Gen
dan Alel Pada Makhluk Hidup – Setiap makhluk hidup memiliki gen yang berperan
sebagai pengendali sifat-sifat tertentu. Di samping itu juga stuktur gen juga
saling berpasangan pada kromosom. Berikut penjelasan mengenai gen dan alel
lebih lengkap!
A. Gen
Gen
adalah unit bahan genetis. Istilah gen dikemukakan pertama kali oleh W. Johanssen (1909). Istilah ini
sebagai pengganti istilah determinant
factor atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Menurut Thomas
Hunt Morgan, gen merupakan materi yang kompak dan mengandung satuan
informasi genetik yang mengatur sifat-sifat menurun, memenuhi lokus suatu
kromosom. Gen mengatur berbagai macam karakter fisik maupun karakter psikis.
Contoh karakter fisik adalah morfologi, anatomi, dan fisiologi. Sementara itu,
contoh karakter psikis adalah pemalu, pemarah, dan pendiam.
1. Letak Gen dalam Kromosom
Gen
terdiri atas DNA (deoxyribonucleic acid)
yang diselubungi dan diikat oleh protein sehingga secara kimia DNA adalah unit
bahan genetis. Gen akan diwariskan melalui pembelahan sel.
Gen
terletak pada lokus-lokus yang berderet di dalam kromosom. Jarak lokus
ditentukan dari sentromernya, satuannya disebut unit atau millimorgan (mM).
Pada umumnya, kromosom ditemukan dalam keadaan berpasangan. Pasangan kromosom
tersebut dinamakan kromosom homolog. Suatu kromosom akan berpasangan dengan
kromosom lain yang memiliki kesamaan bentuk, ukuran, maupun jumlah jenis gen
yang dikandungnya. Pada pasangan kromosom homolog terdapat pasangan lokus yang
berada dalam satu garis horizontal yang disebut lokus yang bersesuaian. Gen-gen
yang terletak pada lokus bersesuaian dengan pasangan kromosom homolognya dan
memberikan pengaruh yang berlawanan terhadap sifat yang dikendalikan, disebut
alel.
Penulisan
kromosom digambarkan dengan garis vertikal beserta garis pendek horizontal
untuk menunjukkan posisi gen. Simbol gen tersebut dilambangkan dengan huruf
Latin yang berupa huruf kapital atau huruf kecil, sesuai dengan dominansinya.
Sebagai contoh, huruf kapital H berarti kulit hitam, yang dominan terhadap gen
h yang berarti kulit putih. Demikian, pula dengan sifat lainnya yang
dilambangkan dengan huruf lain pula. Contohnya Aa, Bb, MmHh, AA, dan CC.
Perhatikan Gambar 3.6.
Pada
contoh tersebut, Bb menunjukkan bahwa gen B dan gen b berada pada satu pasang
kromosom homolog. Dengan demikian, gen B adalah alel bagi gen b dan gen b
adalah alel bagi gen B. Dengan kata lain, gen B sealel atau sepasang dengan gen
b. Bb merupakan pasangan gen yang terletak dalam pasangan bebas (alel bebas).
Sementara itu, MmHh merupakan gen yang bertautan atau gen berangkai (gen linked). MmHh menunjukkan bahwa gen
M, gen m, gen H, dan gen h berada dalam satu pasang kromosom homolog. Gen M dan
gen H merupakan pasangan gen yang bertautan karena keduanya menempati pasangan
kromosom homolog yang sama.
2. Gen Dominan dan Resesif
Susunan
gen di dalam individu sel disebut genotipe, sedangkan ekspresi genotipe
tersebut dinamakan fenotipe. Lambang huruf besar merupakan sifat dominan,
sedangkan huruf kecil merupakan sifat resesif. Istilah dominan digunakan karena
gen ini dapat mengalahkan ekspresi gen alelnya. Contohnya, gen T adalah simbol
untuk sifat tanaman tinggi, sedangkan t untuk sifat tanaman pendek. Dalam
contoh tersebut, gen T mengalahkan ekspresi gen t sehingga ekspresi tumbuhan
yang bergenotipe Tt adalah tinggi, walaupun di dalam tumbuhan tersebut
mengandung gen t untuk sifat pendek.
Genotipe
makhluk hidup bisa homozigot, misalnya TT dan tt. Selain itu, ada pula genotipe
atau heterozigot, misalnya Tt. Genotipe TT dinamakan homozigot dominan,
sedangkan tt dinamakan homozigot resesif. Adapun genotipe Tt adalah heterozigot
karena gen T untuk tinggi menutupi gen t untuk pendek.
B. Alel
Alel
adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari pasangan kromosom
homolog, tetapi memiliki pengaruh dalam cara yang berbeda. Contohnya, gen H
sealel dengan h, gen K sealel dengan k, dan gen b sealel dengan b. Gen sealel
diberi simbol huruf sama, tetapi dibedakan dengan huruf besar dan kecil jika
pasangan merupakan heterozigot. Huruf besar menunjukkan dominan, sedangkan
huruf kecil menunjukkan resesif. Contoh lain gen sealel misalnya, gen A untuk
pigmentasi kulit, sedangkan gen a tidak menghasilkan atau sedikit pigmentasi
kulit. Ini menunjukkan gen-gen tersebut bekerja berlawanan, tetapi memiliki
tugas yang sama yaitu mengatur pigmentasi kulit.
1.
Alel
Tunggal
Suatu alel dikatakan
alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu
sifat. Misalnya, gen T untuk sifat tinggi dan gen t untuk sifat rendah maka
variasinya adalah TT, Tt, dan tt. Ketiga macam genotipe inilah yang disebut
alel tunggal.
2.
Alel
Ganda
Suatu alel dikatakan
alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel
sehingga muncul beberapa sifat. Contoh sifat yang dikontrol oleh alel ganda
adalah golongan darah manusia sistem ABO dan warna bulu kelinci.
a.
Golongan
Darah Manusia Sistem ABO
Golongan darah manusia
bersifat menurun (herediter) dan ditentukan oleh alel ganda. Alel pengendali
golongan darah sistem ABO adalah IA, IB, dan IO. Sistem golongan darah ABO ini
diperkenalkan oleh Karl Landsteiner
(1868–1943). Penggolongan ini berdasarkan jenis antigennya yang terdapat di
dalam eritrosit. Antigen merupakan protein yang mampu merangsang pembentukan
antibodi. Golongan darah yang dikenalkan oleh Landsteiner, adalah golongan darah A, B, AB, dan O.
b.
Warna
Bulu Kelinci
Warna pada bulu kelinci
dikendalikan oleh alel ganda atau majemuk. Warna bulu kelinci dikendalikan oleh
4 macam alel, yaitu C, cch, ch, dan c dengan urutan dominansi alel adalah C
> cch > ch > c. Warna bulu kelinci tersebut terdiri atas :
1) warna polos
(hitam/cokelat muda), genotipe CC, Ccch, Cch, Cc
2) warna kelabu muda
(chinchilla), genotipe cchcch, cchch, cchc
3) warna dasar putih
dengan warna hitam pada ujung hidung, telinga, kaki, dan ekor (himalaya),
genotipe chch, chc
4) warna putih (albino), genotipe
cc
Penjelasan Tentang Gen dan Alel Pada Makhluk Hidup
Reviewed by Unknown
on
Maret 21, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: