Sistem Tata Surya - Pada
saat malam hari di langit terdapat berbagai macam benda-benda langit seperti
bulan dan bintang serta saat siang hari terdapat matahari. Segala benda-benda
langit tersebut tersusun dalam sistem tata surya. Sesuatu yang berkaitan dengan
sistem Tata Surya akan berpengaruh terhadap sistem kehidupan di Bumi.
A. Sistem Tata Surya
Saat
ini manusia juga mengetahui objek di dalam sistem tata surya mengorbit pada
Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga memengaruhi pergerakan
benda-benda dalam sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi
pergerakan bulan yang mengorbit padanya.
Pada
awal tahun 1600an, Johannes Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai
mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut
menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit tetapi sedikit . Kepler
juga menemukan bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam
orbitnya di sekitar Matahari.
Tata
surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat
tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi
Matahari. Planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada
planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi
Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari
disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya terdiri atas Matahari, Planet
Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
1. Matahari
Matahari
adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
a. Inti Matahari
Memiliki suhu sekitar 1,5
x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang
berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke
lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer
Memiliki suhu sekitar
6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer sebagian besar
radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati
di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan
magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer
Memiliki suhu sekitar
4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah
yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona
Korona merupakan lapisan
terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar
700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom
karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota dengan warna
keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
2. Planet Dalam
Planet
adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya
memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga
dengan planet terestrial. Planet terestrial adalah planet yang
letaknya dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau
tidak sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral
tahan api seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam
seperti besi dan nikel yang membentuk intinya.
Selain
itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan
cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan
gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
3. Planet Luar
Planet
luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang
letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan
sebagian besar tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana,
dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet
luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4. Komet
Komet
berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet adalah benda
langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini
terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian
komet, yaitu sebagai berikut :
a.
Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari
debu dan gas
b.
Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti
c.
Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet
selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan
radiasi Matahari.
5. Meteoroid
Meteoroid
adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan
logam) yang bergerak di luar angkasa. Meteorid mengelilingi Matahari dengan
orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di
sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid
tertarik oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi meteorid akan
bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan
membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi
disebut meteor. Apabila Meteoroid tidak
habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit.
6. Asteroid
Asteroid
adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang
disebut sabuk Asteroid.
Sebagai
penutup. Mungkin itu, penjelasan singkat
tentang Sistem Tata Surya. Mimin ucapkan terima kasih atas kunjungan sobat-sobat semua. Dan jangan lupa kunjungi postingan lainya ya gaes. Semoga berkah dan semoga bermanfaat. Ditunggu kunjungannya bye...
Baca
juga:
Penjelasan Tentang Sistem Tata Surya
Reviewed by Unknown
on
Februari 24, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: