Paragraf Fakta – Pengertian, Ciri, dan Contoh - Paragraf fakta adalah suatu paragraf yang di dalamnya berisikan penyampaian berita atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ciri-ciri paragraf fakta adalah sebagai berikut :
1. Menyatakan suatu hal yang bersifat nyata dan tidak mengada-ada.
2. Di dalamnya menyertakan bukti-bukti yang berupa data-data akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Secara umum disertai dengan kelengkapan waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
4. Biasanyanya menunjukkan angka nominal atau numerik pada data yang ditampilkan.
Agar lebih jelas, perhatikan beberapa contoh paragraf fakta berikut beserta penjelasannya!
Contoh 1 :
Tidak kurang dari 17 stasiun TV swasta dinyatakan lulus dalam pengujian kompetensi televisi berita yang diprakarsai oleh Tim Independensi Berita Televisi Indonesia (TIBTI) Jakarta. Acara tersebut di gelar di Hotel Gintoro Jakarta Pusat pada Senin, 17 Februari 2017 malam tadi. Sebanyak 17 stasiun TV swasta tersebut dinyatakan memiliki kompetensi dalam melakukan penyiaran berita kepada masyarakat. Tim penguji terdiri dari lima orang yang memiliki latarbelakang di dunia penyiaran berita TV. Kelima orang tersebut adalahan Johan Suprana, Andi Rahman Sumiran, Mushlih Ramadhan, Shahih Purnomo, dan Ihsan Sitompul. Para penguji tersebut telah tersertifikasi oleh dewan pers dan sejumlah asosiasi jurnalis di Indonesia. Tahap seleksi dilakukan dengan sejumlah rangkaian panjang yang terdiri atas tiga tahapan. Tahapan pertama adalah uji materi, kemudian uji kelayakan, dan yang terakhir tes independensi. Acara berlangsung tertib dan diakhiri dengan pemberian penghargaan dari pengurus TIBTI kepada ke-17 stasiun TV.
Penjelasan :
Pada paragraf di atas menyuguhkan beberapa fakta yang ditunjukkan dengan adanya peryataan waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa. Data-data tersebut termuat pada penggalan kalimat “Acara tersebut di gelar di Hotel Gintoro Jakarta Pusat pada Senin, 17 Februari 2017 malam tadi.” Kalimat tersebut menunjukkan penggunaan waktu dan tempat sebagai data penguat fakta. Selanjutnya pada penggalan kalimat “Sebanyak 17 stasiun TV swasta tersebut dinyatakan memiliki kompetensi …” menyatakan jumlah nominal atau numeral sebagai data penguat fakta.
Contoh 2 :
Ikatan Pemuda Masjid Indonesia (IPMI) wilayah Lampung menggelar acara pelatihan membaca dan menulis Al-Qur’an di masjid Al-Furqon Bandar lampung pada Minggu, 19 Maret 2017 lalu. Acara ini diikuti oleh santriwan / santriwati TPA se-kota Bandar Lampung. Ketua pelaksana kegiatan ini yakni Sokhiful Abror, menyatakan bahwa penting untuk memperkenalkan al-Qur’an kepada anak-anak semenjak usia dini. Ia juga menambahkan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman bagi seluruh umat manusia untuk menggapai keselamatan di dunia dan akhirat. Di sela-sela pelatihan membaca dan menulis al-Qur’an, panitia juga menyiapkan seorang pendongeng ternama di kota Bandar Lampung yakni Suryani Sutarman untuk mendongeng di hadapan adik-adik santriwan dan santriwati. Hal tersebut dirasa perlu untuk dilakukan supaya adik-adik tidak bosan. Adik-adik santri terlihat sangat antusias dengan agenda yang diprakarsai oleh IPMI Lampung ini. Acara berlangsung dengan lancar hingga pukul 16.00 wib.
Penjelasan :
Paragraf fakta pada wacana di atas ditunjukkan dengan adanya penunjukkan data penguat fakta berupa waktu dan tempat seperti pada penggalan kalimat “(IPMI) wilayah Lampung menggelar acara pelatihan membaca dan menulis Al-Qur’an di masjid Al-Furqon Bandar lampung pada Minggu, 19 Maret 2017 lalu.” Penggunaan kata penunjuk waktu pada paragraf merupakan salah satu indikator paragraf fakta.
Selanjutnya perhatikan contoh paragraf 3-4 berikut!
Contoh 3 :
Telah terjadi kebakaran hebat di seputaran wilayah komplek pasar dan ruko Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung malam tadi, Rabu, 18 Juni 2017. Warga mulai menyadari adanya kobaran api pada pukul 23.00 wib. Api pertama-tama terlihat di toko material milik salah satu pedagang. Namun di duga api mulai berkobar satu jam sebelum warga sekitar mulai menyadarinya. Pada mulanya beberapa orang warga mulai mencium adanya bau asap dan sesuatu yang terbakar. Namun karena tidak yakin bahwa kobaran api kecil mulai menyala, warga pun mengabaikan hal tersebut. Beberapa saat kemudian, kehebohan terjadi pada saat Sarmini (39 tahun) berteriak histeris melihat toko milik kakaknya terbakar. Warga berdatangan dan mencoba memadamkan api yang sudah mulai membesar dan merambat menuju ruko lainnya. Api baru bisa dipadamkan pada pukul 01.00 WIB setelah satu jam sebelumnya petugas pemadam kebakaran datang. Sebanyak empat unit toko hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai 500 juta rupiah. Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka pada peristiwa tersebut.
Contoh 4 :
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKI) Universitas Hassanudin Makassar menggelar acara Semarak Penyiaran Indonesia (SPI) di aula Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada Rabu, 28 Oktober 2016. Acara ini digelar untuk memperingati hari sumpah pemuda yang bertepatan pada tanggal tersebut. Kompetisi ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa se-kota Makassar dan sekitarnya. HIMAKI menyelenggarakan setidaknya sebanyak 8 cabang kompetisi diantaranya yakni pidato, puisi, pembacaan berita, debat, dan lainnya. Tak kurang dari 45 mahasiswa yang tersebar dari seluruh kota Makassar mengikuti gelaran acara tersebut. Para peserta terlihat sangat antusias dan serius dalam menunjukkan kebolehan mereka. Dalam agenda tersebut turut pula dihadiri oleh walikota Makassar yang di awal acara telah membuka agenda dengan simbolisasi memukul gong. Acara berlangsung tertib hingga sore hari sampai pada pengumuman pemenang dan pembagian hadiah.
Artikel terkait:
Paragraf Fakta – Pengertian, Ciri, dan Contoh
Reviewed by Unknown
on
Agustus 22, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: