Halo sobat-sobat pengunjung setia kelaseduka.com. Kali ini mimin
akan berbagi artikel tentang pantun agama islam untuk anak-anak. Pantun agama
yang direkomendasikan kepada anak-anak yang mempunyai tugas dari sekolah untuk
mencari dan menghafal pantun-pantun berkualitas. Dalam artikel ini bukan
berbalas pantun agama islam tapi pantun lucu atau pantun agama anak-anak SD.
Dan bukan juga pantun agama tentang sholat. Yang jelas pantun islami yang
menyentuh hati, serta pantun penuh jenaka.
Berikut pantunnya, jangan lupa dihafal ya…!!!
Pantun Anak-anak Islami Singkat dan Lucu |
Pantun Berisi 3 Bait
Pangkal
berbelit di pohon jarak,
jarak
nan tumbuh tepi serambi.
Jangan
dibuat yang dilarang syarak,
itulah
perbuatan yang dibenci nabi.
Jarak
nan tumbuh tepi serambi,
pohon kerekot bunganya sama.
Itulah
perbuatan yang dibenci nabi,
petuah diikut segala ulama.
Pohon kerekot bunganya sama,
buahnya boleh dibuat colok.
Petuah
diikuti segala ulama,
jangan dibawa berolok-olok.
Pantun Berisi 6 Bait
Kait-kait di padang temu,
terap ditimbun di ujung galah.
Baik-baik berpegang pada ilmu,
harapkan ampun dari Allah.
Boleh diperah ambil patinya,
dalam kancah taruhlah bakal.
Boleh berserah kehendak hatinya,
kepada Allah tempat tawakal.
Daun terap di atas dulang,
anak udang mati dituba.
Dalam kitab ada terlarang,
perbuatan haram jangan dicoba.
Anak udang mati dituba,
lada sulah masak dilurut.
Perbuatan haram jangan dicoba,
sabda rasul hendak diturut.
Raja besar makan ke jirat,
dang Saja berulam jantung.
Padang mahsyar dunia akhirat,
Allah saja tempat bergantung.
Buah cokelat ditanam tumbuh,
ambil penggalan mari dijolok.
Ilmu akhirat pelajari sungguh,
misalkan kita mati besok.
Pantun Berisi 7 Bait
Kemumu
di dalam semak,
jatuh
melayang selaranya.
Meski
ilmu setinggi tegak,
tidak
sembahyang apa gunanya.
Kemumu
di tengah pecan,
diembus
angin jatuh ke bawah.
Ilmu
yang tidak diamalkan,
bagai
pohon tidak berbuah.
Asam
kandis asam gelugur,
kedua
asam beriang-riang.
Menangis
di pintu kubur,
teringat
badan tidak sembahyang.
Banyaklah
hari antara hari,
tidak
semulia hari jumat.
Banyaklah
nabi antara nabi,
tidak
semulia Nabi Muhammad.
Banyaklah
bulan antara bulan,
tidak
semulia bulan puasa.
Banyaklah
tuan antara tuan,
tidak
semulia Tuhan Yang Esa.
Orang
Bayang pergi mengaji,
ke
Cubadak jalan ke Panti.
Meninggalkan
sembahyang jadi berani,
seperti
badan tak akan mati.
Banyaklah
masa antara masa,
tidak
seelok masa bersuka.
Meninggalkan
sembahyang jadi biasa,
tidakkah
takut api neraka.
Pantun Berisi 7 Bait
Tudung saji pengangkat tanah,
pengangkat tanah habis binasa.
Naik haji ke Mekah, Medinah,
dalam baitullah menghabiskan dosa.
Pengangkat tanah habis binasa,
mari dikudung buah Melaka.
Di baitullah menghabiskan dosa,
minta berlindung dari neraka.
Pohon di kebun habis berbuah,
disambut masak buah rumbiga.
Mohonkan ampun dosa yang sudah,
hendak masuk dalam surga.
Masak ransum buah rumbiga,
kait-kait setangkai lebat.
Hendak masuk dalam surga,
mohon merasa segala nikmat.
Batang nangka dibelah-belah,
buah pandan jatuh tercebur.
Jika datang murka Allah,
remuklah badan dalam kubur.
Buah pandan jatuh tercebur,
delima tumbuh atas batu.
Remuklah badan dalam kubur,
terima azab sudahlah tentu.
Delima tumbuh atas batu,
jangan rusak karena rotan,
Terima azab sudahlah tentu,
jangan syak karena syetan.
Baca juga: 25+ Pantun Anak-anak Singkat dan Lucu
Pantun Berisi 12 Bait
Sekin
waja buatan Jawa,
dibawa orang ke Melaka.
Yakin
di hati selamatlah nyawa,
tidak gerangan akan celaka.
Disembahkan
kepada bendahara,
bendahara datuk seri paduka.
Tubuh
pun lepas dari sengsara,
sengsara masuk dalam neraka.
Memerintah
kota dan negeri,
pagi dan petang berbunyi nobat.
Hendaklah
kita ingatkan diri,
pagi dan petang hendaklah tobat.
Pagi
dan petang berbunyi nobat,
nobat beragam bernama khalil.
Pagi
dan petang hendaklah tobat,
tobat mengikut hadis dan dalil.
Nobat
dipalu di rumah raja,
raja keturunan Bukit Siguntang.
Itulah
kita punya kerja,
patut diturut pagi dan petang.
Makan
di cangkir beralas cerana,
pisau raut di dalam puan.
Munkar
wa nangkir datang bertanya,
apakah sahut kita nan tuan.
Pisau raut di dalam puan,
akan pembelah buah duku.
Apakah sahut kita nan tuan,
kepada Allah berlindung aku.
Akan pembelah buah duku,
duku dibelah jadi kepayang.
Kepada Allah berlindung aku,
baik berguru kita sembahyang.
Baik berburu ke seberang,
rusa banyak di dalam rimba.
Baik berguru kita sembahyang,
dosa banyak dalam dunia.
Rusa banyak di dalam rimba,
kera pun banyak tengah terhimpun.
Dosa banyak dalam dunia,
segeralah kita minta ampun.
Kera banyak tengah terhimpun,
sandarkan galah tengah pohon.
Segeralah kita meminta ampun,
kepada Allah tempat bermohon.
Sandarkan galah pada pohon,
kayu tersandar berapit dua.
Kepada Allah tempat bermohon,
kalaukan kita sadarkan nyawa.
Penutup, semoga bermanfaat dan
bisa menjadi rujukan untuk kawan-kawan
semua. Jangan lupa share and komen ya gaes…!!! Terima kasih.
Related posts:
36 Pantun Anak-anak Islami Singkat dan Lucu
Reviewed by Ahmad Sobri
on
Februari 26, 2019
Rating:
Tidak ada komentar: