close
16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal - Kelas Edukasi

16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal

Sebuah puisi untuk mengungkapkan cinta tidak selalu panjang dan bertele-tele. Kadang apa yang dibutuhkan untuk mengungkapkannya bisa sangat singkat. Bahkan mungkin puisi cinta yang keren dan pendek di bawah ini terlihat istimewa. Berikut ini beberapa contoh puisi bertemakan tentang love atau cinta, semoga bisa menjadi referensi para sahabat kelaseduka.blogspot.com
Selamat membaca...!!!


Baca juga: Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola
    
                          
                          (1)     KETIKA RAGU MELIPUT CINTA

Masih dalam goresan katamu dalam ingatan
Ketika kita melintas satu lorong sisi hidup
Saat dengung dewi-dewi merangkai langkah
Menyeruak mimpi menggapit nyata
Lolongan jiwa di sekaratnya pengabdian
“Bilakah kita melebur kisah kasih?”

Kepada gesekan dedaunan di antara rimbun
Kepada lima penjuru mata angin
Kepada khalayak bidadari di padepokan sorga
Kepada selain aku
Bimbang sedang berkudeta di daratan harap

Serpih angan menggunung hitam
Cair bongkah-bongkah rencana
Kini masih kunanti. Kata bijakmu  


(2)     TIRAI SENJA

Kisah di perbukitan…
Biaskan warna kelabu di remang senja hari ini
Di antara sunyi yang membelenggu
Masih terdengar tawa, pun
Ada bayang kita yang terpahat pada ilalang
Walau hanya sesaat berlalu

Namun penuh sendu dan keharuan
Kini jiwaku lari ke musim yang kemarin
Di sana ada gelitik roman yang tertanam dalam
Dan andai kenang lalu datang menyentuh
Akan terurai tawa dan kisah sepanjang senja ini

Senja menarik malam
Yang memainkan kelam dalam dekapan sendu
Kuraih hatiku di pelataran sepi
Mengajak gema berlagu kelu
Mencoba bangkit mencari arah
Namun tirai senja berkabut meraih jiwaku

Biarlah semua hanyut
Dalam permainan waktu dan kehidupan
Senja kian kelam
Yang kujadikan tirai hati
Menutup luka dari damba dan harapan


(3)     KUKENANG SAAT KAU DI SINI

Dan kemarin lusa
Bunga yang kau tanam mekar mewangi
Membelai kegersangan hari-hari yang kau tinggalkan
Dan kemarin lusa
Pantai yang pernah kau pijak kini berombak lembut
Membasahi butir pasir yang sudah berbalut debu
Namun....
Aku tak pernah lagi menemukan sepercik cahaya
Dari sepotong lilin yang dulu kau nyalakan
Aku kehilangan permata-permata cintamu
Maka kenangan ini biarlah tak akan kulupakan
Kukenang sepanjang nafas

Dan esok lusa
Kunanti kau di pintu taman pantai harapan
Bersama rencana pertempuran cita
Karena kau adalah serdadu pahlawanku
Yang tak pernah akan mati
Tak akan!  

 Baca juga: 

(4)     BAYANG JEJAK DI CAKRAWALA

Kelopak kian penuh gelembung dan garis biru
Menyimpan segala teka-teki
Yang tak pernah kau tanya dan pikirkan
Padahal itulah kita
Ataukah hatimu bisu berkata tentang cinta?
Atau aku sajakah yang harus terus menyanyi
Tentang ngarai permai
Juga angkasa hati

Berjuta menit aku sesak nafas di pematang tunggu
Mencari khabar tentang bidadari tersesat
Aku punya peta buta dan kompas
Kutunjuk jalan menuju hati

Berpuluh senja berbasuh peluh geram
Mungkinkah dia binasa dibawa karang karam?
Ya, dia pasti ada di perut bumi
Sedang menangis mencaci bodohnya hati


(5)     JANJI KECIL BUAT KEKASIH

Ada gurat merah muda di paduan hati
Menyimpan berjuta butir rencana
Untuk perjalanan menuju tanah sorga
Atau sekedar mendaki puncak harapan
Ketika alam membisu tuli

Buat kekasih di kekusutan angan
Langkah apa yang belum kita pijak?
Cobalah dendang puisi di dasar sanubari
Semoga rinai menyiram kerontang jiwa
Saat mungkin kita sedang terlena

Segumpal pijar mentari merahkan janji
Hitamkan segala dusta
Padamkan segala nestapa
Janji kecil buat kekasih…
Aku akan segera berlabuh di pantaimu


(6)     PERCIK-PERCIK RINDU

Kerontang lara menyeret khayal tanpa ujung
Rasa berayun di pucuk pinus musim panas
Jumpa suatu kala
Menampar cinta di keheningan sanubari

Tak perlu merayu dewi malam kali ini
Karena seonggok api unggun hangatkan naluri
Pilar rindu mulai terang
Semoga wajah kekasih ada di antara asap pekat

Embun berjalan lamban menyentuh dedaunan
Tanpa pesan apa-apa dari ketinggian harap
Hanya dingin
Hanya basah membalut rindu yang nyaris retak

Berbilang tunggu menjemput
Kita memang tak pernah berjanji pasti.


(7)     PERMINTAAN HATI

Kepada dara,
Jangan ajak aku berpikir tentang cinta
Dan masalahnya, tapi....
Ajaklah aku untuk merasakannya

Kepada bunga,
Jangan menyuruh aku membunuh kumbang
Dan angin kumuh, tapi....
Perintahkan aku untuk segera menyuntingmu

Kepada dara dan bunga,
Aku adalah sebentuk ranting pupus
Yang sebentar lagi ada di bumi
Aku adalah sekeping puing cermin
Yang tak punya wajah lagi.


(8)     ADAKAH AKU DI MATAMU

Gelembung buih ombak di pesisir selatan
Hangat hening
Merambat ke hati yang galau dan kelabu
Kukenang dirimu pada karang yang goyang
Pada angin kering dari pulau seberang
Kusut melukai
Ada tawa sejenak di bibirmu yang basah dusta
Ada kerling sekejap di matamu yang bundar ingkar
Kekasih, siapa namamu kini?

Kupanjat pelangi untuk menghapus warna-warna
Dan membiarkan mendung menggulung gunung
Rembulan, purnamakah engkau malam ini?
Aku ingin tidur pada gersangmu yang indah
Tanpa angin dan suara
Tanpa dingin dan udara
Karena aku telah terhapus dari matanya
Kekasih, siapa namaku kini?


(9)     JELAJAH RINDU

Padahal binarmu sering mengusik malam
Hantarkan helai angan yang masai
Dengan campur warna dan kacau arah
Bertubi-tubi mengetuk dinding hati
Memanggil padu nama

Berulas senyum yang kian pahit....
Padahal rindu sudah deras sejumlah embun

Sempit terus menghimpit busur harapan
Hingga patah di tengah
Sedang angin terus meluncurkannya cepat
Mencari titik cinta dan dara
Sampai kemudian esoknya penantian berulang
Hingga entah


(10)      ANTARA CINTA DAN CITA

Tiang-tiang nan menghimpit keras
Celah-celah nista menerpa dada
Cahaya redah membayang kelabu
Ketika tangis mencabik-cabik hati
Harapan yang dulu tinggi
Kini hancur bersamanya

Hanya tuhan yang mengetahui
Tingkah dan langkah kita
Kita Cuma perlu tabah
Untuk mencapai cita-cita
Dengan tulus dan ikhlas
Demi cinta dan kasih


(11)      MENYIBAK SEGUMPAL RINDU

Indahmu menari-nari taburkan serbuk pelangi
Mekarkan sejuta bunga dari seribu taman
Hadirkan senyum bidadari
Genggam kananmu sodorkan segelas cinta
Membuih hangat melebihi permukaan
Kau tergetar
Padahal malam msih panjang dan temaram
Genggam kirimu sodorkan sepucuk rindu
Membara penuh rekah baurkan wangi
Kau bergumam ragu
Padahal aku telah lulus melebur satu

Sibak gumpal rindu di bawah rembulan
Yang telah banyak menimba air mata dan lara
Katakan secuil harapan dan angan
Bahtera mulai rapuh menuju negeri janji hati
Dan musim sudah berganti sejumlah sedih


(12)      WAJAH-WAJAH CINTA

Neneng Quraisin,.....
Ada bersit cahaya dari balik awan
Namun kita lupa menghirupnya
Siti Hafsah,.....
Kita pernah terperosok di goa rasa
Di mana kita tak pernah bicara
Heni Yuhaeni,.....
Sebelum kiamat kau membunuh semua
Sehingga taman ini seakan neraka
Lala Mislawati,.....
Mengapa ada hari untuk jauh rindu
Sedangkan kita tak pernah tahu waktu
Neneng Mulyati,.....
Abad ini tak satupun bunga memekar
Tapi kita berhasil kumpulkan wangi
Ika di kota udang,.....
Pada dirimu semua buntu dan satu
Bilakah aku berlabuh?


(13)      GADIS, KAU MILIK SIAPA?

Senandungmu dengan mata berkaca-kaca
Ungkapkan kisah tentang kemarinmu yang biru
Gaun berpita melati
Dan seuntai janji-janji
Untuk melintas siangmu bersama garuda hati
Menuju arah utara ke tempat tertinggi cinta
Rundung pedihmu lewat senandung lara
Ketika garudamu terpatah sayap patahlah asa
(Laut dan karang, adalah camarmu untukku.....)

Renung di atas ombak
Hati laju gemuruh menanti gelombang pasang
Hanyutkan butir hitam serpihan kasih
Biarlah ia menjadi bunga di dasar riak ombak
Getarkan suara hati yang sumbang mengambang
Gadis, kau milik siapa?
Kau nanti camar yang tak pernah akan datang.


(14)      BELING-BELING PENANTIAN

Airmatamu terasa menyentuh kalbu kenang lalu
Saat kau hantar di stasiun tua kotamu
Padahal mendung mengotori langit
Namun kau begitu pasrah menyibak segala ragu
Peluit pun memisahkan kita

Berkali-kali aku berteriak mencaci dinding abstrak ini
Dan bersumpah untuk membakar tiang keangkuhan kala
Namun kau membangunnya. Setiap hari
Memberi zat kekuatan di bawah kelemahanku
Aku sia-sia menopang langit di kerapuhan pasti
Namun kau tertawa penuh pahit
Dan lupa saat kau hantar di stasiun tua kotamu

Kulihat kau gusar mendamprat semua terang
Yang kau ingin hanya samar di antara lembab
Berkali-kali aku berteriak mencaci dinding abstrak itu
Namun kau telah tertidur di sana
Pulas dan mulai tak ingat semua kenang lalu


(15)      DARI SUATU HATI YANG KULIHAT

Pagi ini.....
Kau merangkum lagi ingatanku
Dalam gigil dan geletar duka
Dalam kenang lalu
Dalam airmata
Hingga terhempas di bawah bayang-bayangmu
Yang tak pernah kumengerti

Berjalan dari tempat yang dingin
Sepi
Tanpa sepi
Aku telah berpikir banyak tentangmu
Ataukah?
Kau tak pernah menghitung
Airmata dan kebencianku yang tersisa
Sampai hari ini
Bunga-bunga, katakanlah aku masih di sini


(16)      PERJALANAN CINTA

Kutelusuri jalan di antara Duran-Duran
Sedang tangis Queen menjerit pedih
Kemana kucari setetes cahaya Rainbow
Adakah di istana The Beatles?

Dunia gemuruh bagai putaran Rolling Stone
Sejuta Scorpions menggigit hati
Selaksa The Bee Gees menyengat jengat
The Police, selamatkan Deep Purple cintaku

Jejak Van Hallen nyata di atas Led Zeppelin
Yang lahir dari Genesis penuh Heavy Metal
Kumaki Rockwell yang hadirkan Knife
Akhirnya aku tertidur di pangkuan Madonna

I don’t want to talk about it,
Kata Rod Stewart padaku di Harlem Shuffle-nya
Jogger
Sedang Klaus Meine meyakinkan, dia Still Loving You
Diam-diam akupun bahagia, “Hello!” Leonel Richie

Wahai Hard Woman yang sedang Sailing mencari Kiss
Sudikah kau tinggal di Gubug Derita dengan pasrah
Makan Singkong dan Keju, Mandi Madu dan Begadang
Walau Tembok Derita dan Air Tuba sebagai Pengorbanan-nya

Semoga bermanfaat..




   

16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal 16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal Reviewed by Ahmad Sobri on Oktober 14, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.