Penanganan Konflik |
Penanganan Konflik - Dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya memiliki
karakteristik dan latar belakang konflik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam pengambilan keputusan
untuk memperbaikinya juga disesuikan dengan konflik yang telah terjadi. Berikut
akan dibahas mengenai penangan konflik secara jelas.
A. Penanganan Konflik
Setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki jenis dan bentuk konfliknya
sendiri-sendiri. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat juga memiliki
gaya tersendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik tersebut. Dalam
konflik selalu ada dua kepentingan utama, yaitu sebagai berikut :
1. Kepentingan untuk mencapai tujuan pribadi. Misalnya, dalam hal ini Anda
berada dalam konflik karena Anda mempunyai tujuan pribadi yang bertentangan
dengan tujuan orang lain. Tujuan tersebut bisa sangat penting bagi diri Anda,
tetapi bisa juga kurang penting.
2. Kepentingan untuk tetap memelihara hubungan baik dengan orang lain.
Dalam hal ini,
Anda harus mampu bekerja sama secara efektif dengan orang tersebut pada
masa yang akan datang. Hubungan itu mungkin sangat penting bagi diri Anda,
tetapi mungkin juga kurang penting.
Adanya dua kepentingan yang berbeda tersebut dapat memengaruhi cara
bertindak dalam suatu konflik. Dengan melihat dua kepentingan tersebut, dapat
diungkapkan lima cara dalam menangani konflik, yaitu sebagai berikut :
1. Menghindar
Cara ini seolah-olah seperti kura-kura yang menarik diri ke dalam
tempurungnya untuk menghindari konflik. Tipe ini mengorbankan tujuan pribadi
ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah yang
menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya. Orang yang menggunakan
cara ini yakin bahwa tidak ada gunanya berusaha menyelesaikan konflik, ia merasa
tak berdaya. Ia yakin akan lebih mudah menarik diri (secara fisik ataupun
psikologis) dari situasi konflik daripada harus menghadapi konflik.
2. Memaksakan Kehendak
Orang dengan cara ini berusaha menguasai lawan-lawannya dengan memaksa
mereka untuk menerima penyelesaian konflik yang diinginkannya. Tujuan pribadinya
dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu
penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain, ia tidak peduli
apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak.
Ia menganggap bahwa
konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak yang lain
kalah. Orang ini ingin menjadi pemenang karena kemenangan akan memberi rasa
bangga dan sebaliknya, kekalahan akan menimbulkan perasaan lemah, rasa tidak
mampu, dan rasa gagal. Ia berusaha menang dengan menyerang, menguasai,
mengatasi, dan melakukan intimidasi terhadap orang lain.
3. Menyesuaikan pada Keinginan Orang Lain
Pada gaya ini, hubungan dengan orang lain sangat penting sedangkan tujuan
pribadi kurang begitu penting. Orang tipe ini ingin diterima dan disukai orang
lain. Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia
yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia
khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan
menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut.
Ia mengorbankan tujuan
pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain. Orang dengan cara ini
seolah-olah berkata: “aku mengorbankan tujuanku dan membiarkanmu mendapat apa
yang kau inginkan agar kau menyukai diriku”. Orang ini berusaha memperhalus
situasi konflik yang terjadi.
4. Tawar-Menawar
Tawar-menawar ini cukup memperhatikan tujuan pribadi dan juga hubungannya
dengan orang lain. Orang seperti ini biasanya mencari kompromi, ia mengorbankan
sebagian tujuan pribadi dan membujuk orang lain yang berkonflik dengan dirinya
agar ikut berkorban juga. Tipe ini mencari penyelesaian terhadap konflik yang
menempatkan kedua belah pihak memperoleh sesuatu, seolah-olah bertemu di tengah
antara kedua kedudukan ekstrim (mementingkan tujuan pribadi dan mementingkan
hubungan dengan orang lain). Ia ingin mengorbankan sebagian tujuan pribadi
ataupun hubungannya dengan orang lain untuk mencapai persetujuan ke arah
kebaikan bersama.
5. Kolaborasi
Cara ini sangat menghargai tujuan pribadi dan hubungannya dengan orang
lain. Ia memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Orang tipe
ini memandang konflik untuk meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi
ketegangan kedua belah pihak. Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang
dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah.
Tipe ini memelihara hubungan
dengan cara mencari pemecahan yang memuaskan kedua belah pihak. Ia tidak akan
merasa puas sampai menemukan suatu penyelesaian yang dapat mencapai tujuan
pribadinya dan tujuan orang lain. Ia juga tidak akan merasa puas sampai
ketegangan dan perasaan negatif dapat diselesaikan sepenuhnya.
Berikut ini terdapat beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menangani
konflik, yaitu:
a. Apabila tujuan pribadi tidak begitu penting dan Anda juga merasa tidak
perlu memelihara hubungan dengan orang lain maka Anda dapat menghindar. Menghindari
rasa permusuhan orang yang tak dikenal di jalan, di mall, atau di terminal
merupakan cara paling baik yang dapat dilakukan.
b. Jika tujuan pribadi sangat penting, tetapi hubungan dengan orang lain
tidak begitu penting maka Anda dapat bertindak dengan memaksakan kehendak.
Misalnya, pada saat Anda membeli barang-barang “obralan”, berusaha memasuki
restoran yang penuh sesak pengunjung, atau berdesakan untuk memperoleh tempat
di bus pada saat mudik.
c. Jika tujuan pribadi tidak begitu penting, tetapi hubungan dengan orang
lain sangat penting maka Anda dapat memakai cara menyesuaikan pada keinginan
orang lain. Pada waktu salah seorang rekan Anda berkukuh pada pendapatnya
sendiri dan Anda bisa bersikap tak peduli terhadap hal tersebut.
d. Jika tujuan pribadi ataupun hubungan dengan orang lain cukup penting
bagi Anda dan orang lain, itu sama-sama tidak akan memperoleh apa yang
diinginkan bersama maka bisa dilakukan cara tawar-menawar. Misalnya, apabila
kapasitas ruangan terbatas, padahal Anda dan rekan kerja menggunakannya bersama
maka melakukan negosiasi untuk memperoleh kompromi akan merupakan jalan paling
baik untuk menyelesaikan konflik.
e. Jika tujuan pribadi dan hubungan dengan orang lain sangat penting, Anda
bisa bertindak dengan cara kolaborasi. Anda dan kelompok belajar Anda memiliki
perbedaan pendapat dalam mengerjakan atau menyelesaikan salah satu tugas
sekolah maka peng gunaan cara kolaborasi
merupakan tindakan paling baik. Anda bersama teman Anda bisa bersama-sama
mencari cara memecahkan masalah tersebut tanpa ada yang tersinggung dan tugas
sekolah pun dapat diselesaikan dengan baik.
Penutup. Semoga bermanfaat dan menjadi wawasan sobat semua yang sedang
mencari artikel bagus dan berkualitas, jangan lupa kunjungi artikel lainnya, terima
kasih. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Baca juga artikel terkait:
Penjelasan Mengenai Penanganan Konflik
Reviewed by Unknown
on
Februari 25, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: