close
Sirah Nabawiyah - Silsilah Nasab Nabi Muhammad ﷺ Lengkap - Kelas Edukasi

Sirah Nabawiyah - Silsilah Nasab Nabi Muhammad ﷺ Lengkap

Menghafal nasab Nabi Muhammad ﷺ tidak terlalu dianjurkan, tapi minimal kita harus tahu nasab Nabi Muhammad ﷺ dari ibu ataupun dari bapak beliau. Kalaupun ada yang mau menghafal dengan cara dilagukan nasab beliau, silahkan, Mungkin itu cara Anda menghafal. Nasab atau garis keturunan Nabi Muhammad ﷺ sampai sekarang tidak berubah. Dalam artikel kali ini mimin akan berbagi Sirah Nabawiyah tentang nasab Nabi Muhammad ﷺ sampai Adnan. Berikut silsilah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ke atas maupun silsilah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ke bawah. Adapun silsilah Nabi Muhammad sampai Nabi Ibrahim, ada yang mengatakan riwayatnya tidak shahih.

Agar tidak penasaran. Yuk, cek Langsung berikut ini artikelnya, selamat membaca!

Silsilah Nasab Nabi Muhammad ﷺ
Silsilah Nasab Nabi Muhammad 


1.    Nasab (Garis keturunan) Nabi ﷺ

Nabi ﷺ adalah orang yang paling mulia nasabnya, dan yang paling sempurna akhlaknya dan bentuk tubuhnya. Ada beberapa hadits shahih yang menjelaskan tentang kemuliaan nasab beliau. Di antaranya seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إنَّ اللهَ اصطفَى كِنانةَ من ولدِ إسماعيلَ، واصطفَى قريشًا من كنانةَ، واصطفَى من قريشٍ بني هاشمَ، واصطفاني من بني هاشمَ.

Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan memilih aku dari keturunan Bani Hasyim” (HR. Muslim 2276)


Imam Al-Bukhari telah menyebutkan nasab Nabi ﷺ. Ia berkata, “Muhammad bin ‘abdullah bin ‘Abdul Muthalib bin Hasyim bin ‘Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.

Imam Al-Baghawi berkata dalam kitab Syarh As-Sunnah setelah ia menyebutkan nasab Nabi sampai Adnan, “Riwayat nasab beliau di atas Adnan adalah tidak shahih.”

Ibnul Qayyim juga berkata setelah menyebutkan nasab beliau sampai Adnan, “Sampai di sini diketahui keshahihannya, dan disepakati antara dua nasab itu, tidak ada perselisihan sama sekali. Sedangkan di atas Adnan itu diperselisihkan dan tidak ada perselisihan di antara mereka bahwa Adnan adalah salah satu keturunan Nabi Ismail.

Diriwayatkan dari Ibnu Sa’ad dalam kitabnya Thabaqot, “Perkaranya menurut kami adalah menahan (dari menyebutkan nasab) dari belakang Adnan sampai Ismail.”

Baca juga: Peristiwa Lengkap Turunnya Wahyu Pertama Kali Kepada Nabi Muhammad ﷺ

Dan dari “Urwah bin Az-Zubair bahwa ia berkata, “Kami tidak menemukan orang yang mengetahui (silsilah) setelah Adnan atau Qahthan kecuali dibuat-buat.
Imam Adz-Dzahabi berkata, “Adnan adalah salah satu keturunan Ismail bin Ibrahim, menurut ijma’ orang banyak. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat tentang (siapa mereka) para orang tua antara Adnan dan Ismail.

Kemuliaan nasab itu masih mempunyai kedudukan di hati banyak orang. Sebab, orang yang mempunyai nasab yang tinggi itu tidak dipungkiri oleh sumbernya, baik kenabian atau kerajaan. Dan mungkin yang dipungkiri adalah pembuat nasab. Sehingga banyak orang yang tidak suka bergabung di bawah panjinya. Dan ketika Muhammad disiapkan untuk menerima risalah kenabian, Allah menyiapkan baginya kemuliaan nasab, agar menjadi media baginya menghadapi kerumunan orang banyak di sekitarnya.

Sumber keturunan Nabi adalah baik dan berharga. Beliau adalah salah satu keturunan Nabi Ismail Adz-Dzabih dan Nabi Ismail Khalilullah. Beliau juga jawaban dari doa Nabi Ibrahim dan kabar gembiranya Nabi Isa. Seperti yang beliau ceritakan sendiri tentang dirinya:

     دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاَهِيْمَ وَ بُشْرى عِيْسَى

“Aku adalah (jawaban dari) doa ayahku Ibrahim dan kabar gembira saudaraku ‘Isa”

Sumber yang baik dan nasab yang luhur mengangkat pemiliknya dari perkara-perkara sepele, dan membuatnya perhatian dengan perkara-perkara besar dan utama. Para rasul dan para dai sangat memperhatikan kesucian nasab dan kebersihan keturunan mereka. Mereka dikenal oleh banyak orang dengan itu, sehingga mereka memujinya dan mempercayainya.

Berdasarkan apa yang telah dijelaskan, dari nasab beliau yang mulia itu kita dapat mengetahui ada petunjuk yang jelas bahwa Allah mengistimewakan orang Arab dari sekian manusia, dan mengutamakan suku Quraisy atas suku-suku lainnya. Dan mencintai Nabi berarti juga harus semestinya mencintai kaumnya dimana beliau berada di tengah-tengah mereka dan mencintai sukunya yang dimana beliau dilahirkan. Bukan dari segi indivdu atau jenis kelamin, tetapi dari segi kebenaran yang murni. Demikian itu karena hakikat tentang orang Quraisy semuanya itu telah mendapat kehormatan –tidak diragukan lagi- dengan disandarkannya nasab Nabi kepadanya. Dan hal itu tidak menafikan keburukan yang melekat pada setiap orang Arab atau orang Quraisy yang telah menyimpang dari jalan Allah dan turun dari tingkatan kemuliaan Islam yang telah Allah pilih untuk hamba-hamba-Nya. Karena, penyimpangan dan penurunan ini dari kondisi akan merusakkan antara ia dengan Nabi dan membatalkan sebagian penghormatannya.

2.    Pernikahan ‘Abdullah bin ‘Abdul Muthalib dengan Aminah binti Wahab, dan mimpi Aminah, Ibunda Nabi

Ilustrasi; Pernikahan 'Abdullah dan Aminah
Ilustrasi; Pernikahan 'Abdullah dan Aminah

‘Abdullah bin ‘Abdul Muthalib adalah putra yang paling dicintai ayahnya. Ketika ia telah selamat dari penyembelihan dan ‘Abdul Muthalib menebusnya dengan seratu ekor unta, ia pun dinikahkan dengan wanita Mekah yang paling mulia nasabnya. Dialah Aminah binti Wahab bin ‘Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab.

Tidak berapa lama, ayahnya wafat setelah Aminah mengandung Nabi . Ia pun dimakamkan di Madinah dekat dengan paman-pamannya dari Bani ‘Addiy bin An-Najjar. Sebelumnya ia telah pergi berdagang ke Syam, lalu kematian menjemputnya ketika ia berada di Madinah sedang pulang menghembuskan nafas terakhirnya. Seolah-olah nasib berkata kepadanya: misi Anda dalam kehidupan telah berakhir, dan bayi suci ini Allah yang akan mengurusnya dengan kebijaksanaan-Nya, rahmat-Nya, didikan-Nya, dan persiapan-Nya untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.

Pernikahan ‘Abdullah dengan Aminah bukanlah awal dari perkara Nabi . Ada yang berkata kepada Nabi , “Apa awal mula perkara baginda?” Rasulullah bersabda:

دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاَهِيْمَ وَ بُشْرى عِيْسَى وَرَاَتْ أُمِّي أَنَّهُ يَخْرُجُ مِنْهَا نُوْرٌ أَضَاءَتْ مِنْهُ قُصُوْرُ الشّامِ

“Aku adalah (jawaban dari) doa ayahku Ibrahim dan kabar gembira saudaraku ‘Isa. Dan ibuku melihat bahwa keluar darinya cahaya yang menerangi istana-istana Syam.”(HR. Ahmad [5/262])

Adapun doa Nabi Ibrahim, yaitu firman-Nya
“Ya Rabb Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129)


Adapun kabar gembira Nabi Isa, sebagaimana yang diisyaratkan dalam firman Allah ketika menceritakan tentang Isa Al-Masih:

“Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Ash-Shaf [61] : 6)

Adapun sabda beliau:

وَرَأَتْ أُمِّي كَأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُوْرٌ أَضَاءَتْ مِنْهُ قُصُوْرُ الشّامِ

“Dan ibuku melihat seolah-olah keluar darinya cahaya yang menerangi istana-istana Syam.”

Inbu Rajab menjelaskan, “Dan keluarnya cahaya itu ketika beliau lahir merupakan isyarat pada apa yang akan ia bawa berupa cahaya yang akan jadi petunjuk bagi penduduk bumi dan menghapus kegelapan syirik darinya. Sebagaimana Allah berfirman:

“Hai Ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Maidah [5]: 15-16)

Ibnu Katsir berkata, “Pengkhususan Syam dengan munculnya cahaya adalah isyarat pada tetap dan kokohnya agamanya di negeri Syam. Karena itu, pada akhir zaman negeri Syam menjadi benteng Islam dan muslimin. Dan di situ pula turun ‘Isa ibnu Maryam di Damaskus di menara putih bagian timur. Berkaitan dengan hal itu ada sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلَا مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

‘Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menang membela kebenaran. Mereka tidak diragukan oleh orang yang hendak mengalahkan mereka atau menyelisihi mereka, hingga datang perkara Allah sedang mereka dalam keadaan demikian.’ Dan dalam shahih Al-Bukhari, ‘Sedangkan mereka berada di Syam’.”(Tafsir Ibnu Katsir [1/184])

(Sumber: Sirah Nabawiyah, Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi, Hal. 54-58)

Mungkin itu saja yang bisa mimin bagikan kepada sobat-sobat semua. Jika ada pertanyaan, silahkan komen di kolom komentar, dan jangan lupa kunjungi artikel lainnya ya dijamin memuaskan hehe. Terima kasih.


Sirah Nabawiyah - Silsilah Nasab Nabi Muhammad ﷺ Lengkap Sirah Nabawiyah - Silsilah Nasab Nabi Muhammad ﷺ Lengkap Reviewed by Ahmad Sobri on Desember 17, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.