeng yang bertabrakan
maka lempeng yang memiliki massa jenis yang lebih besar akan menekuk ke bawah
lempeng yang massa jenisnya lebih rendah. Ketika sebuah lempeng menekuk dibawa
lempeng lainnya, maka batuan pada lempeng yang menekuk akan melebur menjadi
magma. Magma tersebut akan naik menuju permukaan karena perbedaan massa jenis seperti
pada Gambar 5.38.
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, aktivitas lempeng dapat membentuk serangkaian
gunung api. Salah satu rangkaian gunung api yang dikenal adalah cincin api
pasifik Cincin api pasifik merupakan pusat gempa dan rangkaian gunung berapi di
sekitar samudra Pasifik . Hampir 90% pusat gempa berada di sepanjang cincin api
Pasifik.
Indonesia
terletak di dalam cincin api pasifik. Akibatnya, di Indonesia banyak terbentuk
gunung api. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia berada di jalur pertemuan
lempeng Eurasia dan IndoAustralia. Gunung api tersebut membentuk sebuah barisan
yang membentang dari bagian barat hingga timur Indonesia. Rangkaian gunung
berapi membentang dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi
hingga kepulauan Maluku.
Erupsi
merupakan keluarnya magma dan material lainnya dari dalam Bumi oleh letusan
gunung berapi. Namun, istilah erupsi di masyarakat lebih dikenal dengan gunung
meletus. Letusan gunung api akan memuntahkan material dengan kekuatan yang
dahsyat dan lava pijar maupun lahar dingin yang keluar akan menyapu segala
sesuatu yang dilewatinya. Akibatnya, letusan gunung berapi dapat mengakibatkan
kerusakan yang sangat besar.
Erupsi
disebabkan oleh tekanan gas yang kuat dari dalam Bumi yang terus menerus
mendorong magma (Gambar 5.41a). Dengan demikian, magma akan terus naik menuju
ke permukaan. Dalam perjalanannya, magma yang memiliki suhu hingga 1200 celcius akan
melelehkan batuan di sekitarnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan magma (Gambar
41b). Tekanan udara yang berasal dari dalam Bumi lambat laun semakin besar,
sehingga tersimpan energi yang besar untuk mendorong magma keluar. Jika
litosfer yang berada di atas magma tidak mampu menahan tekanan dari dalam Bumi,
maka terjadilah erupsi (Gambar 5.41c). Magma dan material lainnya dimuntahkan
melalui kawah gunung api. Energi yang tersimpan tersebut dilepaskan dalam
bentuk ledakan dan semburan yang kuat saat erupsi. Proses tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5.41.
Letusan
gunung berapi memiliki daya penghancur yang besar. Material berbahaya seperti
lahar dan abu vulkanik dapat merusak segala sesuatu yang dilewatinya. Lava
pijar yang keluar saat erupsi juga dapat menyebabkan hutan di sekitar gunung
terbakar. Hal ini akan mengancam ekosistem alami di hutan tersebut. Selain itu,
suhu tinggi awan panas yang mengalir menuruni bukit dapat merusak ekosistem
serta membunuh makhluk hidup. Gas beracun dan hujan debu akibat gunung meletus
juga dapat mencemari udara dan mengganggu pernapasan.
Mungkin itu artikel dari mimin, mudah-mudahan bermanfaat, kunjungi juga postingan lainnya, terima kasih.
Related posts:
- Definisi Lengkap Perdagangan Internasional dan 6 Faktor Pendorongnya
- 2 Contoh Soal Akuntansi UN SMA Lengkap dengan Jawaban dan Penjelasannya
Mungkin itu artikel dari mimin, mudah-mudahan bermanfaat, kunjungi juga postingan lainnya, terima kasih.
Related posts:
- Definisi Lengkap Perdagangan Internasional dan 6 Faktor Pendorongnya
- 2 Contoh Soal Akuntansi UN SMA Lengkap dengan Jawaban dan Penjelasannya
Penjelasan Tentang Bencana Gempa Bumi dan Gunung Berapi
Reviewed by Unknown
on
Februari 22, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: