Struktur
Tubuh, Cara Mendapatkan Makanan, dan Cara Reproduksi Pada Fungi – Fungi atau
jamur merupakan jenis tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat
melakukan fotosistesis. Oleh karena itu fungi dalam memeroleh makanannya dengan
memproduksi sendiri. Berikut penjelasan mengenai kingdom fungi secara lengkap!
A. Kingdom Fungi
Jamur
tidak memiliki klorofil, tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan tidak
memiliki jaringan-jaringan yang terspesialisasi seperti halnya tumbuhan. Jamur
bersifat heterotrof, mendapatkan makanan dari organisme lainnya dengan cara
mensekresikan enzim yang menguraikan makanan menjadi molekul sederhana sehingga
dapat diserap sel-sel jamur. Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup secara
saprofit, mendapatkan makanan dari makhluk hidup yang telah mati atau bahan
organik yang membusuk. Karena itulah, jamur memiliki kingdom tersendiri dan
dipisahkan dari kingdom Plantae.
1. Struktur Tubuh dan Cara Mendapatkan Makanan
Anggota
kingdom Fungi terdiri atas organisme uniseluler dan multiseluler. Jamur yang
terdiri atas banyak sel (multiseluler) diklasifikasikan berdasarkan sporanya
dan bentuk tubuh setelah dewasa. Spora jamur mempunyai sifat dapat membentuk
filamen multiseluler yang disebut dengan hifa. Sel jamur mempunyai dinding sel
yang tersusun atas karbohidrat dan protein, disebut kitin.
Sebagian
besar jamur mempunyai bentuk berupa filamen, sedangkan jamur yang sering kita
lihat berbentuk tubuh buah jamur. Tubuh buah merupakan struktur reproduksi
jamur yang bersifat sementara. Struktur ini berasal dari bagian utama tubuh
jamur, yaitu miselium. Miselium terbentuk dari kumpulan hifa (jamak: hyphae), struktur jamur berupa
lembaranlembaran halus serupa benang.
Pada
beberapa spesies, hifa memiliki sel memanjang dengan sejumlah nukleus yang
dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh septa (tunggal: septum). Namun, terdapat sebagian jamur yang tidak memilikinya.
Setiap septa memiliki satu atau banyak pori. Perhatikan Gambar 3.18. Pori-pori
yang terdapat pada septa memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel
lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.
Jamur
tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak. Namun, spora jamur banyak terdapat di
udara dan dapat tumbuh dengan cepat di lingkungan yang menguntungkan, seperti
pada roti yang lembap, batang yang membusuk, ataupun di tanah.
Seperti
halnya hewan, jamur merupakan organisme heterotrof. Jamur bertahan hidup dengan
menyerap nutrisi dari lingkungan atau tubuh hewan yang telah mati. Jamur
lainnya mendapat nutrisi dari organisme yang masih hidup dan merupakan parasit
penyebab penyakit. Ada pula jenis jamur yang melakukan simbiosis mutualisme
dengan organisme lain, termasuk Lichenes dan mikoriza.
2. Cara Reproduksi Jamur
Cara
reproduksi jamur sangat bervariasi, secara seksual maupun secara aseksual.
Ketika bereproduksi secara aseksual, miselium terbagi-bagi menjadi
bagian-bagian kecil yang nantinya tumbuh menjadi individu baru. Banyak spesies
jamur yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual menggunakan spora. Spora
dibentuk di bagian atas miselium. Struktur ini memungkinkan spora menyebar
dengan mudah, baik melalui angin atau perantara makhluk hidup lain. Terdapat
juga jamur yang dapat menyemburkan sporanya meski oleh sentuhan air hujan,
yaitu Gaestrum triple.
Tubuh
jamur biasanya mengandung inti sel yang haploid. Pembelahan mitosis dari sel
jamur yang haploid membentuk spora aseksual. Jika mencapai tempat yang
menguntungkan, spora aseksual akan memulai pembelahan mitosis. Pembelahan ini
menghasilkan miselium haploid baru yang secara genetis sama dengan induknya.
Adapun
pembentukan spora seksual dimulai ketika dua inti haploid melakukan fusi dan
menghasilkan zigot yang diploid. Zigot kemudian melakukan pembelahan miosis dan
membentuk spora seksual yang haploid. Spora kemudian menyebar, berkecambah, dan
membelah secara meiosis membentuk miselium haploid yang baru.
Kingdom Fungi - Struktur Tubuh, Cara Mendapatkan Makanan, dan Cara Reproduksi Pada Fungi
Reviewed by Unknown
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: