Tokoh Konferensi Meja Bundar, sejarah RIS, mengapa pada akhirnya delegasi Indonesia
menyetujui menanggung hutang Hindia Belanda? isi Konferensi Meja Bundar, tujuan
Konferensi Meja Bundar, hasil KMB, latar belakang Konferensi Meja Bundar, pada
Konferensi Meja Bundar pihak yang bertindak sebagai peninjau adalah? Itulah
pertanyaan yang sering muncul berkenaan dengan Republik Indonesia Serikat (RIS).
Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas Pembentukan
Republik Indonesia Serikat (RIS) Pasca KMB.
Langsung aja yuk, kita cek penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pembentukan Republik Indonesia Serikat Pasca KMB |
Pembentukan
Republik Indonesia Serikat Pasca KMB - Pasca muatan dari KMB (Konferensi Meja
Bundar) diterima oleh KNIP melalui sidangnya pada tanggal 6 Desember 1949, maka
pada tanggal 14 Desember 1949 diadakan pertemuan di Jalan Pegangsaan Timur No.
56 Jakarta yang dihadiri oleh wakil-wakil Pemerintah RI, pemerintah
negara-negara bagian, dan daerah dalam rangka membahas Konstitusi RIS (Republik
Indonesia Serikat). Pertemuan ini menyetujui perihal naskah Undang-Undang Dasar
yang akan menjadi Konstitusi RIS.
Negara
RIS yang berbentuk federasi cakupannya meliputi seluruh Indonesia dan RI
(Republik Indonesia) menjadi salah satu bagiannya. Bagi RI, keputusan ini
sangat merugikan, akan tetapi ini merupakan strategi awal agar Belanda bersedia
mengakui kedaulatan Indonesia sekalipun dalam bentuk federasi RIS. Dalam
konstitusi itu juga dijelaskan bahwa Presiden dan para menteri yang dipimpin
oleh seorang Perdana Menteri, secara bersama- sama merupakan pemerintah.
Lembaga
perwakilannya terdiri atas dua kamar, yakni Senat dan DPR. Senat merupakan
perwakilan negara/daerah bagian yang masing-masing diwakili dua orang.
Kemudian, DPR beranggota 150 orang yang merupakan wakil-wakil seluruh rakyat
Indonesia. Pada
tanggal 16 Desember1949, Ir. Sukarno terpilih sebagai Presiden RIS. Secara
resmi Ir. Sukarno dilantik sebagai Presiden RIS tanggal 17 Agustus 1949,
bertempat di Bangsal Siti Hinggil Keraton Yogyakarta oleh Ketua Mahkamah Agung,
Mr. Kusumah Atmaja, dan Drs. Moh. Hatta diangkat sebagai Perdana Menteri.
Tanggal 20 Desember 1949 Kabinet Moh. Hatta dilantik. Dengan demikian terbentuk
Pemerintahan RIS.
Dengan
diangkatnya Sukarno sebagai Presiden RIS, maka presiden RI menjadi kosong.
Untuk itu, ketua KNIP, Mr. Assaat ditunjuk sebagai pejabat Presiden RI. Tanggal
27 Desember 1949 Mr. Assaat dilantik sebagai pemangku jabatan Presiden RI
sekaligus dilakukan acara serah terima jabatan dari Sukarno kepada Mr. Assaat.
Langkah ini diambil untuk mempertahankan kelangsungan negara RI. Apabila
sewaktu-waktu RIS bubar, maka RI akan tetap bertahan, karena memiliki kepala
negara.
Pada
tanggal 27 Desember 1949, terjadilah penyerahan kedaulatan Belanda kepada
Indonesia yang dilakukan di Belanda dan di Indonesia. Di Negeri Belanda,
delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh. Hatta sedangkan pihak Belanda hadir Ratu
Juliana, Perdana Menteri Willem Drees, dan Menteri Seberang Lautan Sasseu
bersama-sama menandatangani akte penyerahan kedaulatan di Ruang Tahta
Amsterdam. Di Indonesia dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil
Tinggi Mahkota Belanda A.H.S. Lovink.
Dengan
berakhirnya KMB itu, berakhir pula perselisihan Indonesia Belanda. Indonesia
kemudian mendapat pengakuan dari negara-negara lain. Pengakuan pertama datang
dari negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab, yaitu Mesir, Suriah,
Lebanon, Saudi Arabia, Afganistan, India, dan lain- lain. Untuk perkataan
“penyerahan kedaulatan” itu oleh pihak Indonesia diartikan sebagai “pengakuan
kedaulatan”, walaupun pihak Belanda tidak menyetujui dengan perkataan tersebut.
Namun, dalam kenyataan oleh masyarakat internasional diakuinya keberadaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Walaupun
Belanda sendiri tidak mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 dan hanya mengakui tanggal 27 Desember 1949, namun keberadaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia itu tetap terhitung sejak Proklamasi
Kemerdekaan oleh bangsa Indonesia. Pada saat itu bangsa Indonesia tidak
menghadapi Belanda, melainkan menghadapi Jepang, karena sebelumnya Belanda
sudah kalah dan menyerah pada Jepang. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara mutlak diraih atas usaha bangsa
Indonesia sendiri.
Penutup
Demikianlah, pembahasan
tentang Pembentukan Republik Indonesia Serikat Pasca KMB. Mudah-mudahan
bermanfaat, silahkan kunjungi artikel mimin yang lain, yang gak kalah keren dan
berkualitas. Terima kasih.
Artikel terkait:
Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) Pasca KMB
Reviewed by Unknown
on
April 02, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: