Kemagnetan
- Dalam kehidupan sehari-hari magnet sering digunakan, sebagai salah satu
contoh magnet dapat digunakan untuk membedakan benda yang memiliki unsur besi
atau alumunium. Untuk lebih memahami tentang kemagnetan berikut akan dibahas
secara lengkap.
A. Magnet
Magnet
pertama kali ditemukan di suatu daerah bernama Magnesia. Magnet adalah batu
bermuatan yang memiliki sifat dapat menarik benda yang mengandung partikel besi
(Fe2O4).
1. Kutub-Kutub Magnet
Kutub-kutub
magnet adalah bagian ujung magnet yang memiliki kekuatan paling besar untuk
menarik partikel besi dibandingkan bagian magnet yang lain. Setiap magnet
memiliki dua buah kutub, yaitu kutub selatan dan kutub utara. Garis lurus yang
menghubungkan kedua kutub ini disebut sumbu magnet. Jika kita menggantungkan
sebuah magnet dan mendiamkannya, arah memanjang magnet selalu mengarah ke arah
utara-selatan. Sementara itu, jika sebuah magnet dipotong, maka setiap potongan
tersebut akan tetap memiliki dua kutub dan menjadi sebuah magnet yang baru.
Jika
seseorang mendekatkan kutub-kutub magnet yang sejenis langsung dengan tangan,
maka kita dapat melihat bahwa kedua kutub tersebut akan sangat sulit disatukan.
Makin kuat usaha yang diberikan, makin kuat magnet tersebut melawan usahamu.
Jika mendekatkan dua kutub magnet yang sejenis di atas meja dengan sedikit
menyentuhnya, maka makin dekat seseorang mengarahkan kedua kutub magnet itu,
sehingga salah satu magnet akan berputar dan memberikan kutub yang berlawanan
jenis untuk menyatu dengan kutub yang lain.
Hal
itu dapat terjadi karena kutub-kutub magnet memiliki sifat tertentu, yaitu:
a)
Dua kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan saling tolak menolak.
b)
Dua kutub magnet yang berlawanan jenis bila didekatkan akan saling
tarik-menarik.
2. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik
Bahan
magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Berdasarkan
pengertian magnet, bahan magnetik mengandung partikel besi. Benda yang
tergolong benda magnetik di antaranya adalah besi, nikel, dan kobalt. Bahan
magnetik pada umumnya merupakan bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh
magnet sehingga disebut juga bahan feromagnetik.
Bahan
nonmagnetik adalah bahan yang tidak ditarik secara kuat oleh magnet.
Berdasarkan daya tarik magnetnya, bahan nonmagnetik terbagi dua, yaitu bahan
paramagnetik dan diamagnetik. Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat
ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah. Bahan yang tergolong
paramagnetik adalah aluminium, tembaga, kaca, dan kayu. Sementara itu, bahan
diamagnetik adalah bahan yang apabila didekatkan dengan magnet, maka magnet
akan menolaknya (menjauhinya). Logam mineral yang tergolong bahan diamagnetik
di antaranya emas dan timah hitam.
3. Pembuatan Magnet
Pada
dasarnya, sebuah bahan magnet tersusun dari sejumlah besar magnet-magnet kecil
yang disebut magnet elementer. Pada bahan magnet, magnet-magnet elementer
membentuk pola susunan yang tidak teratur. Bahan magnet dapat dibuat magnet
dengan cara membuat susunan magnet elementer ini membentuk pola yang beraturan.
Berdasarkan
cepat lambatnya bahan magnet ini menjadi magnet, maka bahan ini dapat
digolongkan menjadi:
a) Bahan
magnet lunak, yaitu bahan magnet yang magnet elementernya mudah diatur sehingga
bahan itu mudah dan relatif cepat dijadikan magnet.
b) Bahan
magnet keras, yaitu bahan magnet yang magnet elementernya sukar diatur sehingga
relatif sulit dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi magnet.
Berdasarkan
kekuatan mempertahankan sifat magnetnya, suatu magnet dapat dikelompokkan
menjadi:
a) Magnet
sementara, yaitu magnet yang susunan magnet elementernya mudah kembali tidak teratur
setelah bahan magnetnya dijadikan magnet.
b) Magnet
permanen, yaitu magnet yang susunan magnet elementernya sukar untuk tidak teratur
lagi sehingga memiliki daya tahan yang relatif lama untuk menjadi magnet.
Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan yang termasuk magnet lunak
juga merupakan magnet sementara, contohnya besi. Sementara itu, bahan yang
merupakan magnet keras juga magnet permanen, contohnya baja. Terdapat tiga cara
untuk membuat bahan magnet menjadi magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus
listrik.
4. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang pada daerah itu magnet lain masih dipengaruhi oleh gaya magnetik jika diletakkan di atasnya. Jika di daerah tersebut ditaburkan serbuk besi, maka serbuk besi akan ditarik oleh kutub magnet dan membentuk pola garis, disebut garis gaya magnet.
Sifat-sifat dari garis gaya magnet adalah:
a) garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan
b) garis gaya magnet tidak pernah berpotongan
c) tempat yang mempunyai garis gaya magnet rapat menunjukkan medan magnet yang kuat. Sebaliknya, tempat yang mempunyai garis gaya magnet renggang menunjukkan medan magnet yang lemah.
Penjelasan Tentang Kemagnetan
Reviewed by Unknown
on
Februari 28, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: