Sebuah
puisi untuk mengungkapkan cinta tidak selalu panjang dan bertele-tele.
Kadang apa yang dibutuhkan untuk mengungkapkannya bisa sangat singkat. Bahkan
mungkin puisi cinta yang keren dan pendek di bawah ini terlihat istimewa.
Berikut ini beberapa contoh puisi bertemakan tentang love atau cinta, semoga
bisa menjadi referensi para sahabat kelaseduka.blogspot.com
Selamat
membaca...!!!
Baca juga: Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola
(1) KETIKA RAGU MELIPUT CINTA
Masih dalam goresan katamu dalam ingatan
Ketika kita melintas satu lorong
sisi hidup
Saat dengung dewi-dewi merangkai
langkah
Menyeruak mimpi menggapit nyata
Lolongan jiwa di sekaratnya
pengabdian
“Bilakah kita melebur kisah kasih?”
Kepada gesekan dedaunan di antara rimbun
Kepada lima penjuru mata angin
Kepada khalayak bidadari di padepokan sorga
Kepada selain aku
Bimbang sedang berkudeta di daratan harap
Serpih angan menggunung hitam
Cair bongkah-bongkah rencana
Kini masih kunanti. Kata bijakmu
(2)
TIRAI SENJA
Kisah di perbukitan…
Biaskan warna kelabu di remang senja hari ini
Di antara sunyi yang membelenggu
Masih terdengar tawa, pun
Ada bayang kita yang terpahat pada ilalang
Walau hanya sesaat berlalu
Namun
penuh sendu dan keharuan
Kini
jiwaku lari ke musim yang kemarin
Di
sana ada gelitik roman yang tertanam dalam
Dan
andai kenang lalu datang menyentuh
Akan
terurai tawa dan kisah sepanjang senja ini
Senja menarik malam
Yang memainkan
kelam dalam dekapan sendu
Kuraih hatiku di
pelataran sepi
Mengajak gema
berlagu kelu
Mencoba bangkit
mencari arah
Namun tirai senja
berkabut meraih jiwaku
Biarlah
semua hanyut
Dalam
permainan waktu dan kehidupan
Senja
kian kelam
Yang
kujadikan tirai hati
Menutup
luka dari damba dan harapan
(3)
KUKENANG SAAT KAU DI SINI
Dan
kemarin lusa
Bunga
yang kau tanam mekar mewangi
Membelai
kegersangan hari-hari yang kau tinggalkan
Dan
kemarin lusa
Pantai
yang pernah kau pijak kini berombak lembut
Membasahi
butir pasir yang sudah berbalut debu
Namun....
Aku
tak pernah lagi menemukan sepercik cahaya
Dari
sepotong lilin yang dulu kau nyalakan
Aku
kehilangan permata-permata cintamu
Maka
kenangan ini biarlah tak akan kulupakan
Kukenang
sepanjang nafas
Dan
esok lusa
Kunanti
kau di pintu taman pantai harapan
Bersama
rencana pertempuran cita
Karena
kau adalah serdadu pahlawanku
Yang
tak pernah akan mati
Tak
akan!
(4)
BAYANG JEJAK DI CAKRAWALA
Kelopak
kian penuh gelembung dan garis biru
Menyimpan
segala teka-teki
Yang
tak pernah kau tanya dan pikirkan
Padahal
itulah kita
Ataukah
hatimu bisu berkata tentang cinta?
Atau
aku sajakah yang harus terus menyanyi
Tentang
ngarai permai
Juga
angkasa hati
Berjuta menit aku sesak nafas
di pematang tunggu
Mencari khabar tentang bidadari
tersesat
Aku punya peta buta dan kompas
Kutunjuk jalan menuju hati
Berpuluh
senja berbasuh peluh geram
Mungkinkah
dia binasa dibawa karang karam?
Ya,
dia pasti ada di perut bumi
Sedang
menangis mencaci bodohnya hati
(5)
JANJI KECIL BUAT KEKASIH
Ada
gurat merah muda di paduan hati
Menyimpan
berjuta butir rencana
Untuk
perjalanan menuju tanah sorga
Atau
sekedar mendaki puncak harapan
Ketika
alam membisu tuli
Buat kekasih di kekusutan angan
Langkah apa yang belum kita pijak?
Cobalah dendang puisi di dasar sanubari
Semoga rinai menyiram kerontang jiwa
Saat mungkin kita sedang terlena
Segumpal pijar mentari merahkan
janji
Hitamkan segala dusta
Padamkan segala nestapa
Janji kecil buat kekasih…
Aku akan segera berlabuh di
pantaimu
(6)
PERCIK-PERCIK RINDU
Kerontang lara menyeret khayal
tanpa ujung
Rasa berayun di pucuk pinus musim
panas
Jumpa suatu kala
Menampar cinta di keheningan
sanubari
Tak perlu merayu dewi malam kali ini
Karena seonggok api unggun
hangatkan naluri
Pilar rindu mulai terang
Semoga wajah kekasih ada di
antara asap pekat
Embun
berjalan lamban menyentuh dedaunan
Tanpa
pesan apa-apa dari ketinggian harap
Hanya
dingin
Hanya
basah membalut rindu yang nyaris retak
Berbilang tunggu menjemput
Kita memang tak pernah berjanji
pasti.
(7)
PERMINTAAN HATI
Kepada
dara,
Jangan
ajak aku berpikir tentang cinta
Dan
masalahnya, tapi....
Ajaklah
aku untuk merasakannya
Kepada bunga,
Jangan menyuruh aku membunuh
kumbang
Dan angin kumuh, tapi....
Perintahkan aku untuk segera
menyuntingmu
Kepada
dara dan bunga,
Aku
adalah sebentuk ranting pupus
Yang
sebentar lagi ada di bumi
Aku
adalah sekeping puing cermin
Yang
tak punya wajah lagi.
(8)
ADAKAH AKU DI MATAMU
Gelembung
buih ombak di pesisir selatan
Hangat
hening
Merambat
ke hati yang galau dan kelabu
Kukenang
dirimu pada karang yang goyang
Pada
angin kering dari pulau seberang
Kusut
melukai
Ada
tawa sejenak di bibirmu yang basah dusta
Ada
kerling sekejap di matamu yang bundar ingkar
Kekasih,
siapa namamu kini?
Kupanjat
pelangi untuk menghapus warna-warna
Dan
membiarkan mendung menggulung gunung
Rembulan,
purnamakah engkau malam ini?
Aku
ingin tidur pada gersangmu yang indah
Tanpa
angin dan suara
Tanpa
dingin dan udara
Karena
aku telah terhapus dari matanya
Kekasih,
siapa namaku kini?
(9)
JELAJAH RINDU
Padahal
binarmu sering mengusik malam
Hantarkan
helai angan yang masai
Dengan
campur warna dan kacau arah
Bertubi-tubi
mengetuk dinding hati
Memanggil
padu nama
Berulas senyum yang kian pahit....
Padahal rindu sudah deras
sejumlah embun
Sempit
terus menghimpit busur harapan
Hingga
patah di tengah
Sedang
angin terus meluncurkannya cepat
Mencari
titik cinta dan dara
Sampai
kemudian esoknya penantian berulang
Hingga
entah
(10)
ANTARA CINTA DAN CITA
Tiang-tiang
nan menghimpit keras
Celah-celah
nista menerpa dada
Cahaya
redah membayang kelabu
Ketika
tangis mencabik-cabik hati
Harapan
yang dulu tinggi
Kini
hancur bersamanya
Hanya
tuhan yang mengetahui
Tingkah
dan langkah kita
Kita
Cuma perlu tabah
Untuk
mencapai cita-cita
Dengan
tulus dan ikhlas
Demi
cinta dan kasih
(11)
MENYIBAK SEGUMPAL RINDU
Indahmu
menari-nari taburkan serbuk pelangi
Mekarkan
sejuta bunga dari seribu taman
Hadirkan
senyum bidadari
Genggam
kananmu sodorkan segelas cinta
Membuih
hangat melebihi permukaan
Kau
tergetar
Padahal
malam msih panjang dan temaram
Genggam
kirimu sodorkan sepucuk rindu
Membara
penuh rekah baurkan wangi
Kau
bergumam ragu
Padahal
aku telah lulus melebur satu
Sibak
gumpal rindu di bawah rembulan
Yang
telah banyak menimba air mata dan lara
Katakan
secuil harapan dan angan
Bahtera
mulai rapuh menuju negeri janji hati
Dan
musim sudah berganti sejumlah sedih
(12)
WAJAH-WAJAH CINTA
Neneng
Quraisin,.....
Ada
bersit cahaya dari balik awan
Namun
kita lupa menghirupnya
Siti
Hafsah,.....
Kita
pernah terperosok di goa rasa
Di
mana kita tak pernah bicara
Heni
Yuhaeni,.....
Sebelum
kiamat kau membunuh semua
Sehingga
taman ini seakan neraka
Lala
Mislawati,.....
Mengapa
ada hari untuk jauh rindu
Sedangkan
kita tak pernah tahu waktu
Neneng
Mulyati,.....
Abad
ini tak satupun bunga memekar
Tapi
kita berhasil kumpulkan wangi
Ika
di kota udang,.....
Pada
dirimu semua buntu dan satu
Bilakah
aku berlabuh?
(13)
GADIS, KAU MILIK SIAPA?
Senandungmu
dengan mata berkaca-kaca
Ungkapkan
kisah tentang kemarinmu yang biru
Gaun
berpita melati
Dan
seuntai janji-janji
Untuk
melintas siangmu bersama garuda hati
Menuju
arah utara ke tempat tertinggi cinta
Rundung
pedihmu lewat senandung lara
Ketika
garudamu terpatah sayap patahlah asa
(Laut
dan karang, adalah camarmu untukku.....)
Renung
di atas ombak
Hati
laju gemuruh menanti gelombang pasang
Hanyutkan
butir hitam serpihan kasih
Biarlah
ia menjadi bunga di dasar riak ombak
Getarkan
suara hati yang sumbang mengambang
Gadis,
kau milik siapa?
Kau
nanti camar yang tak pernah akan datang.
(14)
BELING-BELING PENANTIAN
Airmatamu
terasa menyentuh kalbu kenang lalu
Saat
kau hantar di stasiun tua kotamu
Padahal
mendung mengotori langit
Namun
kau begitu pasrah menyibak segala ragu
Peluit
pun memisahkan kita
Berkali-kali aku berteriak
mencaci dinding abstrak ini
Dan bersumpah untuk membakar
tiang keangkuhan kala
Namun kau membangunnya. Setiap hari
Memberi zat kekuatan di bawah kelemahanku
Aku sia-sia menopang langit di
kerapuhan pasti
Namun kau tertawa penuh pahit
Dan lupa saat kau hantar di
stasiun tua kotamu
Kulihat
kau gusar mendamprat semua terang
Yang
kau ingin hanya samar di antara lembab
Berkali-kali
aku berteriak mencaci dinding abstrak itu
Namun
kau telah tertidur di sana
Pulas
dan mulai tak ingat semua kenang lalu
(15)
DARI SUATU HATI YANG KULIHAT
Pagi
ini.....
Kau
merangkum lagi ingatanku
Dalam
gigil dan geletar duka
Dalam
kenang lalu
Dalam
airmata
Hingga
terhempas di bawah bayang-bayangmu
Yang
tak pernah kumengerti
Berjalan
dari tempat yang dingin
Sepi
Tanpa
sepi
Aku
telah berpikir banyak tentangmu
Ataukah?
Kau
tak pernah menghitung
Airmata
dan kebencianku yang tersisa
Sampai
hari ini
Bunga-bunga,
katakanlah aku masih di sini
(16)
PERJALANAN CINTA
Kutelusuri
jalan di antara Duran-Duran
Sedang
tangis Queen menjerit pedih
Kemana
kucari setetes cahaya Rainbow
Adakah
di istana The Beatles?
Dunia gemuruh bagai putaran
Rolling Stone
Sejuta Scorpions menggigit hati
Selaksa The Bee Gees menyengat
jengat
The Police, selamatkan Deep
Purple cintaku
Jejak
Van Hallen nyata di atas Led Zeppelin
Yang
lahir dari Genesis penuh Heavy Metal
Kumaki
Rockwell yang hadirkan Knife
Akhirnya
aku tertidur di pangkuan Madonna
I don’t want to
talk about it,
Kata Rod Stewart
padaku di Harlem Shuffle-nya
Jogger
Sedang Klaus Meine
meyakinkan, dia Still Loving You
Diam-diam akupun
bahagia, “Hello!” Leonel Richie
Wahai
Hard Woman yang sedang Sailing mencari Kiss
Sudikah
kau tinggal di Gubug Derita dengan pasrah
Makan
Singkong dan Keju, Mandi Madu dan Begadang
Walau
Tembok Derita dan Air Tuba sebagai Pengorbanan-nya
Semoga bermanfaat..
Semoga bermanfaat..
16 Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Mudah dihafal
Reviewed by Ahmad Sobri
on
Oktober 14, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: