Reproduksi
Sel Secara Mitosis – Secara umum makhluk hidup mengalami reproduksi sel sebagai
salah satu ciri utama yang di miliki oleh makhluk hidup. Reproduksi sel terjadi
untuk mempertahankan sifat terhadap keturunannya. Berikut penjelasan reproduksi
secara mitosis lebih lengkap!
A. Mitosis
A. Mitosis
Reproduksi
seksual maupun reproduksi aseksual bergantung pada pembelahan sel. Pembelahan
sel dilakukan dengan bermacam-macam cara bergantung pada jenis sel dan makhluk
hidupnya. Pada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki selaput
(prokariot), misalnya pada bakteri pembelahannya dilakukan secara langsung,
tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan sel seperti ini dinamakan
amitosis.
Pembelahan
amitosis merupakan pembelahan yang umum terjadi pada semua tipe pembelahan,
termasuk proses membelah diri pada Amoeba. Sifat keturunan yang dihasilkan akan
mirip dengan induknya. Adapun pada
makhluk hidup yang inti selnya memiliki selaput (eukariot), pembelahan selnya
dilakukan melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pada sel tubuh (somatis), pembelahannya
dilakukan secara mitosis, sedangkan pada sel kelamin (germinal) pembelahannya
dilakukan secara meiosis.
Seluruh
materi genetik yang dimiliki oleh induk akan diduplikasi dan dibagikan sama
rata pada anakannya. Terdapat beberapa tahapan dalam proses mitosis, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam siklus sel terjadi empat fase,
yaitu fase G1 (first gap), fase S
(sintesis DNA), fase G2 (second gap),
dan fase M (mitosis). Fase G1, fase S, dan fase G2 dinamakan interfase. Fase M
merupakan fase pembelahan.
Interfase
merupakan fase yang paling panjang dari siklus sel karena terdiri atas tiga
fase, yaitu fase G1, fase S, dan fase G2. Pada fase G1, terjadi proses
transkripsi RNA, tRNA, mRNA, dan sintesis berbagai jenis protein. Pada fase S, terjadi
replikasi dan duplikasi DNA. Pada fase ini terjadi pembentukan penyusun
sitoplasma berupa organel dan molekul makro (Campbell, et al, 2006: 129).
1. Profase
Tahap
profase adalah tahap awal dimulainya pembelahan. Profase ditandai dengan mulai menghilangnya
membran inti sel dan benang kromatin mulai mengalami penebalan dan pemendekan
membentuk kromosom. Kromosom membentuk pasangan dari hasil duplikasinya
membentuk kromatid. Pada tahap ini dengan menggunakan mikroskop cahaya dapat
melihat dengan jelas bentuk kromosom.
Membran
inti yang menghilang akan diikuti dengan terbentuknya benang gelendong yang
berasal dari mikrotubula di sitoplasma. Benang spindel ini akan membentang dari
kutub-kutub pembelahan sel dan memegang sentromer dari setiap kromosom. Bagian
sentromer yang berikatan dengan spindel ini dinamakan kinetokor yang merupakan
bagian dari protein sentromer. Benang spindel akan berusaha untuk menarik
kromosom menuju bidang pembelahan (bidang ekuator).
2. Metafase
Pada
tahap metafase, pasangan kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan. Kromatid
terbentuk bergerak ke arah kutub yang berlawanan, namun tetap berikatan pada
benang spindel. Kromatid akan membentuk garis hitam di sepanjang bidang
pembelahan. Setelah kromatid tiba di bidang pembelahan, kinetokor akan memisah.
Perhatikan gambar berikut!
3. Anafase
Pada
tahap anafase, sentromer mulai berpisah dan bergerak ke arah berlawanan menuju
kutub masing-masing. Benang spindel menggerakan kedua kromosom yang berpisah
ini menuju kutub berlawanan meninggalkan bidang pembelahan. Tahap ini diakhiri
jika setiap kromosom yang berpisah telah mencapai kutub masing-masing.
4. Telofase
Tahap
telofase diawali dengan berhentinya gerakan kromosom menuju kutub pembelahan.
Pada tahap ini, keadaan sel kembali normal. Membran inti kembali terbentuk dan
benang spindel akan menghilang menjadi mikrotubula biasa. Pada bidang
pembelahan akan terjadi penebalan plasma yang dilanjutkan dengan proses
sitokinesis atau pembelahan sitoplasma sel.
Sitokinesis
adalah proses pemisahan sitoplasma yang menghasilkan dua sel anak dengan terbentuknya
membran baru. Di dalam proses sitokinesis termasuk pula pembagian
organel-organel sel. Dua sel anak hasil mitosis akan memiliki sifat yang sama
(identik) dengan induk dan dengan satu sama lainnya.
Pada
sekitar bidang pembelahan terdapat mikrotubula yang keadaannya tidak
terorganisir dan bercampur dengan gelembung yang disebut mid body (lapisan pemisah). Lapisan ini akan membentuk membran sel
baru. Mekanisme pembelahan sitoplasma ini terjadi pada pembelahan (cleavage) sel hewan. Pada sel tumbuhan
tidak terdapat mid body, tetapi
terdapat fragmoplas yang mengandung aparatus Golgi. Fragmoplas berfungsi
membentuk lempeng sel (cell plate)
yang akan menjadi dinding sel.
Artikel terkait:
Penjelasan Reproduksi Sel Secara Mitosis
Reviewed by Unknown
on
Maret 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: