Reproduksi
Sel Secara Meiosis – Selain mengalami reproduksi mitosis pada makhluk hidup
juga terjadi reproduksi secara meiosis. Kedua pembelahan tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda dalam proses pembelahannya. Berikut akan dijelaskan
reproduksi sel secara meiosis!
A. Meiosis
Meiosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom
setengah dari induknya. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan
reduksi karena dalam proses pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi
jumlah kromosom akibat pembagian. Pengurangan jumlah kromosom tersebut
bertujuan memelihara jumlah kromosom yang tetap dalam satu spesies.
Pada
sel tumbuhan dan hewan, meiosis terjadi di dalam alat-alat reproduksi, yakni
pada pembentukan sel kelamin atau sel gamet. Pada tumbuhan berbiji, meiosis
terjadi pada putik dan kepala sari, sedangkan pada manusia dan hewan terjadi
pada testis dan ovarium.
Pembelahan
meiosis meliputi dua kali pembelahan secara lengkap dan menghasilkan 4 sel anak
yang haploid (n). Pada manusia dengan 46 kromosom diploid akan dihasilkan 4
buah sel kelamin haploid dengan 23 kromosom.
Pada
pembelahan meiosis I, pembelahan disertai dengan profase yang cukup panjang dan
terjadi pencampuran kromosom homolog. Pada pembelahan reduksi terjadi faktor
hereditas menghasilkan dua sel anak yang haploid. Pada pembelahan meiosis II,
sel haploid mengalami pembelahan secara mitosis dan dihasilkan 4 sel anak yang
masing-masing haploid. Setiap sel anak ini akan memiliki sifat yang
berbeda-beda.
1. Meiosis I
Pada
awal pembelahan meiosis I, nukleus membesar yang menyebabkan penyerapan air
dari sitoplasma oleh inti sel meningkat sampai tiga kali lipat. Perubahan
tersebut merupakan awal dari profase I.
a.
Profase
I
Pada tahap ini benang
kromatin akan memendek dan menebal sehingga membentuk kromosom. Setiap kromosom
yang terdiri atas dua kromatid akan bergabung dengan homolognya. Proses ini
dinamakan dengan sinapsis. Pasangan-pasangan kromosom homolog ini tampak
memiliki empat kromatid sehingga dinamakan tetrad.
Pada saat pembentukan tetrad,
pertukaran bagian dari kromatid dapat terjadi. Hal ini dinamakan dengan pindah
silang atau crossing over. Inti
kemudian akan menghilang dan benang spindel dibentuk. Benang spindel akan
membawa tetrad menuju bidang pembelahan.
Peristiwa pindah silang
pada profase I merupakan penyebab terjadinya perbedaan sifat pada sel-sel hasil
meiosis. Hal tersebut menyebabkan tidak ada kromosom yang benar-benar mirip.
Tentunya hal ini berpengaruh terhadap sifat sel-sel keturunannya.
b.
Metafase
I
Metafase I dimulai
dengan berjajarnya tetrad di bidang pembelahan dengan posisi saling berhadapan
menuju kutub masing-masing. Namun, posisi kromatid masih tetap tertahan di
sentromernya.
c.
Anafase
I
Pada tahap anafase I,
tetrad (2 kromosom homolog) ini kemudian akan terpisah, namun kromatid masih
melekat pada benang spindel di sentromer. Setiap anak kromosom akan bergerak
menuju kutub yang belawanan. Pada tahap ini terjadi pengurangan atau reduksi jumlah
kromosom akibat pemisahan kromosom homolog.
d.
Telofase
I
Kromosom telah menuju
kutub masing-masing pada tahap telofase I. Setiap kutub kini memiliki kromosom
haploid dengan dua kromatid. Nukleolus tampak kembali dan dalam satu sel
terbentuk 2 inti yang lengkap. Setelah itu, terjadi sitokinesis, yaitu
pembentukan plasma membran untuk memisahkan sitoplasma sehingga terbentuk 2 sel
anak yang haploid.
Setelah telefase I,
pada beberapa organisme, kromosom terurai dan membran inti terbentuk kembali.
Selanjutnya, terdapat interfase sebelum meiosis II dimulai. Pada beberapa
spesies lainnya, sel-sel yang dihasilkan dari meiosis I segera melakukan
persiapan untuk pembelahan meiosis II. Pada kedua cara tersebut tidak terjadi
duplikasi kromosom pada proses antara telofase I dan awal meiosis II (Campbell et al, 2006: 139; Hopson & Wessells,
1990: 166).
2. Meiosis II
Pembelahan
meiosis II adalah pembelahan mitosis, yakni dari satu sel yang haploid menjadi
2 sel anak yang haploid. Berbeda dengan meiosis I, pembelahan meiosis II
diawali dengan sel anak yang haploid.
a.
Profase
II
Profase II diawali
dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru. Setiap
pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Benang spindel dan
membran inti dibentuk, sementara nukleus lenyap. Pada tahap ini kromosom
berubah menjadi kromatid.
b.
Metafase
II
Pasangan kromatid dari
kromosom haploid berada di bidang pembelahan. Kinetokor dari setiap kromatid
ini akan menghadap kutub yang berlawanan. Benang spindel menghubungkan
sentromer dengan kutub pembelah.
c.
Anafase
II
Sentromer akan membelah
sehingga kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan.
d.
Telofase
II
Pada tahap ini, masing-masing kutub
telah memiliki sebuah kromosom haploid. Benang spindel akan menghilang dan
diikuti dengan sitokinesis menghasilkan 4 sel anak yang haploid.
Penjelasan Reproduksi Sel Secara Meiosis
Reviewed by Unknown
on
Maret 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: