Perkembangan
dan Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi – Teori evolusi pada saat itu muncul selalu
mengalami perkembangan. Hal ini dikarenakan setiap ilmuan selalu mengkaji
kebenarannya untuk dapat dijelaskan secara ilmiah. Dengan demikian dari
peninggalan adanya teori evolusi tersebut menghasilkan beberapa bukti-bukti.
A. Perkembangan Teori Evolusi
Teori
evolusi seperti ilmu lainnya, juga berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
yang terkait dengannya. Lamarck, sesuai dengan perkembangan ilmu saat itu,
menyimpulkan bahwa evolusi dipengaruhi oleh adaptasi makhluk hidup tersebut
terhadap lingkungannya. Contoh, zarafah yang tadinya berleher pendek akan
berkembang menjadi zarafah yang berleher panjang. Menurut Lamarck, hal yang
diperoleh dari latihan dapat diturunkan kepada anaknya.
Setelah
sekitar lima puluh tahun Lamarck mengemukakan teorinya, Darwin mengemukakan
teori evolusi menurut hasil penelitiannya. Teori evolusi Darwin ini dimuat
dalam bukunya yang berjudul On The Origin
of Species by Means of Natural Selection. Dalam bukunya ini, Darwin
mengemukakan dua pokok teori evolusinya, yakni sebagai berikut.
a.
Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang sebelumnya.
b.
Evolusi terjadi melalui seleksi alami.
Pendapat
yang hampir sama dengan Darwin dikemukakan oleh Wallace. Teori evolusi pun
semakin berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu genetika. Hukum pewarisan
sifat yang dikenal dengan Hukum Mendel telah menerangkan banyak hal yang tidak
dapat diterangkan oleh teori evolusi pada waktu itu. Faktor genetis pun memberi
pengaruh besar dalam teori evolusi.
Saat
ini, setelah struktur DNA ditemukan dan majunya perkembangan komputer, teori
evolusi pun berkembang dengan pesat. Kajian evolusi tidak hanya dilihat dari
bentuk fisik (morfologi), tetapi sudah dilihat dari tingkat DNAnya. Ilmu-ilmu
lainnya pun ikut terlibat dalam teori evolusi, seperti Kimia dan Matematika.
Dengan
melihat kajian evolusi dari tingkat molekuler (DNA), maka kekerabatan dan
asal-usul makhluk hidup tampak lebih jelas dan pasti. Hal ini memberi pengaruh
besar juga terhadap Biologi, misalnya dalam penentuan klasifikasi makhluk
hidup.
B. Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi
Evolusi
sulit dibuktikan. Namun, banyak hal yang dapat dijadikan petunjuk adanya
evolusi. Untuk meyakinkan adanya suatu proses perubahan dari bentuk yang
sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks tersebut, kita memerlukan suatu
bukti atau petunjuk yang dapat mendukung atau membantah fakta dari suatu teori.
Uraian
berikut ini akan menjelaskan beberapa petunjuk bahwa evolusi memang terjadi, di
antaranya adalah variasi dalam satu spesies, adanya fosil, kesamaan kimia,
perbandingan anatomi (homologi dan analogi).
a. Variasi dalam Satu Spesies
Apakah
Anda dapat membedakan teman-teman Anda? Tidak ada yang sama persis, bukan?
Tentu, karena mereka memiliki karakter wajah atau postur yang berbeda satu sama
lain. Perbedaan di antara teman-temanmu tersebut dapat dikatakan sebagai
variasi. Variasi individu dalam satu spesies terjadi karena pengaruh beberapa
faktor, yakni genetis dan lingkungan.
b. Fosil
Sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang ditemukan pada batuan sedimen memberikan informasi
mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu. Bukti-bukti ini menunjukkan fakta
bahwa telah ada variasi makhluk hidup. Beberapa spesies yang telah punah
memiliki karakter transisional antarkelompok utama organisme yang masih ada.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah spesies tidak tetap, tetapi bisa berubah
berkurang atau bertambah dalam jangka waktu yang panjang.
Bukti-bukti
yang ada juga menunjukkan bahwa terdapat celah pada catatan fosil disebabkan
tidak lengkapnya data. Semakin banyak kita mempelajari evolusi dari spesies
yang spesifik, celah tersebut atau "rantai yang hilang" dapat terisi
dengan spesimen fosil transisional. Salah satu masalah yang sering
diperdebatkan sehubungan dengan penelitian mengenai fosil adalah seberapa
akurat pengukuran umur fosil.
Berdasarkan
umur geologi, pengukuran pada fosil dapat bersifat relatif atau pasti. Relatif
ini dilakukan berdasarkan fosil mana yang dianggap lebih tua dari yang lain.
Sementara itu, pengukuran umur fosil secara lebih pasti dilakukan dengan
bantuan pelapukan radioaktif.
Pengukuran
secara radioaktif ini telah dilakukan mulai tahun 1920-an. Semenjak pengukuran
pertama pada batuan bumi, telah dikembangkan lebih dari 10.000 jenis
radioisotop yang dapat berfungsi mengukur umur dari batuan atau fosil. Dengan
begitu, pengukuran terhadap fosil tidak hanya dilakukan dengan satu jenis
isotop saja, tetapi juga diuji kembali dengan menggunakan jenis isotop yang
lain untuk mendapatkan kepastian mengenai umur suatu fosil. Dengan cara ini,
para ilmuwan yang terlibat dalam pengerjaan fosil dapat memublikasikan revisi
umur skala geologi setiap beberapa tahun sekali. Dari setiap revisi ini,
diketahui bahwa pergeseran umur-umur batuan (masa geologi) hanya terjadi untuk
beberapa ratus tahun, sedangkan pembagian umur pada batuan muda relatif stabil.
c. Kemiripan Susunan Biokimia
Pada
dasarnya, makhluk hidup di bumi serupa apabila dilihat struktur anatomi dasar
dan komposisi kimianya. Baik itu sel sederhana seperti protozoa maupun
organisme dengan jutaan sel. Semua makhluk hidup bermula dari sel tunggal yang
bereproduksi sendiri dengan proses pembelahan yang serupa. Dalam waktu hidup
yang terbatas, mereka juga tumbuh menua dan mati.
Semua
hewan dan tumbuhan menerima karakter spesifik dari induknya dengan cara
mendapatkan kombinasi gen tertentu. Ahli biologi molekular menemukan bahwa gen
merupakan segmen molekul DNA dalam sel-sel. Segmen-segmen DNA ini mengandung
kode-kode kimia untuk membentuk protein dengan berikatan bersama asam amino
tertentu dengan urutan yang spesifik.
Semua
jenis protein pada makhluk hidup hanya disusun oleh 20 jenis asam amino. Kode
DNA memiliki bahasa sederhana yang sama untuk semua makhluk hidup. Ini
merupakan bukti yang menjadi dasar kesatuan kehidupan molekular. Sebagai
tambahan, kebanyakan makhluk hidup mendapatkan energi yang diperlukan untuk
berbagai kegiatan secara langsung atau tidak langsung dari matahari. Ada yang
melalui proses fotosintesis atau memperoleh dengan mengonsumsi tumbuhan hijau
dan organisme lainnya yang memakan tumbuhan.
d. Perbandingan Anatomi (Homologi dan Analogi)
Jika
diperhatikan dengan saksama organ-organ tubuh hewan Vertebrata, organ-organ
tersebut memiliki struktur dasar yang sama, tetapi memiliki fungsi yang
berbeda. Perbedaan fungsi ini terjadi karena adaptasi terhadap lingkungan yang
berbeda. Contohnya, tangan manusia dan sayap burung. Tangan manusia lebih cocok
untuk memegang, sedangkan sayap burung lebih cocok untuk terbang.
Ahli
evolusi berpendapat bahwa kedua organ tersebut awalnya memiliki struktur yang
sama. Organ yang memiliki bentuk asal yang sama, namun memiliki fungsi yang
berbeda disebut homologi.
e. Perbandingan Embrio
Bukti
evolusi dapat juga dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan organisme. Zigot
yang merupakan hasil peleburan antara gamet jantan dan gamet betina akan
berkembang menjadi embrio. Pada hewan vertebrata, ternyata perkembangan dan
pertumbuhan embrio tersebut memperlihatkan bentuk yang mirip satu sama lain.
Pada perkembangan lebih lanjut, barulah embrio-embrio tersebut menunjukkan
adanya perbedaan.
Penjelasan Perkembangan dan Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi
Reviewed by Unknown
on
Maret 29, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: