Gambar: Sifat Cahaya |
Berbagai Sifat-Sifat Cahaya dan Penjelasan Masing-Masing - Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifat dapat dipantulkan, diteruskan, dan dibiaskan ketika dikenai suatu benda. Seseorang dapat melihat benda disekitar karena adanya cahaya yang memantul dipermukaan benda hingga mampu ditanggap oleh retina mata.
Akan tetapi apabila cahaya tersebut memantul ke permukaan benda dan benda tersebut terhalangi oleh benda yang lainnya, maka pembentukan bayangan tidak dapat ditanggakap oleh retina. Artinya, dengan adanya cahaya manusia dapat melihat benda-benda disekitar apabila pembentukan bayangan yang akan ditangkap oleh indra penglihatan tidak terhalangi oleh benda lainnya, sehingga dapat terjadi pemantulan sempurna.
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya yang terpancar dari suatu sumber memiliki beberapa sifat yang hingga pada akhirnya dapat membentuk bayangan. Adapun sifat-sifat yang terdapat pada suatu cahaya adalah sebagai berikut :
1. Cahaya Dapat Dipantulkan
Sifat cahaya yang dapat dipantulkan merupakan suatu proses terpancarnya kembali cahaya yang mengenai benda atau cermin yang dikenai intensitas cahaya tersebut. Pada sifat cahaya yang dapat dipantulkan ini memiliki dua karakteristik pemantulan, yakni meliputi pemantulan teratur dan pemantulan baur. Pemantulan teratur merupakan suatu peristiwa penyinaran yang menghasilkan pantulan secara rata atau sejajar. Hal ini dapat terjadi apabila cahaya dipantulkan pada benda yang memiliki bagian permukaan licin dan rata. Pemantulan sajajar dapat kita amati pada cermin yang memiliki permukaan halus dan mengkilap, kemudian dikenai seberkas cahaya dan akan menghasilkan pantulan yang sejajar atau sempurna. Karakteristik pemantulan cahaya selanjutnya adalah pemantulan baur yang akan terjadi pembentukan bayangan apabila sinar mengenai permukaan benda yang tidak rata.
Pemantulan baur dapat diamati pada permukaan tanah yang tidak rata dan air laut yang bergelombang. Keuntungan adanya pemantulan baur ini adalah pada saat benda di
sekitarnya yang tidak terkena cahaya secara langsung akan terkenai sinar pemantulan tersebut, sehingga benda dapat terlihat lebih terang. Seorang ilmuan fisika Snellius yang merumuskan Hukum Pementulan Cahaya menyatatakan bahwa, sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak diposisi satu bidang datar. Selain itu, sinar yang dipantulkan dapat terbentuk sudut datang dan sudut pantul yang akan sama besarnya.
Secara umum benda yang dapat memantulkan cahaya dengan baik adalah cermin. Dimana pada cermin ini terdapat beberapa macam bentuk dan jenisnya yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuknya cermin dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :
a. Cermin Datar
Cermin datar merupakan salah satu jenis cermin yang mempunyai bentuk permukaan yang rata. Biasanya cermin ini yang sering digunakan untuk berkaca. Cermin datar memiliki sifat bayangan yang dapat dibentuk mirip dengan objek aslinya, namun berkebalikan diposisi kanan objek tersebut.
b. Cermin Cembung
Cermin cembung ialah cermin yang pada permukaannya berbentuk lengkungan ke arah luar. Sifat bayangan yang dapat terbentuk dari cermin cembung yaitu, maya, tegak, dan diperkecil dari objek aslinya.
c. Cermin Cekung
Cermin cekung merupakan jenis cermin yang memiliki permukaan pantul melengkung kearah dalam dan bersifat mengumpulkan cahaya. Cermin cekung mempunyai sifat bayangan yang sangat bergantung pada posisi benda terhadap permukaan cermin.
2. Cahaya Dapat Dibiaskan
Cahaya mampu dibiaskan dapat diasumsikan bahwa pada saat permukaan benda dikenai seberkas cahaya, maka cahaya tersebut akan diteruskan atau dibelokkan. Definisi dari pembiasan itu sendiri adalah pembelokkan arah rambat cahaya dengan perantara dua medium yang memiliki kerapatan berbeda. Proses pembiasan ini dapat diterapkan oleh seseorang untuk pembuatan alat optik dengan prinsip kerja utama pembiasan.
Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa pembiasan dapat diamati pada permukaan dasar kolam yang dalam akan nampak lebih terlihat dangkal dari aslinya dan ikan yang berada di dalam akuarium akan nampak terlihat besar. Selain itu, dapat juga diamati pada sebuah pensil yang berada di dalam gelas dan berisi air seolah-olah pensil tersebut patah menjadi dua bagian yang berbeda. Dari peristiwa tersebut dapat berlaku Hukum Pembiasan Cahaya yang menyatakan bahwa, ketika cahaya merambat pada suatu zat yang kurang rapat menuju ke zat yang lebih rapat akan terbiaskan mendekati garis normal. Sedangkan apabila cahaya datang dan merambat melalui zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat akan terbentuk pembiasan cahaya yang menjauhi garis normal.
3. Cahaya Dapat Diuraikan
Peristiwa penguraian cahaya atau dispersi cahaya dapat diamati pada proses terbentuknya pelangi setelah hujan turun. Pelangi akan menampakkan warna yang berbeda-beda yaitu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Perlu diketahui bahwa pembentukan dari pelangi ini adalah dari cahaya matahari yang hanya memiliki satu warna saja, yaitu warna putih. Akan tetapi setelah hujan reda cahaya matahari tersebut akan dibiaskan bersama titik-titik air hujan, sehingga dapat terbentuklah warna-warni di pelangi. Cahaya putih yang berasal dari matahari disebut juga sinar polikromatik yang terstruktur atas beberapa komponen spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Perpaduan dari beberapa cahaya hingga menjadi warna putih disebut juga dengan istilah spektrum cahaya, sedangkan spektrum warna yang sudah tidak dapat diuraikan lagi disebut dengan cahaya monokromatik.
Artikel terkait:
Berbagai Sifat-Sifat Cahaya dan Penjelasan Masing-Masing
Reviewed by Unknown
on
Juli 14, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: