Usaha
Manusia dalam Mencegah dan Memperbaiki Lingkungan Hidup – Secara umum pada
lingkungan atau ekosistem yang digunakan oleh makhluk hidup berinteraksi dapat
mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari
luar ataupun dari dalam lingkungan tersebut.
A. Usaha Manusia dalam Mencegah dan
Memperbaiki Lingkungan Hidup
Banyak
aktivitas manusia yang dapat menyebabkan perubahan dan kerusakan pada
lingkungan hidup. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia untuk
memperbaiki dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.
a. Perlindungan dan Pengawetan Alam
Perlindungan
alam dapat dilakukan dengan cara mengelola sumber daya alam berupa udara, air,
tanah, dan termasuk kehidupan manusia untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik. Pengelolaan meliputi survei, penelitian, hukum, administrasi, pengawetan,
pemanfaatan, pendidikan, dan latihan. Dari definisi tersebut, terlihat bahwa
perlindungan satwa dan tumbuhan meskipun merupakan hal yang penting bagi
pengawetan, tetapi bukan satu-satunya tujuan.
Di
Indonesia, perlindungan alam telah dilakukan antara lain melalui :
1.
Cagar Alam, yaitu perlindungan terhadap wilayah ekosistem yang memiliki nilai
yang spesifik (khas) pada flora, tanah, dan keindahan untuk studi ilmiah dan
budaya.
2. Suaka Marga Satwa, yaitu perlindungan terhadap wilayah ekosistem
yang memiliki nilai yang spesifik (khas) pada fauna, tanah, dan keindahan alam
untuk studi ilmiah dan budaya.
b. Konservasi tanah dan air
Konservasi
tanah diartikan sebagai usaha penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukan agar
tidak terjadi kerusakan. Konservasi tanah berhubungan dengan konservasi air
karena setiap usaha atau upaya konservasi tanah akan secara langsung pula
mengkonservasi sumber daya air. Sasaran yang hendak dicapai dalam upaya
konservasi tanah adalah:
1.
mencegah erosi tanah dan melakukan konservasi air
2.
penggunaan lahan sesuai dengan peruntukannya
3.
pengelolaan tanah yang sesuai dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
c. Menyelesaikan Krisis Lingkungan
Berikut
adalah hal-hal yang dapat dilakukan manusia untuk memperbaiki lingkungan.
1.
Penanaman pohon-pohon di hutan (reboisasi) yang berfungsi sebagai penahan angin
dan pengikat tanah.
2.
Larangan internasional yang lebih keras dan usaha perlindungan untuk melindungi
habitat alam dan mencegah pembunuhan dan perdagangan satwa liar.
3.
Larangan produksi dan penggunaan chlorofluorocarbon (CFC), yaitu senyawa yang
dapat membuat ozon berlubang.
4.
Penghentian perusakan hutan-hutan.
5.
Melakukan daur ulang materi, terutama yang tidak dapat diperbaharui.
B. Limbah
Sebagian
besar kegiatan manusia selalu menyisakan bahan-bahan yang biasa disebut limbah.
Limbah tersebut tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan skala besar,
seperti oleh industri tekstil dan industri kayu lapis, tetapi juga dihasilkan
oleh kegiatan sehari-hari, seperti makan, minum, dan mencuci. Oleh karena
jumlah penduduk Bumi yang mencapai miliaran, jumlah limbah yang dihasilkannya
pun sangat banyak. Limbah dapat dikategorikan menurut wujudnya menjadi limbah
padat dan limbah cair.
a.
Limbah
Padat
Limbah padat berasal
dari kegiatan industri maupun domestik. Pada umumnya, limbah domestik berbentuk
limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
perternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Beberapa contoh limbah
padat, yaitu kertas, kayu, kain, karet, kulit tiruan, plastik, logam, dan kaca.
b.
Limbah
Cair
Menurut PP No. 82 Tahun
2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya,
yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik
agregat, dan mikroorganisme.
Limbah masih bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk, sumber energi, reklamasi pantai, aneka macam
kertas, kerajinan, bahkan sebagai bahan pembuat jalan dan jembatan. Terdapat
limbah-limbah yang dapat langsung digunakan kembali tanpa harus melalui proses
daur ulang. Contohnya adalah botol atau kaleng-kaleng bekas makanan yang dapat
Anda pakai kembali secara langsung untuk wadah-wadah. Sampah lain yang dapat
langsung digunakan tanpa proses daur ulang adalah ampas tahu yang merupakan
sisa pada proses pembuatan tahu. Ampas tahu dapat langsung digunakan, misalnya,
untuk makanan ternak. Sisa-sisa sayuran atau limbah organik lainnya dapat
digunakan kembali untuk dijadikan pupuk kompos, tanpa proses yang rumit, hanya
ditimbun saja.
Ada juga limbah yang
harus diproses daur ulang terlebih dahulu. Contohnya adalah limbah berupa logam
dan gelas yang dapat digunakan untuk membuat barang-barang baru. Kaleng-kaleng
minuman dan makanan juga biasanya didaur ulang menjadi kaleng pengemas yang
baru. Begitu juga dengan limbah berupa plastik atau baja. Bahkan, sekarang ini
telah dikenal kertas daur ulang yang banyak dimanfaatkan untuk barang-barang
yang bernilai seni, seperti kertas surat dan bungkus kado.
Banyak sekali manfaat
yang dapat diperoleh dengan mendaur ulang limbah, di antaranya yaitu :
1. mencegah pencemaran
yang lebih parah dari limbah yang dihasilkan
2. menghemat penggunaan
sumber daya alam
3. memiliki nilai
ekonomis, misalnya dengan menghasilkan kompos yang dapat dijual
4. menjaga keseimbangan
ekosistem lingkungan hidup
5. mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan.
Usaha Manusia dalam Mencegah dan Memperbaiki Lingkungan Hidup
Reviewed by Unknown
on
Maret 12, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: