Definisi Sistem Sonar dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Makhluk Hidup - Sistem sonar merupakan salah satu sistem yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi suatu daerah atau tempat dalam melakukan gerakan berupa suara deteksi dengan nilai frekuensi yang cukup tinggi. Secara umum Sonar atau Sound Navigation and Ranging adalah tahap pemanfaatan gelombang ultrasonik untuk mengetahui keadaan pada permukaan laut yang mempunyai kedalaman dan permukaan yang luas. Dengan demikian, dapat diketahui suatu kedalaman dan bentuk dari daerah dasar lautan dengan alat yang secara otomatis dapat mendeteksi.
Dari beberapa jenis mamalia yang hidup juga akan memanfaatkan sistem pendengaran untuk mengarahkan gelombang bunyi dari ultrasonik menuju ke sistem pendengarannya. Setelah sistem pendengaran menerima gelombang bunyi, tahap selanjutnya akan ditransfer melaui bagian tubuh yang lainnya untuk mengetahui arah dari mana suara yang telah ditimbulkan melalui respons otak. Selain itu, suara yang terdengar samar-samar juga dapat di deteksi dengan sistem pendengaran pada mamalia tersebut. Contoh dari beberapa jenis hewan yang menggunakan sistem sonar dalam keberlangsungan hidupnya adalah lumba-lumba dan kelelawar.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa lumba-lumba melakukan proses respirasi menggunakan lubang yang ada di daerah sekitar kepalanya. Ternyata di bawah lubang-lubang tersebut terdapat kantung kecil yang berisikan udara dan dapat menghasilkan suatu bunyi dengan tingkat frekuensi yang cukup tinggi. Selain itu, kantung kecil tersebut berfungsi sebagai cermin akustik yang mampu mengarahkan gelombang bunyi dan dihasilkan gumpalan zat kecil yang berupa jaringan lemak. Kelelawar termasuk hewan yang mampu mendengar dengan tinggat tinggi frekuensi mencapai 20.000 Hz hingga dapat melebihi dari batas yang telah ditentukan. Hewan kelelawar juga dapat mengeluarkan pantulan bunyi berupa gelombang ultrasonik.
Pemanfaatan Sistem Sonar
Sistem sonar juga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang dapat mendukung dari beberapa aspek. Adapun pemanfaatan sistem sonar pada kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
Ultrasonografi
Dari utrasonografi ini memunculkan sebuah gelombang yang dapat dimanfaatkan untuk mengamati keadaan bayi atau janin yang masih berada di dalam kandungan. Biasanya dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah Ultrasonografi atau USG. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan cara memancarkan berkas cahaya ultrasonik pada bagian permukaan perut atau rahim dari seorang ibu yang sedang mengandung. Dengan demikian, secara otomatis alat ini mampu mendeteksi perubahan frekuensi bunyi yang akan dipantulkan dari organ jantung yang berdenyut dan darah yang akan terus selalu mengalir. Hasil pancaran sinar yang berasal dari alat modifikasi tersebut akan nampak bagian penampang badan manusia atau badan dari bayi tersebut.
Gerakan atau denyut jantung yang menyentuh janin dan pada tulang belakang akan terpantulkan. Kemudian, layar monitor secara otomatis dapat merekam intensitas denyut dan waktu arah gemanya. Dari hasil rekaman monitor tersebut akan terdeteksi kedalaman dan tempat pada masing-masing objek menghasilkan gema. Selanjutnya, akan ditampilkan titik-titik cerah pada layar monitor.
Pencitraan medis
Bunyi dari sistem sonar atau bunyi ultrasonik sangat dimanfaatkan dalam bidang alat-alat kedokteran dengan menggunakan prinsip kerja utamanya berupa teknik pulsa-gema. Pulsa tersebut akan menimbulkan bunyi berupa frekuensi yang cukup tinggi, kemudian diteruskan menuju ke bagian tubuh. Dengan demikian sinar yang telah memasuki bagian tubuh akan mendeteksi pada organ-organ yang luka atau kelainan gangguan yang lainnya. Artinya, gelombang ultrasonik tersebut mampu merekam atau mendeteksi suatu penyakit yang terdapat di dalam tubuh manusia seperti, terserangnya gangguan penyakit kista yang terjadi pada ovarium.
Menentukan kedalaman laut
Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi suatu kedalaman dasar lautan. Hasil dari deteksi tersebut dapat diperoleh dengan cara pemancaran gelombang bunyi ke dalam dasar air. Gelombang bunyi yang didapatkan dari pancaran sinar tersebut akan bergetar melalui garis yang berbentuk lurus sampai menyentuh suatu jarak penghalang. Jarak penghalang ini dapat kita asumsikan bagian dari dasar atau permukaan pada suatu laut. Dengan demikian, setelah gelombang bunyi menyentuh penghalang dari beberapa gelombang tersebut akan dipantulkan kembali pada kapal yang dianggap sebagai gema. Rentan waktu atau periode yang diperlukan gelombang bunyi untuk bergerak ke bawah pada dasar dan kembali lagi pada permukaan atas dapat di deteksi dengan cermat.
Dari besaran waktu dan cepat rambat bunyi di dasar air laut, dapat diperoleh suatu persamaan untuk menghitung kedalaman dari jarak dasar laut adalah sebagai berikut :
Keterangan :
S = jarak dari kedalamam pada lautan
v = kecepatan pada gelombang ultrasonic
t = waktu tempuh atau waktu tiba gelombang ultrasonic
Salah satu alat pelengkap terdapat di kapal yang disebut dengan transduser dapat mengubah sinyal listrik menjadi suatu gelombang ultrasonik. Kemudian, gelombang tersebut akan dipancarkan pada permukaan atau dasar laut. Dari pancaran sinar yang berasal dari gelombang ultrasonik ini dapat menghasilkan efek gema (echo). Sinar tersebut akan dipantulkan kembali oleh kapal dan ditangkap dengan alat pengamanan penyimpanan berupa alat detektor. Kapal selam yang terdapat di lautan pada saat ini merupakan menerapkan prinsip kerja yang sama halnya dengan lumba-lumba dapat menggenang seperti gelombang di lautan.
Artikel terkait:
Definisi Sistem Sonar dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Makhluk Hidup
Reviewed by Unknown
on
Juli 13, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: