close
5 Bentuk Diferensiasi Sosial dan Penjelasannya - Kelas Edukasi

5 Bentuk Diferensiasi Sosial dan Penjelasannya

Diferensiasi Sosial
Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial merupakan suatu fenomena pengelompokkan masyarakat dalam suatu ras, etnis, suku bangsa, klan, agama, profesi, dan jenis kelamin. Adapun bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan Agama

Agama merupakan institusi penting yang mengatur kehidupan manusia. Istilah agama yang dikenal masyarakat merupakan terjemahan dari kata religion yang berarti mengikat. Menurut Emanuel Kant, agama adalah perasaan berkewajiban melaksanakan perintah-perintah Tuhan. Agama tidak terbatas perasaan, tetapi juga ibadah atau amaliah.

Colhoun, Light, dan Keller memberikan rambu-rambu tentang agama sehingga berbeda dengan kepercayaan, yaitu sebagai berikut :

1) Kepercayaan agama dilandasi oleh getaran jiwa (emosi keagamaan) yang
menyebabkan manusia mempercayai atau menganut suatu agama atau kepercayaan. Dalam hal ini manusia mulai memercayai hal-hal gaib seperti Tuhan, Dewa, makhluk halus, dan kekuatan sakti. Misalnya, umat Islam percaya kepada Allah Yang Maha Esa dan malaikat-malaikatnya. Umat Nasrani percaya kepada Tuhan Yesus, Bapa di Surga, Bunda Maria, dan Roh Kudus.

2) Simbol agama yaitu lambang-lambang dalam keagamaan sehingga menunjukkan
identitas suatu agama. Simbol tersebut biasanya berwujud tempat peribadatan, pakaian, benda-benda lain yang berhubungan dengan agamanya. Misalnya, wanita muslim mengenakan jilbab dalam berpakaian.


3) Praktik keagamaan yang dilakukan menurut tata kelakuan baku disebut beribadat
atau upacara keagamaan atau ritual. Setiap praktik keagamaan ditunjang oleh empat komponen, yaitu sebagai berikut :

a) Sesuai dengan agama dan kepercayaan nya, tempat beribadat keagamaan terdiri atas berbagai bentuk, seperti bangunan, pohon, batu, tempat-tempat keramat, dan sebagainya. Lokasinya bisa di dalam rumah atau bagian tertentu dari rumah, di sekitar rumah atau jauh dari pemukiman, seperti di gunung, pantai, goa, dan sebagainya. Contohnya, umat Islam melakukan ibadah salat di Masjid, umat Nasrani di gereja, umat Hindu di pura, umat Buddha di vihara, dan sebagainya.

b) Waktu praktik terdiri atas ibadah rutin (waktunya ditentukan atau dilaksanakan secara berkala, seperti harian, mingguan, tahunan). Contohnya, umat Islam melaksanakan salat wajib lima kali dalam sehari, umat Nasrani beribadat di gereja setiap hari Minggu, umat Buddha sembahyang waktu pagi dan sore hari. Ibadah insidental (dilaksanakan apabila dianggap perlu), contohnya umat Islam melakukan salat Istisqo pada waktu kemarau panjang.
c) Sarana atau prasarana keagamaan ialah segala bentuk peralatan yang digunakan dalam praktik keagamaan dengan tujuan demi lancarnya pelaksanaan ibadah.

2. Perbedaan Suku Bangsa

Menurut Heckmann, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kolektivitas serta identitas kultural tertentu dan hidup dalam sebuah negara, bersama-sama kelompok etnis lainnya. Adapun Koentjaraningrat mengartikan suku bangsa sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tersebut sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Suku bangsa lahir atau diawali dari suatu kelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan adalah suatu kesatuan individu yang terikat oleh ciri-ciri sebagai berikut :

1) Memiliki perangkat norma yang mengatur perilaku anggota kelompok
2) Memiliki suatu rasa kepribadian kelompok yang disadari oleh semua anggotanya
3) Memiliki suatu aktivitas berkumpul anggotanya yang dilakukan secara berulang-ulang
4) Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi antaranggota kelompok
5) Memiliki pemimpin atau pengurus yang mengorganisasi aktivitas-aktivitas kelompok
6) Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban bagi anggotanya terhadap sejumlah harta produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka tertentu.

3. Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu kategori yang diperoleh manusia sejak lahir. Jenis kelamin juga merupakan salah satu unsur pembeda dalam diferensiasi sosial. Secara hakiki, perbedaan laki-laki dengan perempuan bersifat horizontal atau tidak menunjukkan perbedaan derajat yang tinggi atau rendah sebab perbedaan tersebut hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.


Di berbagai bidang kehidupan, perbedaan jenis kelamin bukanlah halangan untuk melakukan suatu pekerjaan. Saat ini, banyak wanita yang menggeluti bidang pekerjaan yang dahulu hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, meskipun ada beberapa pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh wanita. Contohnya, seperti bekerja menjadi tukang becak atau bekerja di pengeboran minyak lepas pantai.

4. Perbedaan Profesi

Setiap orang memiliki profesi yang umumnya didapat dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, keterampilan, dan keahlian. Perbedaan profesi akan berhubungan dengan perbedaan sumber dan besarnya pendapatan, sebagai hak yang harus diterima seseorang. Misalnya sebagai berikut :

1) Seorang penarik becak menjalankan kewajibannya dengan cara mengantarkan
keinginan penumpang ke tempat tujuan, kemudian memperoleh hak berupa pembayaran jasa yang disepakati.

2) Seorang pengemudi angkutan kota menjalankan kewajibannya membawa 
penumpang pada jalur (rute) yang telah ditentukan, begitu pula halnya dengan pembayaran jasa penumpang. Jalur dan besarnya pembayaran jasa angkutan kota ditentukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Dinas Angkutan Lalu Lintas Jalan Raya (DLLAJR).


5. Perbedaan Klan 

Klan berhubungan dengan latar belakang keturunan yang tergabung dalam keluarga luas, baik berdasarkan garis keturunan wanita (matrilineal) maupun laki-laki (patrileneal) atau keduanya. Klan merupakan suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggotanya berasal dari satu keturunan yang sama sehingga klan akan memiliki struktur sosial tersendiri yang secara khusus untuk memperkokoh ikatan kekerabatan di antara mereka.

Orang-orang yang terhimpun dalam suatu klan dapat  diketahui dari nama belakang (nama keluarga) yang mereka pakai seperti yang  dimiliki  oleh masyarakat Batak, tetapi  terdapat  juga anggota sebuah klan yang dapat dikenali dari lambang-lambang yang dipasang di rumah atau perilaku khusus yang hanya berlaku bagi suatu klan. Klan di Indonesia merupakan warisan budaya yang diturunkan oleh pendahulu mereka.

Tidak semua orang Indonesia memiliki klan karena di antara mereka banyak yang tidak memperhitungkan latar belakang atau asal keturunan. Adanya perkawinan antarsuku bangsa dapat memperlemah kedudukan seseorang dalam keanggotaan suatu klan, dan yang bersangkutan dapat saja membentuk suatu struktur sosial baru yang berbeda dari klan.

Kesmipulan:
Agar tetap tercipta kerukunan dan kedamaian dari penjelasan diferensiasi sosial di atas adalah setiap individu harus mempunyai sikap toleransi dan empati sosial terhadap keragaman.

Demikian, penjelasan singkat tentang 5 Bentuk Diferensiasi Sosial dan Penjelasannya, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para sobat pembaca, jangan lupa kunjungi artikel terkait lainnya, ditunggu kedatangan ya hehe, terima kasih. 


Baca juga artikel terkait: 








5 Bentuk Diferensiasi Sosial dan Penjelasannya 5 Bentuk Diferensiasi Sosial dan Penjelasannya Reviewed by Unknown on Februari 23, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.