Kronologi Bandung Lautan Api, Ringkasan
peristiwa Bandung Lautan Api, Latar belakang Bandung Lautan Api, Peran pejuang
dalam peristiwa Bandung Lautan Api, Tokoh pejuang Bandung Lautan Api, Tokoh Bandung
Lautan Api, Dampak Bandung Lautan Api, Dan akhir pertempuran Bandung Lautan Api.
Demikianlah, judul-judul artikel berkenaan Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia - Peristiwa Bandung Lautan Api.
Tapi mimin bahas cuma beberapa tema aja ya gaes. Pada penasarankan?
Tunggu apalagi? Yuk, langsung saja kita cek pembahasan lengkapnya
di bawah ini. Happy
googling dan selamat membaca!
Peristiwa Bandung Lautan Api |
Upaya
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia - Peristiwa Bandung Lautan Api - Upaya
mempertahankan kemerdekaan di Bandung diawali oleh usaha para pemuda untuk
merebut pangkalan udara Andir dan pabrik senjata bekas Artillerie Constructie
Winkel (ACW-sekarang Pindad) dan berlangsung terus sampai kedatangan pasukan
Sekutu di Bandung pada 17 Oktober 1945. Seperti halnya di kota-kota lain, di
Bandung pun pasukan Sekutu dan NICA melakukan teror terhadap rakyat sehingga
terjadi pertempuran-pertempuran.
Menjelang
bulan November 1945, pasukan NICA semakin merajalela di Bandung. NICA
memanfaatkan kedatangan pasukan Sekutu untuk mengembalikan kekuasaan
kolonialnya di Indonesia. Namun, semangat juang rakyat dan para pemuda yang
tergabung dalam TKR, laskar-laskar dan badan-badan perjuangan semakin berkobar.
Pertempuran demi pertempuran terjadi.
Pada
bulan Oktober di Bandung telah terbentuk Majelis Dewan Perjuangan yang dipimpin
panglima TKR, Aruji Kartawinata. Dewan perjuangan ini terdiri atas wakil-wakil
TKR dan berbagai kelaskaran. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan
ultimatum agar para pejuang menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara.
Ternyata ultimatum itu tidak diindahkan oleh pihak pejuang. Insiden terjadi,
para pemuda melakukan penyerobotan terhadap kendaraan-kendaraan Belanda yang
berlindung di bawah Sekutu. Penculikan juga sering terjadi.
Peristiwa
yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain
menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai
Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan
tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang
tengah menghadapi musibah.
Dalam
suasana yang demikian itu, Majelis Dewan Perjuangan tidak sabar menunggu reaksi
dari pemerintah. Majelis yang terdiri dari berbagai kesatuan ini memutuskan
untuk melancarkan perlawanan. Pada malam hari tanggal 24 - 25 November 1945
rakyat Bandung melancarkan serangan terhadap posisi-posisi Sekutu dan NICA.
Tanggal
23 Maret 1946, pihak Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu
adalah agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota
dengan jarak 11 km. Untuk menghindari penderitaan rakyat dan kehancuran kota
Bandung, maka Pemerintah RI menyetujui untuk melaksanakan pengosongan kota
Bandung.
Kolonel
Abdul Haris Nasution sebagai Komandan Divisi III Siliwangi menginstruksikan
rakyat untuk mengungsi pada tanggal 24 Maret 1946. Malam harinya
bangunan-bangunan penting mulai dibakar dan ditinggalkan mengungsi ke Bandung
Selatan oleh sekitar 200.000 warganya. Kota Bandung yang terbakar ini juga
disaksikan oleh istri Otto Iskandardinata yang masih menunggu kabar kepastian
hilangnya sang suami. Warga mengungsi dengan membawa barang seadanya, sebagian
mengatur perjalanan ke pengungsian, sebagian menyelamatkan dokumen-dokumen
kota, sebagian membakar gedung-gedung penting, bahkan meledakkan bangunan-
bangunan besar, hingga instalasi militer pun dihancurkan, salah satunya gudang
mesiu yang diledakkan oleh Mohammad Toha yang gugur bersama ledakan. Tengah
malam kota Bandung yang terbakar telah ditinggalkan. Menyisakan kenangan
perjuangan Bandung Lautan Api.
Peristiwa
tersebut dikenang hingga kini. Mars Halo-Halo Bandung diciptakan. Kemudian
monumen pun didirikan di lapangan Tegalega. Sineas pun tak luput menjadikan
peristiwa tersebut dalam film “Toha Pahlawan Bandung Selatan”, sebuah film
karya Usmar Ismail, juga film “Bandung Lautan Api” karya Alam Rengga
Surawijaya. Tak ketinggalan penulis puisi W.S. Rendra juga mengabadikan dalam
Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api.
Related posts:
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia - Peristiwa Bandung Lautan Api
Reviewed by Unknown
on
Maret 30, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: