Kekalahan
Jepang Atas Sekutu dan Angin Segar Bagi Bangsa Indonesia - Sejarah mencatat
bahwa kemerdekaan adalah keinginan seluruh bangsa di dunia. Kemerdekaan menjadi
modal dasar pembangunan di berbagai bangsa, termasuk Indonesia. Dengan
kemerdekaan, bangsa Indonesia bebas menentukan nasib sendiri. Hidup merdeka
tentu akan membuat kita lebih leluasa menentukan arah dan jalan pembangunan
bangsa Indonesia. Kemerdekaan juga memberikan keberpihakan pembangunan kepada
bangsa sendiri.
Penjajahan
di manapun akan selalu menguras sumber daya negeri yang terjajah dan menambah
kejayaan negeri penjajah. Karena itu, kewajiban kita mensyukuri kemerdekaan
dengan mengisinya melalui pembangunan nasional. Kemerdekaan juga bukan
merupakan hadiah penjajah.Bangsa Indonesia berjuang melalui berbagai cara dan
berbagai pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Ribuan pejuang gugur sebagai
kusuma bangsa, tidak terhitung kerugian harta benda untuk meraih kemerdekaan
Indonesia.
A. Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki
Bom
atom yang diledakkan di dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki
menyebabkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan ratusan ribu
lainnya mengalami kecacatan. Kerugian material tidak terhitung jumlahnya. Bahkan
sampai sekarang dampak terjadinya bom atom masih dirasakan masyarakat Jepang.
Kerusakan dan dampak korban yang sangat mengerikan tersebut mendorong
masyarakat dunia sepakat untuk tidak menggunakan senjata tersebut dalam
berbagai peperangan. Dua bom atom tersebut telah meluluhlantakkan kota
Hiroshima dan Nagasaki.
Amerika
Serikat yang menjatuhkan kedua bom atom pada dua kota di Jepang pada tanggal 6
dan 9 Agustus 1945. Perang Dunia II yang berkecamuk sejak tahun 1939 telah
menyebabkan kedua kelompok yakni Sekutu dan negara- negara fasis saling
menyerang dengan menggunakan senjata pemusnah dan kerusakan massal. Korban dan kerugian
kedua belah pihak tidak terhitung jumlahnya. Jutaan manusia meninggal dunia
akibat Perang Dunia II tersebut. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat
sipil yang bukan merupakan tentara perang.
Keinginan
Amerika Serikat untuk segera menyelesaikan perang dilakukan dengan mengirimkan
pesawat pembawa bom atom ke Jepang. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom
pertama diledakkan di kota Hirosihma, sementara pada tanggal 9 Agustus 1945 bom
atom dijatuhkan di kota Nagasaki.
Kehancuran
Kota Hiroshima dan Nagasaki telah menjatuhkan semangat dan martabat bangsa
Jepang. Mereka tidak dapat menutup mata, bahwa Sekutu lebih unggul dalam
persenjataan. Apabila perang dilanjutkan, Jepang akan lebih hancur. Akhirnya,
Kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Penyerahan Jepang kepada
Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya Perang
Dunia (PD) II.
B. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Sebenarnya
tanda-tanda kekalahan Jepang dalam PD II sudah terlihat sejak tahun 1943 dengan
berhasil direbutnya beberapa wilayah oleh Sekutu. Pengeboman Hiroshima dan
Nagasaki merupakan faktor pemicu Jepang harus menyerah. Dalam
posisi semakin terjepit dalam perang melawan Sekutu, Jepang terpaksa memberi
janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Komando Tentara Jepang wilayah
Selatan, pada bulan Juli 1945 menyepakati dan akan memberikan kemerdekaan
Indonesia tanggal 7 September 1945.
Pada
tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu
Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang tugasnya
melanjutkan pekerjaan BPUPKI. Lembaga PPKI ini diketuai oleh Ir. Sukarno dengan
wakil Drs. Moh. Hatta. Panitia
persiapan atau PPKI itu beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia
yang berasal dari berbagai daerah.
Jenderal
Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Saigon adalah salah satu pusat
tentara Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan
selamat kepada Sukarno dan Moh.Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI.
Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia. Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang
kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.
Pada
masa-masa inilah terjadi peristiwa yang dramatis di wilayah Indonesia. Walaupun
alat komunikasi pada masa tersebut dikuasai Jepang, namun para tokoh perjuangan
berhasil mengakses berbagai informasi dunia dengan berbagai cara. Radio sebagai
alat yang paling berperan pada masa tersebut telah disegel oleh Jepang. Siaran
radio sudah lama menjadi kekuasaan Jepang, untuk menerima siaran radio luar
negeri pun masyarakat Indonesia tidak diizinkan. Hal ini disebabkan oleh
ketakutan Jepang apabila bangsa Indonesia mengetahui perkembangan perang yang
menunjukkan Jepang semakin terjepit.
Namun,
para tokoh pergerakan tidak kurang akal. Mereka berhasil menyembunyikan
beberapa radio gelap yang dapat digunakan untuk mendengarkan berbagai siaran
radio luar negeri seperti BBC London.
Kekalahan Jepang Atas Sekutu dan Angin Segar Bagi Bangsa Indonesia
Reviewed by Unknown
on
Maret 28, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: