close
67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal - Kelas Edukasi

67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal

Pantun identik dengan orang melayu atau indonesia. Kamu juga pasti tau apa syarat dan ciri – ciri sebuah pantunkan? Dalam satu pantun terdiri dari empat baris, dan memiliki sajak ab ab, yang berarti diakhir kalimat harus berbunyi sama.
a-b-a-b artinya baris pertama dan ketiga harus memiliki akhiran yang sama, dan di baris kedua dan keempat juga harus sama. Ok, langsung saja, kamu pasti penasarankan hehe..


Berikut ini, merupakan contoh pantun cinta yang romantis, lucu dan mudah dihafal. Selamat membaca…!!!

67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal
67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal 


Musim hujan banyak cendawan,
boleh digulai dengan santan.
Cantik sungguh gadis rupawan,
bolehkah kita berkenalan.

Tanduk rusa sela-bersela,
tanduk diukir bagai permata.
Mabuk semut karena gula,
mabuk saya karena cinta.

Tanduk rusa sela-bersela,
rusa ditembak raja muda.
Mabuk semut karena gula,
mabuk saya karena dinda.

Orang Bogor pergi ke Serang,
meminum telur dengan jamu.
Di dalam hati adik seorang,
kapankah kita dapat bertemu.

Lancang kuning berjalan malam,
muatan sarat kain batik.
Cinta hamba tambah mendalam,
ingin bersanding denganmu adik.

Membagi burung di awan biru,
tupai jenjang meniti batang.
Hati bimbang bercampur ragu,
menanti abang lama datang.

Membadai burung di awan biru,
hinggap di atas pohon keranji.
Jangan adik bimbang dan ragu,
abang tak pernah ingkar janji.

Kereta api berderet-deret,
argomoro nama kereta.
Jika rindu pandanglah potret,
di dalam potret kita bercinta.

Kerukut kampung Serani,
ambil tangga buat titian.
Hati takut jadi berani,
melihat janda bagai perawan.

Kici berlayar petang besok,
perahu dagang patah tiangnya.
Hati di dalam rasa ditusuk,
mengecoh orang kakanda kiranya.

Kini ratakan akar pandan,
pandan terjela dilangkahi.
Kini rasakanlah di badan,
kenapa abang kawin lagi.

Kopi direndang orang seberang,
orang singgalang mengilang tebu.
Tengah malam teringat abang,
dinda menangis dalam kelambu.

Kupu-kupu terbang melintang,
hinggap mengisap bunga layu.
Hati di dalam menaruh bimbang,
melihat ikan memanjat kayu.

Lada dimana saya samaikan,
awak berladang di Pariaman.
Kepada siapa saya adukan,
dalam hati saya dendamkan.

‘Lah mekar bunga selasih,
jatuh berderai sibunga lada.
Kalau dikenang masa berkasih,
jatuh ke dalam air mata.

‘Lah masak buah dikeduduk,
masak sebiji di atas talam.
Hati marah dapat dibujuk,
hati iba remuk di dalam.

Laksamana mati terbunuh,
Mati dibunuh datu menteri.
Cinta hamba mati membunuh,
Rindukan adik setiap hari.

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.

Lurus jalan ke Sawah Lunto,
keliling jalan Batu Sangkar.
Tegaklah tikus berpidato,
kucing mendengar habis bertengkar.

Madang sengit di tepi danau,
semut memanjat batang pulai.
Berjuang rengit dengau langau,
ributlah orang tengah balai.

Malam jumat petang kamis,
orang menuba ikan gelang.
Tengah malam hujan gerimis,
dinda menunggu abang pulang.

Manis sungguh ragi batik,
manis mana dengan gula.
Manis sungguh senyummu adik,
membuat hamba tergila-gila.

Masak di pohon pisang tembatu,
masak sebiji tertusuk duri.
Tidak orang seperti aku,
menanggung rindu setiap hari.

Mati terjerat anak kijang,
dijerat oleh datuk sempati.
Melihat orang berambut panjang,
teringat pula di jantung hati.

Memang kutahu ikan tenggiri,
maka kugulai dengan kelapa.
Memang kutahu abang beristri,
kumis di bibir yang menggila.

Meski meletus gunung krakatau,
namun emas tetap didulang.
Meski jauh abang merantau,
karena kasih abang kan pulang.


Nasi dingin di dalam panci,
jangan dicampur dengan sagu.
Kita bercinta di dalam hati,
tidak ada orang yang tahu.

Negeri cina asalnya sutera,
sutera dijual ditengah pekan.
Kalau kanda sungguh setia,
apa yang ada aku serahkan.

Ngilu gigiku menggigit tebu,
jangan dimakan buah mengkudu.
Ingin hatiku hendak bertemu,
hendak melepas dendam dan rindu.

Orang Jawa menanam kencur,
tanam dengan akar-akarnya.
Cinta kasih boleh luntur,
hati sayang selamanya.

Orang menembak burung puyuh,
ditembak anak dari Pasaman.
Kalau teringat abang yang jauh,
ambil api bakar kemenyan.

Orang meraut talang seligi,
ambil segenggam untuk sapu.
Jangan abang sesalkan lagi,
di akhirat saja kita bertemu.

Orang tani memetik jagung,
jagung disimpan dalam ketiding.
Jangan adik duduk termenung,
minggu depan kita bersanding.

Pasar malam di Tanjung Balai,
singgah ke kedai membeli kertas.
Hati siapa tidak kan lalai,
lihat tahi lalat di bibir atas.

Pasar malam di Tanjung Balai,
singgah sebentar ke kota Langkat.
Hati siapa tidak kan lalai,
hitam manis bertahi lalat.

Patahlah pisau atas bangku,
anak Cina membelah kundur.
Ialah patut kakanda pangku,
saya yang hina biarlah undur.

Pepaya masak sebelah,
ambil pisau dibelah dua.
Hamba berjanji demi Allah,
tidak akan beristri dua.

Peria pahit ganja tak tumbuh,
pinang muda dibelah keras.
Rupa baik setia tak teguh,
terbuang muda yang baik paras.


Petang kamis malam jumat,
anak kecil pergi mengaji.
Demi Allah dunia akhirat,
hamba belum punya istri.

Pinggan retak,
nasi tak dingin.
Kita hendak,
orang tak ingin.

Pisang emas dimakan kera,
masak sebiji dimakan musang.
Uang dan emas tidak kukira,
asal dapat adik seorang.

Pohon pauh berbuah pauh,
jatuh sebiji menimpa dahan.
Abang jauh adikpun jauh,
kalau rindu sama ditahan.

Pariaman berpagar emas,
diingkar oleh pisang emas.
Niat hati tuan seorang,
bagai hutang belum lunas.

Rakit bambu dari seberang,
orang muda bermain tombak.
Sakit sungguh kasih seorang,
kita kasih orang tidak.

Rakit bambu orang seberang,
rakit bertolak perlahan-lahan.
Sakit sungguh kasih seorang,
bagai bertepuk sebelah tangan.

Ranah Minang aman sentosa,
penuh dengan tumbuh-tumbuhan.
Jangan dikata bercerai lama,
nan sehari rasa sebulan.

Sabut luluh di dalam peti,
petir menyambar kayu api.
Kalut sungguh di dalam hati,
memikir abang kawin lagi.

Sedikit tidak berdentum lagi,
ganti dengan kulit kerbau.
Kasih di kampung tak sayang lagi,
baiklah hamba pergi merantau.

Sejuk kotanya Sukabumi,
di kota Garut banyak santrinya.
Apa diharap kepada kami,
bangsa kurang harta tak punya.

Selat Malaka lautan tenang,
banyak belibis lagi berenang.
Dimana hatikan bisa tenang,
kekasih hati disunting orang.

Sidi Marajo putra mahkota,
berlayar memakai cabik.
Sudah tujuh dukun berkata,
obatnya ada pada adik.

Sudah kucoba ke Payakumbuh,
padi di sawah lagi bunting.
Ada kucoba menghilang rusuh,
hati tak mau diajak berunding.

Sudah tahu ikan tenggiri,
kenapa digulai dengan kelapa.
Sudah tahu abang beristri,
kenapa adik mau juga.

Sungguh bagus berbaju batik,
boleh dipakai untuk setelan.
Sungguh manis wajahmu adik,
bolehkah aku berkenalan.


Tanah sunda sudah terkenal,
segala tanam tumbuh subur.
Kasih hamba terlalu kekal,
mati kubawa ke dalam kubur.

Tanam pala di atas gunung,
pala ditanam orang Bukittinggi.
Bimbang gelisah menanggung rindu,
rindu kepada si jantung hati.

Telah masak buah ketaya,
masak sebiji dimakan rubah.
Bercerai badan dengan kepala,
namun kasihku tidak berubah.

Teluk Bungus Seri Menanti,
tempat orang membuat arang.
Terbakar hangus di dalam hati,
melihat adik digandeng orang.

Tenggelam batu timbul kelapa,
anak udang di pasar mayang.
Buanglah aku tidak mengapa,
banyak orang kasih dan sayang.

Terang benderang dipukul satu,
pemburu menyandang bedil.
Boleh beristri lebih dari satu,
asal mampu berbuat adil.

Terang bulan di tengah malam,
terang benderang dipukul satu.
Abangkan orang islam,
boleh beristri lebih dari satu.

Tersebut kisah di gunung Padang,
tempat berkubur Siti Nurbaya.
Jangan suka bermain pandang,
mata dapat memperdaya.

Tersebut kisah di gunung Padang,
tempat bersarang ular naga.
Jangan suka bermain pandang,
nanti abang jadi tergoda.

Terbit pagi bintang timur,
terang menjelang hari senja.
Saya perempuan orang timur,
adat timur harus dijaga.

Untuk apa pisang emas,
jika buahnya dimakan musang.
Untuk apa uang dan emas,
kalau kekasih jatuh ke orang.

Wingko babat dari Semarang,
orang muntilan menjual lada.
Sakit sungguh kasih seorang,
kita kasih orang tiada.

Yogya menuju kota Sleman,
di Ngasem meminum jamu.
Bila rindu pandanglah bulan,
dalam bulan kita bertemu.

Bagaimana dengan pantunnya baguskan? Silahkan di Like, Share and Komen ya..!
Semoga bermanfaat...!!! 

Baca juga:



67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal 67 Contoh Pantun Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal Reviewed by Ahmad Sobri on Oktober 11, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.