Lapisan Atmosfer - Bumi merupakan salah satu planet yang terbesar pada sistem tata surya
dan terdapat suatu kehidupan di dalamnya. Bumi memiliki komponen lapisan udara,
tanah, dan air sehingga dapat memungkinkan dimanfaatkan untuk tempat makhluk
hidup berdaptasi. Secara umum bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni
komponen gas yang disebut atmosfer, komponen padatan yang disebut litosfer, dan
komponen air yang disebut hidrosfer. Namun, pada kali ini hanya akan dibahas
mengenai lapisan atmosfer saja.
A. Lapisan Atmosfer
Bumi
adalah satu-satunya planet di Bima Sakti yang menunjang adanya kehidupan.
Seperti yang telah dipelajari bahwa makhluk hidup aerob memerlukan oksigen dari
udara untuk bernapas. Udara adalah komponen pendukung kehidupan yang sangat
penting dan udara di bumi ini terdapat pada bagian atmosfer. Atmosfer berasal
dari 2 kata yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan. Jadi atmosfer
adalah lapisan uap yang menyelimuti bumi.
Atmosfer
Bumi terdiri atas campuran dari gas serta sedikit cairan dan padatan yang
menyelimuti Bumi mulai dari permukaan Bumi hingga luar angkasa. Komposisi atmosfer saat ini berbeda dengan
komposisi atmosfer pada saat awal terbentuknya. Atmosfer pada awalnya terbentuk
dari letusan gunung berapi yang kaya nitrogen dan karbon dioksida, akan tetapi
sedikit oksigen. Kemudian, organisme fotosintetik mengolah karbon dioksida
menjadi oksigen dan melepaskan oksigen
tersebut ke atmosfer sebagai hasil pengolahan makanan yang memanfaatkan cahaya
matahari.
Setelah terdapat oksigen
di atmosfer, terbentuklah ozon (O3). Ozon memiliki peran yang
penting bagi keberlangsungan hidup organisme yang ada di Bumi. Ozon memiliki
peran yang penting bagi keberlangsungan hidup organisme yang ada di Bumi. Ozon melindungi
Bumi dari radiasi matahari yang sangat berbahaya bagi organisme di Bumi. Ozon juga
melindungi tumbuhan hijau sehingga dapat berkembang dan menghasilkan lebih
banyak oksigen. Saat ini, berbagai organisme yang hidup di Bumi sangat
bergantung dengan banyaknya oksigen di amosfer.
Atmosfer
saat ini merupakan campuran dari beberapa gas. Atmosfer sebagian besar tersusun
atas gas nitrogen yakni sebesar 78%. Oksigen menyusun 21% atas atmosfer. Karbon
dioksida, argon, dan beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer.
Seiring dengan berjalannya waktu, komposisi atmosfer berubah dalam jumlah yang kecil
namun memberi dampak yang besar bagi kehidupan. Misalnya, asap kendaraan, asap
pabrik, dan pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak Bumi yang menghasilkan
polusi di udara. Polutan (zat pencemar) tersebut akan bereaksi dengan oksigen
dan zat kimia lainnya menghasilkan asap. Pembakaran batu bara, minyak Bumi, dan
gas alam akan menghasilkan karbon dioksida. Semakin banyak penggunaan bahan
bakar fosil akan meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Selain
gas, pada atmosfer Bumi juga terdapat padatan dan zat cair dalam jumlah yang
kecil. Salah satu padatan pada atmosfer adalah debu. Partikel debu menjadi
bagian atmosfer karena terbawa angin yang berhembus di permukaan Bumi hingga ke
udara. Zat cair pada atmosfer yang sering dijumpai adalah sekumpulan tetesan
air yang berbentuk awan. Awan terbentuk karena proses penguapan air di
permukaan Bumi, kemudian uap air tersebut menyatu menjadi awan.
Berdasarkan
urutan lapisan atmosfer dari bawah hingga atas yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer. Secara garis besar, atmosfer Bumi terbagi menjadi 2
bagian, yakni bagian bawah dan bagian atas. Bagian bawah terdiri atas troposfer
dan stratosfer. Bagian atas terdiri atas mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
a. Troposfer
Troposfer merupakan
lapisan atmosfer yang berada di bagian paling bawah. Ketinggian troposfer
terhitung mulai dari permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut
(dpl). Sebagian besar bagian troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas
gas-gas atmosfer. Troposfer merupakan tempat berlangsungnya sistem Bumi seperti
hujan, angin, salju, dan awan.
b. Stratosfer
Stratosfer memiliki
ketinggian antara 10-50 km dpl. Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan, namun
tidak ada aktivitas cuaca sehingga tidak mengganggu penerbangan. Sebagian besar
stratosfer terdiri atas gas ozon (O3) yang akan lebih dibahas
detail di bagian selanjutnya.
c. Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak
pada ketinggian 50-85 km dpl. Lapisan ini menjadi lapisan pelindung Bumi dari
benda-benda luar angkasa. Kebanyakan meteor yang menuju Bumi akan terbakar
habis di mesosfer.
d. Termosfer
Lapisan termosfer memiliki
ketinggian antara 85-500 km dpl. Dinamakan termosfer karena suhu yang sangat
panas yakni pada lapisan ini mencapai 1.982oC. Selain sebagai tempat
mengorbitnya teleskop Hubble dan pesawat ulang-alik, termosfer juga berfungsi
sebagai pelindung Bumi dari radiasi ultraviolet.
Pada mesosfer dan
termosfer terdapat lapisan yang memiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut
ionosfer. Pada siang hari energi dari Matahari mengenai partikel pada ionosfer
mengakibatkan partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan frekuensi AM.
Pada malam hari tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada
ionosfer sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh.
e. Eksosfer
Lapisan eksosfer terdapat
pada ketinggian lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari eksosfer adalah gas
hidrogen. Pesawat luar angkasa maupun satelit yang mengorbit di eksosfer tidak
dapat bergerak bebas seperti pesawat yang biasa di lihat. Hal ini disebabkan
eksosfer memiliki sedikit molekul sehingga gaya tekan udara sangat rendah, dan
mengakibatkan sayap dari pesawat luar angkasa tidak berfungsi. Pergerakan dari
satelit atau pesawat luar angkasa tersebut bergantung pada mesin pendorongnya.
Penutup. Semoga bermanfaat dan menjadi wawasan sobat semua yang sedang
mencari artikel bagus dan berkualitas, jangan lupa kunjungi artikel lainnya, terima
kasih. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Baca
juga:
Penjelasan Tentang Lapisan Atmosfer
Reviewed by Unknown
on
Februari 24, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: