Setelah mimin searching judul
artikel Kedatangan NICA dan Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan di Google muncullah beberapa kata
berikut ini: Bagaimana cara pejuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia? Rangkuman perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Usaha perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah? Bagaimana perjuangan
mempertahankan kemerdekaan di berbagai daerah? Jelaskan sejarah
perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara singkat! Sebutkan macam
macam pertempuran mempertahankan kemerdekaan! Sambil menunggu
kedatangan pasukan sekutu Lord Mountbatten memerintahkan kepada pasukan Jepang untuk?
Tapi mimin tidak bahas semua ya sobat, cuma beberapa tema
saja, karena jika di bahas semua lumayan panjang hehe. Dari pada
penasaran. Yuk, sobat kita langsung simak pembahasannya di bawah ini.
Kedatangan NICA dan Upaya Mempertahankan Kemerdekaan |
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukanlah akhir dari
perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Belanda yang telah ratusan tahun merasakan kekayaan Indonesia enggan mengakui
kemerdekaan Indonesia. Sekutu yang telah memenangkan Perang Dunia II merasa
memiliki hak atas nasib bangsa Indonesia. Belanda mencoba masuk kembali ke
Indonesia dan menancapkan kolonialisme dan imperialismenya.
Sementara kondisi sosial ekonomi Indonesia masih sangat
memprihatinkan, perangkat-perangkat kenegaraan juga baru dibentuk, Indonesia
ibarat bayi baru lahir masih lemah, tetapi merdeka adalah harga mati. Berbagai
upaya bangsa asing untuk menguasai kembali bangsa Indonesia ditentang dengan
berbagai cara. Pertempuran heroik dengan korban ribuan jiwa terjadi di berbagai
daerah di Indonesia. Tidak terhitung dengan jelas berapa jumlah korban jiwa
dari pertempuran mempertahankan bangsa Indonesia tersebut, bahkan banyak
pahlawan tidak dikenal yang berguguran.
A. Kondisi Awal Indonesia Merdeka
Secara politis keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan belum begitu
mapan. Ketegangan, kekacauan, dan berbagai insiden masih terus terjadi. Hal ini
tidak lain karena masih ada kekuatan asing yang tidak rela kalau Indonesia
merdeka. Sebagai contoh rakyat Indonesia masih harus bentrok dengan sisa-sisa
kekuatan Jepang. Jepang beralasan bahwa ia diminta oleh Sekutu agar tetap
menjaga Indonesia dalam keadaan status quo. Di samping menghadapi kekuatan
Jepang, bangsa Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris atas nama
Sekutu dan juga Belanda atau NICA (Netherlands Indies Civil Administration)
yang berhasil datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.
Pemerintahan memang telah terbentuk, beberapa alat kelengkapan
negara juga sudah tersedia, tetapi karena baru awal kemerdekaan tentu masih
banyak kekurangan. PPKI yang keanggotaannya sudah disempurnakan berhasil
mengadakan sidang untuk mengesahkan UUD dan memilih Presiden-Wakil Presiden.
Bahkan, untuk menjaga keamanan negara juga telah dibentuk TNI.
Kondisi perekonomian negara masih sangat memprihatinkan sehingga
terjadi inflasi yang cukup berat. Hal ini dipicu karena peredaran mata uang
rupiah Jepang yang tak terkendali, sementara nilai tukarnya sangat rendah.
Permerintah RI sendiri tidak bisa melarang beredarnya mata uang tersebut,
mengingat Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri. Sementara kas
pemerintah kosong, waktu itu berlaku tiga jenis mata uang, yaitu De Javasche
Bank, uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang rupiah Jepang. Bahkan,
setelah NICA datang ke Indonesia juga memberlakukan mata uang NICA.
Kondisi perekonomian ini semakin parah karena adanya blokade yang
dilakukan NICA. Belanda juga terus memberi tekanan dan teror terhadap
pemerintah Indonesia. Inilah yang menyebabkan Jakarta semakin kacau sehingga
pada tanggal 4 Januari 1946 Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta. Kemudian untuk
mengatasi keadaan keuangan, pada 1 Oktober 1946 Indonesia mengeluarkan uang RI
yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia). Sementara itu uang NICA dinyatakan
sebagai alat tukar yang tidak sah.
Struktur kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan, tidak ada
lagi diskriminasi. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sementara dalam
hal pendidikan, pemerintah mulai menyelenggarakan pendidikan yang diselaraskan
dengan alam kemerdekaan. Menteri Pendidikan dan Pengajaran juga sudah diangkat.
B. Kedatangan Sekutu dan Belanda
Penyerahan Jepang kepada Sekutu tanpa syarat tanggal 14 Agustus
1945 membuat analogi bahwa Sekutu memiliki hak atas kekuasaan Jepang di
berbagai wilayah, terutama wilayah yang sebelumnya merupakan jajahan
negara-negara yang masuk dalam Sekutu. Belanda adalah salah satu negara yang
berada di kelompok Sekutu.
Setelah Belanda kalah dengan Jepang, mereka melarikan diri ke
Australia. Bagi Sekutu dan Belanda, Indonesia dalam masa vacum of
power atau kekosongan pemerintahan. Karena itu, logika Belanda adalah kembali
berkuasa atas Indonesia seperti sebelum Indonesia direbut Jepang. Dengan kata
lain, Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Bagi Sekutu, setelah selesai PD
II, maka negara-negara bekas jajahan Jepang merupakan tanggung jawab Sekutu.
Sekutu memiliki tanggung jawab perlucutan senjata tentara Jepang,
memulangkan dan melakukan normalisasi kondisi bekas jajahan Jepang. Bayangan
Belanda tentang Indonesia jauh dari kenyataan. Faktanya, rakyat Indonesia telah
memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kondisi ini tentu
bertolak belakang dengan bayangan Belanda dan Sekutu. Karena itu, dapat
diprediksi kejadian berikutnya, yakni akan terjadi pertentangan atau konflik
antara Indonesia dengan Sekutu ataupun Belanda.
NICA masuk melalui beberapa pintu wilayah Indonesia terutama daerah
yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan Jepang seperti Jakarta, Semarang,
dan Surabaya. Setelah PD II, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris di
London yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isinya tentang pengaturan
penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khusus yang
menyangkut daerah Sumatra sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan SEAC
(South East Asia Command). Di dalam perundingan itu dijelaskan langkah- langkah
yang ditempuh sebagai berikut:
a. Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer
untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
b. Fase kedua, setelah keadaan normal pejabat-pejabat NICA akan
mengambil alih tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili
Sekutu.
Setelah diketahui Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945,
maka Belanda mendesak Inggris agar segera mengesahkan hasil perundingan
tersebut. Pada tanggal 24 Agustus 1945 hasil perundingan tersebut disahkan. Berdasarkan
Persetujuan Potsdam, isi Civil Affairs Agreement diperluas. Inggris bertanggung
jawab untuk seluruh Indonesia termasuk daerah yang berada di bawah pengawasan
SWPAC (South West Pasific Areas Command).
Untuk melaksanakan isi Perjanjian Potsdam, maka pihak SWPAC di
bawah Lord Louis Mountbatten di Singapura segera mengatur pendaratan tentara
Sekutu di Indonesia. Kemudian pada tanggal 16 September 1945, wakil
Mountbatten, yakni Laksamana Muda WR Patterson dengan menumpang Kapal
Cumberland, mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam rombongan
Patterson ikut serta Van Der Plass seorang Belanda yang mewakili H.J. Van Mook (Pemimpin
NICA).
Setelah informasi dan persiapan dipandang cukup, maka Louis
Mountbatten membentuk pasukan komando khusus yang disebut AFNEI (Allied Forces
Netherlands East Indiers) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip
Christison. Mereka tergabung di dalam pasukan tentara Inggris yang
berkebangsaan India, yang sering disebut sebagai tentara Gurkha. Tugas tentara
AFNEI sebagai berikut :
1) menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat
2) membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu
3) melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan
ke negerinya
4) menegakkan dan mempertahankan keadaan damai, menciptakan
ketertiban, dan keamanan, untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil
5) mengumpulkan keterangan tentang penjahat perang untuk kemudian
diadili sesuai hukum yang berlaku
Pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI mendarat di Jakarta pada
tanggal 29 September 1945. Kekuatan pasukan AFNEI dibagi menjadi tiga divisi,
yaitu sebagai berikut. Kedatangan tentara Sekutu diboncengi NICA yang akan
menegakkan kembali kekuatannya di Indonesia. Hal ini menimbulkan kecurigaan
terhadap Sekutu dan bersikap anti Belanda.
Sementara Christison sebagai pemimpin AFNEI menyadari bahwa untuk
menjalankan tugasnya tidak mungkin tanpa bantuan pemerintah RI. Oleh karena
itu, Christison bersedia berunding dengan pemerintah RI. Selanjutnya,
Christison pada tanggal 1 Oktober 1945 mengeluarkan pernyataan pengakuan secara
de facto tentang negara Indonesia. Namun, dalam kenyataannya pernyataan
tersebut banyak dilanggarnya.
Kedatangan Sekutu di Indonesia menimbulkan berbagai
reaksi dari masyarakat Indonesia. Apalagi dengan memboncengnya Belanda yang
ingin menguasai kembali Indonesia. Hal ini mengakibatkan berbagai upaya
penentangan dan perlawanan dari masyarakat.
Sebagai penutup. Demikian, artikel
tentang Kedatangan NICA dan Upaya Mempertahankan Kemerdekaan, semoga bermanfaat
dan dapat dijadikan rujukan dalam mencari pengetahuan seputar sejarah
Indonesia. Dan jangan lupa kunjungi artikel lainnya ya gaes, terima kasih,
salam sukses.
Related posts:
Kedatangan NICA dan Upaya Mempertahankan Kemerdekaan
Reviewed by Unknown
on
Maret 30, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: