Proses Industrialisasi dan Urbanisasi |
A. Pengertian Industrialisasi
Industrialisasi
adalah proses modernisasi ekonomi yang mengubah sistem atau cara pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa
diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang
meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan
yang semakin tinggi (wikipedia). Artinya industrialisasi mempunyai tujuan yaitu, untuk
meningkatkan nilai tambah di seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri
pengolahan sebagai sektor pemimpin.
Sedangkan Industri adalah
bagian dari proses produksi yang tidak mengambil bahan yang langsung dari alam,
tetapi barang itu diolah dahulu hingga akhirnya menjadi barang yang bernilai bagi
masyarakat. Sedangkan perindustrian merupakan kegiatan mengubah bahan organik
secara mekanik atau secara kimia sehingga menjadi barang hasil baru,
Termasuk di dalamnya ialah
reparasi dan assembling (perakitan). Bahan-bahan organik dan anorganik berasal
dari produksi primer yang disebut bahan mentah, misalnya karet, kayu, dan besi.
Lain halnya dengan Industrialisasi yang merupakan badan usaha untuk mengubah
struktur negara dari negara pertanian menjadi negara industri.
Pada umumnya sektor
industri dibedakan atas industri besar, sedang, kecil, dan rumah tangga.
Pengelompokannya didasarkan atas banyaknya pekerja di perusahaan yang
bersangkutan. Perusahaan industri yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih
dikategorikan sebagai industri besar yang berkisar antara 20-99 orang sebagai
industri sedang, antara 5-19 orang sebagai industri kecil, kurang dari 5 orang
sebagai industri rumah tangga.
Industri besar dan sedang
merupakan penghasil gross output dan nilai tambah yang terbesar, namun dalam
hal tenaga kerja, industri kecil dan industri rumah tangga menyerap lebih
banyak pekerja karena jumlah perusahaan industri rumah tangga lebih banyak
daripada perusahaan industri besar dan sedang.
B. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Bagi daerah asal, urbanisasi merupakan
migrasi keluar sehingga mengurangi jumlah penduduk desa. Adapun bagi kota,
urbanisasi merupakan migrasi masuk yang bersifat menambah jumlah penduduk kota.
Ada dua hal pokok penyebab urbanisasi, yaitu daya tarik yang berasal dari kota
dan daya dorong dari tempat asal. Daya tarik yang berasal dari kota, misalnya
sebagai berikut :
a. Lapangan pekerjaan
tersedia lebih banyak di kota.
b. Kota merupakan
tempat atau pusat kegiatan, seperti pusat pemerintahan, pendidikan, pelayanan
kesehatan, industri, dan pusat pelayanan ekonomi.
c. Keadaan kota lebih
gemerlap, misalnya keramaian kota, jalan-jalan mulus, gedung-gedung tinggi, dan
banyaknya tempat hiburan di kota.
d. Pertumbuhan penduduk
yang masih relatif tinggi di pedesaan. Pendapatan yang rendah memaksa penduduk
desa mencari jalan lain ke kota untuk mengadu nasib.
e. Rendahnya tingkat
kedisiplinan yang dimiliki masyarakat urban terhadap peraturan
perundang-undangan yang ada. Hal paling mudah dilihat dari rendahnya tingkat
kedisiplinan dalam menaati peraturan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas yang
sering terjadi di kota-kota besar sebagai bukti. Munculnya kios-kios di trotoar
jalan yang sebenarnya sarana tersebut jelas-jelas diperuntukkan bagi pejalan
kaki juga dapat digunakan sebagai bukti.
Urbanisasi juga turut
membawa dampak bagi masyarakat pedesaan yang cakupannya meliputi :
- Di desa kekurangan
tenaga kerja produktif yang penting untuk pembangunan.
- Penduduk yang
meninggalkan desa pada umumnya pemuda. Akibatnya, desa kekurangan tenaga kerja
muda.
Urbanisasi mungkin tidak
dapat dicegah sama sekali, namun dapat dikurangi. Sikap terbaik menghadapi
masalah urbanisasi dengan cara memberikan informasi yang cukup terhadap segala
hal yang berkaitan dengan kehidupan di perkotaan. Memberikan informasi yang
cukup terhadap para urban, antara lain tentang masalah jenis pekerjaan, biaya
hidup, kepadatan penduduk, lingkungan sosial, dan sebagainya. Dengan pemberian
informasi yang cukup, diharapkan para urban dapat berpikir lebih jernih dan
rasional terhadap rencana kepergiannya ke kota.
Adapun secara keseluruhan,
cara-cara mengurangi kecenderungan urbanisasi, antara lain sebagai berikut :
1) Menciptakan
peluang kerja lebih banyak di pedesaan, seperti penciptaan sentra-sentra
industri, industri kecil, dan industri rumah tangga.
2) Memberikan penghargaan
yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang mau menjadi penggerak di
pedesaan, seperti sarjana penggerak pedesaan.
3) Memberikan kemudahan
birokrasi setiap usaha yang memungkinkan terciptanya peluang kerja di pedesaan.
4) Memberikan
kemudahan fasilitas permodalan bagi mereka yang ingin mempunyai usaha di
pedesaan.
5) Mendorong para
investor untuk dapat memprioritaskan kawasan pedesaan sebagai lahan untuk
mendirikan usaha agar tercipta peluang kerja bagi masyarakat sekitar tempat
tersebut.
6) Memperlancar
hubungan antara desa dan kota dan meningkatkan fasilitas untuk keperluan hidup
di desa. Pada dasarnya, jika di kawasan pedesaan dapat tercipta sebuah sarana
dan prasarana yang dapat memperbaiki nasib, penduduk pedesaan akan berpikir dua
kali untuk melakukan urbanisasi.
Demikianlah, penjelasan tentang ModernisasiMasyarakat Indonesia Sebagai Proses Industrialisasi dan Urbanisasi, semoga
bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan dalam mencari materi
pembelajaran sosiologi. Jangan lupa kunjungi artikel mimin lainnya, karena masih banyak artikel menarik postingan mimin yang sobat belum cek dan pelajari, terima kasih. Good Luck.
Baca juga artikel terkait:
Modernisasi Masyarakat Indonesia Sebagai Proses Industrialisasi dan Urbanisasi
Reviewed by Unknown
on
Maret 14, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: