close
Penjelasan Mengenai Klasifikasi Kelompok Sosial - Kelas Edukasi

Penjelasan Mengenai Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi Kelompok Sosial
Klasifikasi Kelompok Sosial

Pada dasarnya kedudukan dalam suatu masyarakat memiliki kelompok tertentu yang digunakan sebagai perantara mencapai kedamaian. Dalam identifikasinya kelompok sosial dibagi menjadi beberapa klasifikasi.

Klasifikasi Kelompok Sosial

Konsep kelompok mempunyai berbagai makna. Di kalangan ahli sosiologi dijumpai berbagai usaha untuk mengklasifikasikan jenis kelompok. Salah satu di antaranya yaitu Robert Bierstedt. Bierstedt menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu ada-tidaknya organisasi (formal), hubungan sosial di antara anggota kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt membedakan empat jenis kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Kelompok statistik (statistical group) merupakan kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Kelompok statistik hanya ada dalam arti analisis dan merupakan ciptaan para ilmuwan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk berdasarkan usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan sebagainya.

b. Kelompok kemasyarakatan (societal group) merupakan kelompok yang hanya memiliki satu kriteria, yaitu kesadaran akan adanya persamaan di antara anggotanya. Di dalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi antaranggota kelompok, juga belum ada pengorganisasian. Contohnya, kelompok berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), kelompok orang-orang miskin dan kaya, dan sebagainya.

c. Kelompok sosial (social group) merupakan kelompok yang memiliki dua kriteria yaitu kesadaran jenis dan antaranggota saling berhubungan, tetapi belum ada pengorganisasian. Contohnya,  kelompok teman, kelompok kerabat, dan kelompokkelompok pada masyarakat tradisional seperti  kesenian, olahraga, keagamaan atau majelis ta’lim.

d. Kelompok asosiasi (associational group) dalam kelompok ini para anggotanya memiliki kesadaran jenis, yaitu dijumpainya persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Selain itu, para anggota asosiasi saling berhubungan melalui kontak dan komunikasi akibat adanya ikatan organisasi formal. Contohnya, sekolah, organisasi politik, Persatuan Guru Republik Indonesia, ikatan alumni suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Didasarkan pada faktor-faktor yang melatarbelakanginya, kelompok-kelompok di masyarakat diklasifikasikan sebagai berikut :

Didasarkan Atas Kepentingan Bersama Tanpa Pengorganisasian (Kelompok Tidak Teratur)


Kelompok manusia yang dalam mekanismenya tanpa pengorganisasian atau kelompok sosial tidak teratur dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu sebagai berikut.

1) Kerumunan Sosial


Kerumunan sosial atau social aggregate adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap. Pengelompokan manusia seperti itu disebut juga kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu tempat dan suatu waktu yang sifatnya sementara. Suatu kelompok manusia disebut kerumunan apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a) Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial tidak saling mengenal
b) Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat fisik atau tidak ada kontak batin
c) Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum dan terjadi secara kebetulan
d) Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak terorganisasi
e) Interaksi antarindividu bersifat spontan, tidak terduga, sangat lemah, dan singkat.
f) Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama (tidak berstruktur) walaupun berasal dari status sosial yang berbeda.
g) Setiap orang bebas masuk atau keluar dari tempat kerumunan.
h) Kerumunan terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk sementara.
i) Orang dalam kerumunan identitas pribadinya hilang karena pengaruh kumulatif atau sengaja menghilangkan identitas pribadinya untuk menyembunyikan status sosial yang sebenarnya.

2) Publik


Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desasdesus atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya. Dengan alat-alat penghubung seperti ini mungkin publik mempunyai pengikut yang luas dan berjumlah besar. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual, misalnya pemungutan suara dalam pemilihan umum.


3) Massa


Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan.

Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan, dan agama.

Demikianlah, penjelasan singkat tentang Penjelasan Mengenai Klasifikasi Kelompok Sosial, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi sobat pembaca dalam mencari materi pembelajaran berkenaan dengan ilmu sosiologi. Jangan lupa kunjungi artikel lainnya, terima kasih.


Baca juga artikel terkait: 















Penjelasan Mengenai Klasifikasi Kelompok Sosial Penjelasan Mengenai Klasifikasi Kelompok Sosial Reviewed by Unknown on Februari 25, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.