Bumi
Sebagai Planet – Planet merupakan salah satu benda langit yang memiliki
struktur dan karakteristik berbeda terhadap jenis-jenisnya. Berikut akan
dijelaskan tentang bumi sebagai planet yang terdapat suatu kehidupan.
A. Bumi sebagai Planet
Permukaan
bumi terdiri atas daratan yang tersusun oleh batuan dan lautan. Daratan bumi
yang tersusun dari batuan disebut dengan litosfer. Untuk menjaga permukaan bumi dari cahaya
matahari dan tabrakan dengan benda langit lain, maka permukaan bumi ini
dilapisi oleh atmosfer.
1. Litosfer
Litosfer
adalah bagian dari daratan bumi yang berupa batu-batuan. Pada dasarnya,
batu-batuan ini dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang pertama
kali muncul di permukaan bumi. Batuan ini merupakan hasil letusan gunung berapi
atau intrusi magma. Berdasarkan warnanya, batuan ini digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu batu basalt yang warnanya gelap, dan batu granit yang memiliki
warna yang lebih terang dari batu basalt.
Batuan
sedimen adalah batuan endapan yang berasal dari erosi dan pelapukan yang
dilakukan oleh air. Contoh jenis batuan ini adalah batu pasir dan lempung.
Batuan ini merupakan batuan sedimen yang terkubur pada tekanan dan suhu yang
tinggi. Contoh batuan metamorf adalah batu marmer.
Ketiga
batuan ini membentuk siklus yang disebut dengan siklus Litosfer (siklus
batuan). Magma atau lava yang keluar dari gunung berapi mengeras membentuk
batuan beku yang kemudian mengalami pelapukan dan erosi sehingga berubah
menjadi batuan sedimen. Melalui proses yang lama, batuan ini kemudian terkubur
dan membentuk batuan metamorf.
a.
Pelapukan
Berdasarkan proses
penguraian yang terjadi selama pelapukan, peristiwa ini kemudian dikelompokkan
menjadi dua, yaitu pelapukan fisika dan pelapukan kimia. Pelapukan fisika adalah
proses pelapukan yang merubah batuan besar menjadi bagian-bagian yang berukuran
lebih kecil, misalnya pelapukan batu menjadi kerikil atau pasir. Pelapukan ini
ditandai dengan ukuran butir batuan yang dihasilkan masih kasar dan
komposisinya masih sama dengan komposisi batuan awalnya. Pelapukan fisika dapat
terjadi karena membekunya air dalam batuan (pembajian oleh es), tumbuhan dan
hewan, pelepasan tekanan, tumbuhnya kristal garam, dan perubahan suhu.
Sedangkan, pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang mengubah batuan menjadi
suatu mineral yang baru. Pelapukan ini terjadi akibat mineral-mineral pada
batuan induk bereaksi dengan ion-ion yang ada di atmosfernya.
Peristiwa terjadinya
pelapukan kimia dapat dipercepat oleh adanya air dan jumlah yang relatif
banyak, suhu yang tinggi, dan luas permukaan yang besar. Pelapukan kimia
ditandai dengan dihasilkan mineral baru yang berbeda dengan batuan asalnya dan butirannya
pun sangat halus.
Setiap batuan memiliki
kemampuan yang berbeda untuk bertahan dari proses pelapukan. Buktinya, bumi
yang sebagiannya merupakan batuan, kini memiliki bentuk yang seperti kita
ketahui sekarang, terdiri atas dataran rendah, bukit, lembah, dan dataran
tinggi.
b.
Pembentukan
Tanah
Tanah adalah salah satu
hasil pelapukan batuan yang terjadi melalui proses kimia juga fisika. Telah
disebutkan sebelumnya bahwa pada suatu permukaan batuan yang sering mengalami
kontak dengan air akan mudah ditumbuhi oleh lumut. Selama pertumbuhannya, lumut
akan mengambil mineral yang ada di dalam batuan sebagai makanannya. Kemudian,
lumut akan mengeluarkan mineral baru yang menempel pada batuan yang
ditempatinya.
Partikel mineral baru ini
bersama-sama debu atmosfer dan bahan organik sisa tumbuhan lumut yang telah
mati terkumpul di celahcelah batuan dan membentuk kantung-kantung tanah. Spora
dari jenis tumbuhan lain hinggap pada kantung tanah ini dan memperoleh makanan
darinya sehingga tumbuhan ini tumbuh tinggi. Proses pertumbuhan ini memberikan
kesempatan terhadap proses pelapukan. Setelah kurun waktu yang cukup lama,
kantung-kantung tanah ini makin tebal dan akar-akar tumbuhan makin kuat menahan
tanah sehingga tidak mengalami erosi. Seiring bertambahnya waktu, tanah ini pun
bertambah tebal dan luas.
Penjelasan Mengenai Bumi Sebagai Planet
Reviewed by Unknown
on
Februari 28, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: